Kucing persia adalah ras kucing domestik berbulu panjang dengan karakter wajah bulat dan moncong pendek. Namanya mengacu pada Persia, nama lama Iran, di mana kucing serupa ditemukan. Sejak akhir abad 19, kucing jenis ini dikembangkan di Britania Raya dan Amerika Serikat usai Perang Dunia II.[1] Di Britania Raya, ras ini disebut kucing bulu panjang persia, dibagi dalam dua jenis, yaitu Chinchilla dengan warna perak cerah dan yang agak gelap.
Seperti halnya dengan ras siam, telah ada upaya oleh beberapa peternak untuk melestarikan ras kucing yang lebih tua, ras tradisional, yang memiliki moncong lebih jelas, yang lebih akrab dengan masyarakat umumnya.
Pembiakan selektif yang dilakukan oleh peternak telah memungkinkan pengembangan berbagai warna bulu, tetapi juga menyebabkan makin datarnya wajah, yang mungkin membawakan sejumlah masalah kesehatan. Penyakit ginjal polikistik turunan lazim dialami oleh ras ini, yang memengaruhi hampir separuh populasinya di beberapa negara.
Sejarah
Kucing persia termasuk ke dalam kucing ras tua. Kucing ini berasal dari Mesopotamia yang kemudian dikenal sebagai Persia dan saat ini berada di negara Iran. Bulu panjangnya adalah hasil mutasi alamiah, dan hal ini pula membuat seorang bangsawan Italia pada abad ke-17, Pietro Della Valle, membawa kucing ini ke Eropa sekitar tahun 1620-an dan menjadikannya sebagai kucing berbulu panjang pertama di Eropa.[1][2] Dulu kucing ini mempunyai bulu abu-abu yang mengilat, namun berkat pembiakan selektif, kucing persia sekarang dapat ditemukan dalam berbagai warna.[3]
Hingga akhir abad ke-19, pembiakan dan kontes kucing menjadi makin populer. Kucing berbulu panjang dari Persia, Turki, Afghanistan, dan kucing eksotis lokal lainnya dianggap sebagai kucing “Asiatic" dan sering kali dikembangbiakkan bersama.[3]
Melalui pembiakan selektif, pencinta kucing mulai membentuk kucing ini hingga memiliki penampilan seperti saat ini. Kepalanya bundar, wajahnya pesek, pipinya tembam, telinga yang cenderung kecil, mata besar, dan badan yang kokoh. Dengan bulu yang lebih panjang dibandingkan kucing anggora, dan kaki yang lebih pendek. Akhirnya popularitas kucing persia pun mengalahkan kucing anggora.[3]
Di Amerika Serikat, kucing ini diimpor pertama kali pada akhir abad ke-19.[1] Kucing persia menjadi kucing terfavorit, mengalahkan popularitas kucing maine coon, yang sempat menjadi kebanggaan orang Amerika. Sejak saat itu hingga sekarang, Persia sekarang menjadi kucing favorit di seluruh dunia.[3]
Karakteristik
Kucing persia pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang gemuk, besar, dan tambun. Selain itu, yang menjadi khas juga dalam kucing persia ini adalah bentuk hidungnya yang pesek, wajahnya terlihat bulat, dan memiliki bulu yang panjang. Jika diamati dari samping, dahi, hidung, dan dagu terlihat sangat datar. Kucing persia juga memiliki sifat yang manja.
Kucing persia hasil persilangan dengan ras kucing lainnya biasanya beberapa ciri-cirinya hilang. Ada yang mempunyai warna bulu baru, hidung yang sedikit mancung, bentuk tubuh yang lebih ramping dari kucing persia pada umumnya, dan ada pula yang mempunyai bulu yang lebih pendek.
Jenis
Persia hidung datar
Kucing persia hidung datar (bahasa Inggris: Persian Flatnose cat) merupakan jenis kucing persia dengan hidung pesek. Kucing ini memiliki tubuh yang cukup gemuk dan wajah yang bulat, serta pipinya yang tembam. Kucing ini memiliki wajah yang unik dan tingkah laku yang juga sangat lucu.
Persia medium
Kucing persia medium merupakan jenis kucing persia yang memiliki ukuran tubuh standar seperti kucing lainnya. Bulu yang dimiliki kucing ini tidak terlalu panjang, dan hidungnya tidak terlalu pesek seperti jenis kucing persia lainnya.
Secara umum, berikut ini ciri kucing persia medium:
- Kaki lebih besar dan lebih pendek dari kucing domestik
- Bulu panjang, lebat dan halus
- Mata bulat dan lebar
- Bentuk wajah tidak terlalu rata dan tidak terlalu menonjol dengan panjang hidung sedang
- Daun telinga kecil hingga sedikit lebar dengan posisi yang cukup berdekatan.
Persia medium adalah kucing berukuran sedang. Jantan dan betinanya memiliki ukuran fisik yang sama. Berat tubuhnya ketika dewasa berkisar antara 3,5 kg hingga 5,5 kg.
Persia hidung pesek
Kucing persia hidung pesek (bahasa Inggris: Persian Peaknose cat) merupakan jenis kucing persia dengan hidung yang sangat pesek. Badan kucing ini jauh lebih gemuk dibandingkan jenis persia lainnya. Kucing jenis ini merupakan jenis yang paling sering diikutkan kontes kucing.
Persia himalaya
Kucing persia himalaya merupakan salah satu ras kucing hasil persilangan antara kucing persia dengan kucing siam. Himalaya merupakan kucing yang mempunyai tubuh yang gemuk, kaki yang pendek, dan tubuh serta wajah yang bulat seperti halnya kucing persia. Yang membedakan dari kucing himalaya dengan kucing persia pada umumnya adalah warna yang dimiliki kucing ini. Warna himalaya lebih cenderung mengikuti kucing siam. Namun, ada juga himalaya yang mempunyai tubuh seperti kucing siam. Himalaya seperti ini terlihat anggun dengan bentuk tubuhnya yang langsing dan ramping. Sehingga kucing himalaya yang seperti ini dapat melompat dengan ketinggian 2 meter.
Persia eksotis
Kucing eksotis merupakan kucing yang berasal dari negara Amerika Serikat, kucing yang terkenal karena tokoh kartun garfield ini merupakan hasil persilangan dari kucing ras persia dan kucing amerika berbulu pendek. Menurut TICA ( (The International Cat Association) kucing eksotis memenuhi kriteria golongan ras kucing persia oleh karena itu asosiasi ini memasukan nama kucing eksotis pada bagian dari ras kucing persia walaupun asosiasi seperti CFA ( Cat Fanciers' Association ) tidak memasukan kucing eksotis ke dalam golongan ras persia.
Referensi
Pranala luar
Kucing persia di Curlie (dari DMOZ)
Kucingmania