11 Januari 2005 (2005-01-11) – 4 April 2006 (2006-4-4)
Malin Kundang Season 1 adalah seorang anak tunggal yang tinggal bersama ibunya, Zaenab, di Padang, Sumatera Barat. Ibu Zaenab adalah seorang janda yang untuk menghidupi anaknya sehari-hari ia menerima jahitan selain juga sebagai buruh tani disawah milik Pak Salim. Pak Salim adalah tuan tanah dan dia sangat menginginkan Bu Zaenab untuk menjadi istrinya. Malin mengetahui hal itu, tetapi dia sangat tidak setuju dan justru membenci Pak Salim.
Lili adalah anak Pak Salim yang sangat mencintai Malin. Namun tentu cintanya bertepuk sebelah tangan, semata-mata karena Malin sangat membenci ayahnya, Pak Salim, sehingga Malin tidak mau membalas cinta Lili, bahkan tidak mau mengenal Lili.
Untuk mengejar mimpinya agar menjadi orang kaya, akhirnya Malin pergi merantau ke Jakarta dan meninggalkan Ibunya sendiri dikampung halaman. Bengkel milik Pak Harun, kerabat dikampungnya, yang ada di Jakarta adalah menjadi tujuan utama Malin agar ia bisa tinggal dan menetap di Jakarta. Tapi, di tengah perjalanannya mencari alamat bengkel Pak Harun, Malin mengalami perampokan yang mengakibatkan seluruh barang-barang berikut dompet yang menyimpan alamat tujuannya di Jakarta hilang. Akhirnya Malin bekerja serabutan semata-mata untuk mempertahankan hidupnya.
Di Jakarta Malin berkenalan dengan seorang gadis, Kartika Hermin, yang sangat kaya raya dan sampai akhirnya mereka menjalin hubungan cinta.
Lama tak ada khabar berita dari Malin ditambah kekhawatiran nasib anaknya diperantauan, akhirnya ibu Zaenab memutuskan untuk pergi menyusul ke Jakarta ditemani oleh Lili dengan berbekal uang tabungan Lili.
Apakah ibu Zaenab dan Lili berhasil menemukan Malin di Jakarta ? Dan bagaimanakah Malin Kundang yang sudah menjadi orang Jakarta ? Akankah dia masih mengingat Ibu dan kampung halamannya ?
Malin Kundang Season 2
Malin Kundang Season 2
Jmlh. episode
16
Produksi
Durasi
60 menit
Rilis asli
Rilis
11 Maret (2006-03-11) – 25 Juli 2006 (2006-7-25)
Malin Kundang Season 2 Setelah ayahnya tertimbun semen & menjadikannya batu akibat kutukan ibunya Zaenab, munculah Intan sebagai penggantinya. Beberapa tahun kemudian, Intan berubah tampilannya yang dulunya kecil kurang ajar & mengusir Zaenab yang hendak menemui Malin tetapi tidak ada pada episode yang lalu (episode 65). Lalu Intan menjadi anak terkaya meski Malin tiada. Intan pun berpura pura baik supaya membodohi Zaenab & ibunya.
Pada episode terakhir, menceritakan bahwa Intan berani dengan ibunya karena Intan telah membakar hidup hidup keluarganya namun selamat, dan ibunyapun menampar Intan malah dia menampar balik & akhirnya ibunya pun mengutuk Intan supaya diazab yang seperti ayahnya, Malin. Intan pun semakin hari semakin sial, ia bertanding bermain basket, pas dia memasukkan bola basket ke gawangnya tiba tiba langit mendung & gelap dan Intan pun tak peduli dengan itu. Dan akhirnya gawang basketpun jatuh setelah Intan memasukkannya dan bingung karena kutukan dari ibunya tersebut.
Dan Intan juga mendapatkan sialnya lagi yaitu tiba tiba mobil yang hendak melaju kencang ke arah Intan. Lalu untung Intan hampir tertabrak mobil yang hendak berhenti di jalan persis depannya akibat kutukan ibunya tersebut. Intan pun hendak membuang obatnya ke tempat sampah.
Malamnya mendung & hujan Intan berulah lagi iapun hendak mengusir ibunya & temmannya juga karena kearoganannya Intan yang menjadikan dia anak durhaka. Lalu ibunya pun menyadarinya tapi INTAN tak peduli & ia tetap ngotot mengusirnya & dia tahu kalau dalam pikiran Intan tadinya ia terkena sumpah ibunya yang ingin mengutuknya. Tapi Intan tidak takut dengan ucapan ibunya & tiba tiba petir menyambar tiang listrik kemudian jatuh kebawah & kabelnya pun putus dalam keadaan menyala dan kabelnya pun mengenai kakinya Intan, akhirnya Intan kesetrum. Dan Intan pun akhirnya kena juga kutukan dari ibunya yang selama ini Intan berbuat jahat dengan ibunya, begitupun juga MALIN terlalu jahat dengan ZAENAB.
Dan Zaenab pun sudah menyesal & terpukul bahwa Malin & Intan sudah wafat akibat kesombongannya & kejahatannya selama ini semasa hidupnya ia tinggal di Jakarta, iapun memutuskan kembali pulang kampung ke Padang.