Dari zaman batu hingga zaman megalitikum, masyarakat adat Pekurehua di Watutau telah hidup dan menetap secara turun temurun di wilayah Watutau. Hal tersebut ditandai dengan adanya bukti peninggalan purba diantaranya, guci yang terbuat dari tanah yang dijadikan peti mati yang dalam Bahasa Bada disebut dengan Kori Bengki.[4]
Wanua (wilayah) Watutau adalah perkampungan lama (Wanua Sae) yang sejak dahulu telah ditinggali dan dikembangkan oleh masyarakat komunitas adat. Pada permulaannya, sistem kehidupan mereka telah diatur dan dipimpin oleh Raja (Magao/Datu). Menurut informasi dari tetua adat Lembah Lore, bahwa Watutau merupakan bekas kedudukan kerajaan Raba didasarkan pada hasil penelitian para peneliti dari Universitas Gajah Mada dan juga dari Tiongkok.[4]
Kecamatan Lore Peore memiliki luas 327,87 km, dengan hampir 42,62 persen merupakan wilayah ibu kota kecamatan yaitu Watutau, sehingga Watutau merupakan desa dengan wilayah paling luas di kecamatan Lore Peore. Sedangkan wilayah terkecil yaitu desa Siliwanga, dengan hanya sekitar 6,97 km, sekitar 1,86 persen dari wilayah total kecamatan.[1]
Topografi
Elevasi
Berdasarkan elevasi, Kecamatan Lore Peore pada umumnya terdiri dari daratan (87,45%), perbukitan (2,95%), pegunungan (9,60%) dan terletak rata-rata pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Dengan letak wilayah dataran dan ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut.[1]
Iklim
Dengan letak wilayah dataran dan ketinggian di atas 1000 mdpl, wilayah Kecamatan Lore Peore mempunyai iklim yang sejuk dengan rata-rata curah hujan yang cukup tinggi yaitu 180 mm/tahun. Hampir seluruh desa di Kecamatan Lore Peore merupakan wilayah dari hutan lindungTaman Nasional Lore Lindu dengan sekitar kurang lebih 10 persen dari total luas wilayahnya.[1]
Kependudukan
Jumlah penduduk di kecamatan Lore Peore memiliki kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Jumlah penduduk di Lore Peore berdasarkan data BPSKabupaten Poso yang diperoleh dari kecamatan tercatat sebesar 3.305 jiwa dan 788 rumah tangga. Dari total penduduk Kecamatan Lore Peore tersebut terdapat 1.764 jiwa penduduk laki-laki dan 1.541 jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 114.[1]
Desa Watutau mempunyai jumlah penduduk terbesar, yaitu sebesar 1.552 jiwa atau 46,96 persen dari total penduduk kecamatan Lore Peore. Urutan kedua adalah desa Talabosa dengan 536 jiwa atau 11,62 persen dengan kepadatan penduduk 9 jiwa/km2. Terbesar ketiga adalah desa Siliwanga dengan jumlah 494 jiwa atau mempunyai persentase sebesar 14,95 persen dengan kepadatan 8 jiwa/km2. Desa Betue sebesar 365 jiwa atau 11,04 persen dengan kepadatan 6,32 jiwa/km2. Sedangkan jumlah penduduk terendah adalah desa Wanga yaitu sebesar 358 jiwa atau hanya 10,83 persen dengan kepadatan penduduk 7 jiwa/km2.
Setiap desa memiliki organisasipemerintahannya untuk mempermudah koordinasi antar daerah kepada penduduknya. Organisasi pemerintah di tingkat kecamatan di bagi hingga level RT sebagai organisasi terkecil dalam suatu daerah. Pembagian organisasi juga dibentuk dengan pertimbangan jumlah penduduk di daerah tersebut. Tercatat ada 16 dusun dan 38 RT di kecamatan Lore Peore. Dusun dan RT terbanyak yaitu terdapat di desa Watutau dengan jumlah 7 dusun dan 16 RT, hal tersebut terjadi di karenakan wilayah koordinasi di daerah tersebut cukup banyak dibandingkan desa lainnya di wilayah Lore Peore.[1]
Berikut merupakan pembagian administratif Kecamatan Lore Peore:
Organisasikemasyarakatan di suatu daerah merupakan suatu hal yang penting sebagai sarana menjalin hubungan baik daerah tersebut dan sarana untuk bertukar pikiran. Di Kecamatan Lore Peore, semua desa memiliki organisasi kemasyarakatan seperti BPD, LMD dan PKK.[1]
Di kecamatan Lore Peore terdapat 1 puskesmas, 3 puskesmas pembantu, 11 bidan dan 4 dukun bayi. Sedangkan dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran, terdapat 4 klinikKB dengan jumlah pasangan usia subur sebanyak 686 pasangan.[1]
Agama
Mayoritas penduduk di kecamatan Lore Peore memeluk agama Protestan, setara dengan jumlah tempat ibadah Protestan seperti gereja. Jumlah fasilitas ibadah di kecamatan Lore Peore adalah masjid berjumlah 5 unit, mushala berjumlah 3 unit, 17 gereja, dan pura berjumlah 2 unit.[1]
Industri
Usaha ekonomi yang berkembang di Kecamatan Lore Peore adalah industri kerajinan rumah tangga, hal tersebut dipengaruhi oleh bahan baku lokal yang mudah diperoleh dan merupakan kebutuhan rumah tangga. Hingga tahun 2015, tercatat 1 perindustrian dengan skala atau golongan besar di kecamatan ini, khususnya didaerah Watutau. Perindustrian ini bergerak dalam bidang pertanian khususnya di sektor tanaman pangan karena kondisi kecamatan ini yang bagus untuk mengembangkan usaha pertanian.[1]
Pada 2012, warga Lore Peore menyerahkan lahannya seluas 110 hektar untuk menjadi lokasi pembangunan pabriktapioka. Menurut Camat Lore Peore saat itu, lahan yang diserahkan warga itu terletak pada sebuah hamparan yang topografinya cukup datar dan terletak di dua desa bertetangga yakni Watutau, ibu kota Kecamatan Lore Peore seluas 80 hektar dan Desa Siliwanga 30 hektar.[5]
Kelistrikan
Fasilitas penerangan yang terdapat di kecamatan Lore Peore pada umumnya menggunakan listrik PLN, namun aliran listrik yang mampu di salurkan ke pelanggan di Lore Peore hanya 6 jam/hari. Jumlah pelanggannya setiap tahun memiliki kecenderungan untuk terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan Lore Peore. Pada tahun 2015 ini jumlah pelanggan yang menggunakan penerangan PLN mencapai 507 pelanggan sedangkan listrik non PLN sejumlah 97 pelanggan. Dari 5 desa yang ada di kecamatan Lore Peore, semuanya memiliki fasilitas penerangan listrik PLN.[1]
Transportasi
Sarana transportasi
Sarana transportasi di Kecamatan Lore Peore hanya dapat dilalui dengan jalur darat, sehingga angkutan yang tersedia berupa jalur darat. Jenis angkutan darat yang berada di Lore Peore ini berupa mobil barang, mobil umum dan sepeda motor. Pada tahun 2015, angkutan darat yang masih dominan di Kecamatan Lore Peore ini adalah sepeda motor.[1]
Perhubungan
Jumlah jembatan yang terdapat di kecamatan Lore Peore sebanyak 11 buah dengan panjang keseluruhan ± 248. Pada tahun 2015, terjadi penurunan jumlah jembatan beserta panjang keseluruhan dari jembatan, menurun dibandingkan tahun 2014.[1]
Keuangan
Lembaga keuangan di kecamatan Lore Peore hanya terdapat di ibu kota kecamatan sehingga untuk mengantisipasi kekurangan modal, desa-desa lain dan sarana produksi pertanian dalam pertanian harus ke ibu kota kecamatan. Lembaga keuangan yang terdapat di kecamatan Lore Peore yaitu 1 unit Koerasi Unit Desa (KUD). Pada realisasi penerimaan dan pengeluaran keuangan Kecamatan Lore Peore ini, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara agregat, dari rutin maupun dari swadaya. Ini membuktikan bahwa pembangunan di Kecamatan Lore Peore ini terus meningkat.[1]