Anggora turki (bahasa Turki: Ankara kedisi, 'kucing ankara') adalah salah satu ras kucing domestik alami tertua.[2] Ras ini berasal dari Ankara, Turki.[1][3][4][5][6][7] Kucing ini hanya bisa dikembangbiakkan di Turki karena peraturan dari negara asalnya. Di Indonesia, kucing anggora ras asli hanya ada beberapa ekor saja.[1][4][5]
Sejarah
Asal usul
Anggora adalah ras kucing alami yang sangat tua[7] dan salah satu ras yang tertua di dunia.[2] Berabad-abad lamanya kucing anggora mengalami seleksi alam di daerah pegunungan Ankara. Iklimnya yang sedemikian rupa membuat tubuhnya kuat dan bulunya berkembang menjadi panjang.[2]
Anggora adalah ras kucing yang tidak diketahui dari mana asal terbentuknya. Beberapa teori mengatakan bahwa anggora berasal dari seekor kucing liar dari Asia, yaitu kucing pallas. Namun, teori tersebut diragukan[8][9] karena kucing pallas memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan anggora.[2]
Teori lainnya mengatakan anggora berasal dari kucing liar afrika[8][9] yang dijinakkan oleh suku Tatar. Keturunan kucing liar afrika dipercaya dibawa ke Turki oleh para pedagang Mesir pada zaman peradaban Mesir Kuno. Dari kucing-kucing tersebutlah, anggora berkembang biak melalui seleksi alam dan perkawinan sedarah di daerah pegunungan yang tertutup.[2]
Kepopuleran
Kemungkinan anggora telah ada di Eropa sejak zaman Perang Salib. Pada saat itu, tentara-tentara Perang Salib pernah membawa kucing berbulu panjang ketika kembali ke Eropa. Pada abad ke-15, kucing-kucing anggora pernah dibawa dari Turki ke Eropa oleh beberapa wisatawan untuk dikembangbiakkan di Prancis dan Inggris sehingga kucing anggora cukup populer pada abad Renaisans.[2]
Pada abad ke-16, seorang sarjana Prancis, Nicolas-Claude Fabri de Peiresc membawa beberapa ekor anggora bersamanya dari Ankara ke Prancis. Dia kemudian mulai mengembangbiakkan kucing tersebut dan memberikan anak-anak kucingnya kepada para bangsawan sebagai hadiah dan kehormatan, salah satunya kepada Kardinal Richelieu.[2] Pada abad itu juga, anggora pertama kalinya dijual kepada orang-orang kaya di Prancis dan Inggris oleh Sultan Turki.[7] Anggora semakin dikenal di Eropa ketika raja Louis XV dan Maria Antonia memelihara seekor anggora.[10][2] Ada sebuah kisah yang menceritakan bahwa Maria Antonia sangat mencintai kucing anggoranya sehingga ia mengirim kucingnya melalui sebuah kapal—yang juga digunakannya untuk pelariannya—ke Amerika Serikat pada masa Revolusi Prancis.[2]
Pada tahun 1620, seorang penjelajah Asia berkebangsaan Italia, Pietro della Valle, mendarat di Turki dan kemudian kembali ke Roma dengan membawa 7 pasang kucing anggora. Ia kemudian memberikan kucing-kucing tersebut kepada para bangsawan Romawi.[11]
Pada abad ke-18, banyak orang yang salah mengenai kucing anggora. Ketika itu, setiap kucing berbulu panjang di Persia disebut sebagai ras kucing anggora. Padahal kucing-kucing tersebut merupakan kucing ras persia. Pada waktu itu, banyak sekali kucing berbulu panjang di sekitar kota Angora (sekarang Ankara) dan sekitar daerah Persia (sekarang Iran). Pada waktu itu juga, tidak ada sama sekali perbedaan antara kucing berbulu panjang yang hidup di Angora dengan yang di Persia.[3][10]
Ketika banyak pedagangEropa yang berbisnis di timur tengah, kucing-kucing yang berasal dari Turki dan Persia semakin banyak di impor ke Eropa. Kelompok kucing berbulu panjang sangat populer ketika kontes kucing mulai diadakan di Inggris pada tahun 1870. Sejak adanya kontes kucing itu, sifat-sifat genetik antara ras persia dengan ras anggora mulai berkembang menjadi lebih murni dan spesifik.[10]
Pada tahun 1917,[2] pemerintahan Turki bekerja sama dengan Kebun Binatang Ankara (atau Ankara Zoo) untuk melakukan program pengembangbiakan terhadap kucing anggora. Tujuan dari program ini adalah untuk melindungi dan melestarikan kucing ras anggora putih murni dengan mata ganjil. Program tersebut hingga saat ini masih berjalan.[2]
Pada tahun 1954, anggora pertama kalinya dijual ke Amerika Serikat[1][5] dan mulai dikembangkan dengan pesat pada tahun 1960-an di Amerika Serikat,[12] Skandinavia, dan Britania Raya.[2]
Orang-orang Turki sangat menghargai kucing anggora sehingga ketika itu untuk mendapatkan seekor anggora saja dari Kebun Binatang Ankara sangat sulit. Namun, pada tahun 1962, seorang istri dari KolonelAngkatan Darat, Walter Hibah, yang tinggal di Turki bernama Liesa F. Grant berhasil mengimpor sepasang anggora dari kebun binatang tersebut ke Amerika Serikat.[13]
Pengakuan internasional
Anggora dengan warna bulu putih pertama kali diakui pada tahun 1968 oleh organisasi pendaftar kucing bernama Cat Fanciers' Association (CFA). Karena sudah diakui, sejak tahun 1970 telah diselenggarakan sebuah kontes kucing anggora tahunan. Selanjutnya pada tahun 1976, anggora mendapatkan kelas baru di CFA, yaitu kelas kejuaraan.[1][5] Namun, pada tahun 1978, hanya anggora berwarna putih murni saja yang diakui.[8][9] Anggora juga telah diakui oleh FIFe pada tahun 1993 dan hingga kini telah diakui oleh banyak organisasi pendaftar kucing.
Deskripsi
Karakteristik
Anggora adalah kucing dengan ciri khas berbulu panjang yang indah.[2] Anggora memiliki tubuh yang sedang dengan badan berotot[2] yang panjang, ramping, langsing dan elegan. Anggora memiliki hidung yang panjang, kepala yang berbentuk segitiga, serta telinga yang panjang, lebar, dan berbentuk segitiga. Kakinya panjang dan tinggi serta ekornya panjang serta mengembang.[1][3][5][10]
Anggora yang paling disukai adalah anggora putih dengan ciri khas warna matanya yang belang.[14]
Warna
Semua warna pada anggora diakui oleh LOOF (Livre Officiel des Origines Félines) dan juga FIFe, kecuali warna ungu, kayu manis, titik warna, cokelat, sepia, dan cerpelai. Beberapa pendaftaran kucing juga ada yang mengakui titik warna.
Keragaman warna pada anggora turki adalah sebagai berikut.
Anggora turki putih dengan mata berwarna kuning
Anggora turki dengan warna tabi tutul hitam perak
Angora turki berwarna tempurung kura-kura hitam asap
Angora turki dengan warna asap biru
Angora turki hitam
Angora turki dengan warna torbi hitam dan putih
Angora turki dengan warna tabi bercak cokelat
Angora turki dengan warna torbi krem biru dan putih
Kepribadian
Anggora adalah kucing yang aktif,[14] berisik,[1][4][5] senang bermain,[14] energik, dan penurut.[4] Anggora adalah kucing yang senang masuk dalam kegiatan orang-orang[14] dan merupakan kucing yang setia serta senang berinteraksi dengan manusia.[4] Anggora adalah kucing yang cerdas dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. Kucing ini mudah dilatih, mudah beradaptasi, dan ramah dengan manusia serta hewan peliharaan lainnya.[1][4][5]
Anggora akan sedih jika dikurung atau ditinggal sendirian di dalam rumah. Kucing ini akan marah jika dipegang terlalu lama dalam satu waktu. Anggora lebih senang duduk di lantai di sekitar pemiliknya. Anggora akan selalu mengawasi keadaan sekelilingnya. Anggora biasanya senang mencari tempat yang tinggi di rumah untuk dinaiki, seperti rak buku dan lemari.[1][5][14]
Standar ras
Anggora yang standar memiliki warna solid (polos), seperti warna putih. Badan jantan anggora harus lebih besar dari yang betina. Tubuhnya harus panjang dengan bagian belakang sedikit lebih tinggi daripada bagian depan. Struktur tulang harus baik. Bulunya harus halus dan berukuran sedang dengan kecenderungan meringkuk. Bulunya harus panjang dan lebar pada bagian leher. Kepalanya lebar di bagian atas dengan dagu yang lancip. Telinganya lebar di bagian dasar, lancip di bagian atas, dan tegak. Matanya sedikit miring ke atas dan berbentuk almond. Warna mata harus kuning, bermata ganjil, atau biru. Ekornya harus panjang.[7]
Perawatan
Anggora adalah kucing yang menyukai kebersihan sehingga mereka harus dimandikan secara rutin dan kandangnya harus bersih. Anggora memiliki bulu yang panjang sehingga membutuhkan perawatan lebih dengan cara menyisir bulunya setiap hari. Dengan menjaga kebersihannya, anggora dapat terhindar dari berbagai penyakit.[15][16]
Kesehatan
Anggora adalah ras kucing alami sehingga mereka adalah kucing yang kuat dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu. Namun, ada beberapa penyakit yang sering menyerang anggora, di antaranya tuli, limfoma, kardiomiopati hipertrofik,ataksia, dan dislokasi tempurung lutut.[17] Seperti pada kucing umumnya, harapan hidupnya dapat mencapai 15 tahun atau bahkan lebih.[2]