Malin Kundang (Anak Durhaka)
Malin Kundang (Anak Durhaka) adalah sebuah film tahun 1971 yang disutradarai D. Djajakusuma dan diadaptasikan oleh Asrul Sani dari cerita rakyat berjudul serupa. Film ini mengisahkan seorang pemuda yang lupa daratan setelah menghabiskan masa kecilnya di lautan. Dibintangi Rano Karno, Putu Wijaya, dan Fifi Young, film ini gagal mendapat perhatian publik. ProduksiMalin Kundang ditulis oleh Asrul Sani yang mengadaptasi cerita rakyat Minang dengan judul yang sama.[1] Tetapi film ini mengubah sejumlah bagian dari cerita tersebut, seperti bagian akhir. Di cerita aslinya, Malin berubah menjadi batu setelah sang ibu mengutuknya; dalam film ini, Sani menganggap tidak logis bagi seorang ibu Muslim untuk mengutuk anaknya, sebejat apapun dosanya.[2] Anggaran film ini berasal dari Elly Yunara, istri produser film Djamaluddin Malik.[1] Rumah produksinya, Remadja Ellynda Film, memproduseri film ini.[3] Film ini disutradarai D. Djajakusuma[1] yang sebelumnya pernah mengadaptasi sebagian cerita Mahābhārata ke dalam film Bimo Kroda (1967).[4] Sinematografinya ditangani Kasudllah,[5] sedangkan penyuntingannya ditangai Soemardjono. Musik untuk film ini disediakan oleh Frans Haryadi.[3] Rano Karno, putra aktor Sukarno M. Noor, memerankan Malin muda. Ia ikut audisi bersama temannya, Itang Yunasz, dan tidak puas dengan perubahan alur ceritanya, sambil mengatakan bahwa ceritanya bukan seperti itu.[6] Djajakusuma langsung tertarik dan memilihnya. Malin Kundang adalah film pertama Karno.[6] Putu Wijaya – terkenal karena kiprahnya di teater – memerankan Malin dewasa.[2] Fifi Young, aktif di dunia perfilman sejak 1940,[7] dipilih sebagai pemeran ibu Malin.[2] Rilis dan tanggapanMalin Kundang dirilis pada tahun 1971.[3] Kritikus film Indonesia, Salim Said, memuji alur film ini dan menganggap Rano Karno cocok memerankan Malin muda. Sayangnya, ia menganggap Putu Wijaya tidak cocok memerankan Malin dewasa, karena tidak mirip Rano Karno sama sekali.[2] ReferensiCatatan kaki Daftar pustaka
Pranala luar
|