Makam Kyai Mojo merupakan salah satu makam bersejarah di Sulawesi Utara. Makam Kyai Mojo terletak di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kyai Mojo adalah merupakan penasihat spiritual sekaligus panglima kepercayaan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa. Kyai Mojo lair pada 1792 dengan nama Muslim Mochammad Khalifah, Kyai Mojo punya darah ningrat dari ibunya, R.A. Mursilah, yang merupakan saudara perempuan Sultan Hamengkubuwana III. Tanggal 12 November 1828, Kyai Mojo dan para pengikutnya disergap di daerah Mlangi, Sleman, dekat Sungai Bedog, kemudian dibawa ke Salatiga. Pada tahun 1828 kyai mojo diasingkan ke Tondano beserta orang-orang. Kyai mojo terus berdakwah hingga wafat tanggal 20 Desemeber 1849 dan dimakamkan di Tondano Makam Kyai Mojo terletak diatas bukit kecil seluas 200 m2. pada lokasi makam ini terdapat dua buah cungkup berbentuk bangunan Jawa dengan atap bersusun dari sirap. Cungkup yang besar terdapat makam Kyai Mojo beserta pengikutnya, sedangkan cungkup lainnya makam Syeh Maulana.[1]
Referensi
^Wisata Sejarah. Jakarta: Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2007. hlm. 207.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)