Gereja Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar
Gereja Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar atau yang bernama lengkap resmi Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, Jakarta. Gereja ini berada dalam naungan Keuskupan Agung Jakarta dan didedikasikan kepada Santo Petrus dan Santo Paulus. Gereja ini berada dalam reksa pastoral tarekat Serikat Yesus (S.J). SejarahPada awal tahun 1930-an, umat Katolik di daerah Mangga Besar merupakan bagian dari Paroki Katedral Jakarta. Komunitas umat di kawasan ini berkembang pesat, sehingga kebutuhan akan pelayanan rohani yang lebih dekat menjadi diperlukan. Awalnya, gereja direncanakan akan dibangun di atas tanah yang sekarang digunakan sebagai Sekolah Budi Mulia di samping Rumah Sakit Husada (dahulu Rumah Sakit Yang Seng Ie). Namun, rencana ini tidak terlaksana, dan umat Katolik setempat mulai merayakan Misa dalam sebuah ruang kelas di HIS Bruder. Pada tahun 1935, Misa dalam Bahasa Melayu mulai diadakan secara rutin, menjadikan ruang kelas tersebut sebagai tempat peribadatan sementara. Tempat sederhana ini menjadi titik awal perjalanan komunitas umat di Mangga Besar.[1] Pada 3 Januari 1940, Paroki Mangga Besar secara resmi didirikan sebagai paroki mandiri dengan nama pelindung Santo Petrus dan Paulus, yang merupakan dua rasul besar yang dianggap sebagai pilar utama dalam Gereja Katolik. Dengan status baru ini, kebutuhan akan tempat ibadah permanen semakin terasa. Pada tahun 1941, sebuah pabrik es yang sudah tidak beroperasi di kawasan Mangga Besar dibeli untuk dijadikan gereja. Bangunan pabrik itu kemudian direnovasi agar sesuai dengan fungsi barunya sebagai rumah ibadah. Setelah proses renovasi selesai, pada tanggal 15 Agustus 1946, gedung gereja resmi diberkati dan mulai digunakan. Gereja ini menjadi tempat di mana umat Paroki Mangga Besar berkumpul untuk melakukan peribadatan. Seiring waktu, jumlah umat terus bertambah, dan gereja mengalami beberapa renovasi. Salah satu renovasi mayor terjadi pada tahun 1970-an ketika gereja diperluas untuk menampung umat yang semakin banyak. Sebelumnya, pada tahun 1964, tanah bekas Pabrik Es Djakarta di Jalan Mangga Besar dibeli, menggantikan gereja darurat dari kayu yang sebelumnya berdiri di pekarangan yang sama. Dalam renovasi ini, arsitek Sri Uripto melakukan perancangan gedung gereja. Jendela kaca patri yang ada di gereja ini merupakan karya dari Gregorius Sidharta.[1] PemekaranParoki Mangga Besar mengalami dua kali pemekaran, yakni saat pendirian Paroki Toasebio (1956) dan Paroki Pademangan (1968).[1] PeribadatanGereja ini menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan. Misa mingguan berlangsung satu kali pada hari Sabtu sore pukul 17.00 WIB. Pada hari Minggu berlangsung tiga kali misa, yakni pada pukul 07.30, 10.00, dan 17.00 WIB. Misa harian dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan pada pukul 18.00. Gereja ini juga menyelenggarakan Misa Jumat Pertama pada pukul 05.45 dan 18.00 WIB. Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia. Galeri
Referensi
Lihat jugaPranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Santo Petrus dan Paulus Church (Jakarta). |
Portal di Ensiklopedia Dunia