Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan
Koto XI Tarusan adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia.[1] EtimologiKata "Tarusan" secara harfiah berarti terusan dikarenakan wilayah Tarusan ini tereletak pada jalur tembus dari Painan menuju kota Padang di utara. Asal usul pendudukSebagian besar nenek moyang Tarusan berasal dari nagari Guguk (sekarang Luhak Kubuang Tigo Baleh), dan sebagian kecil merupakan ekspansi dari nenek moyang orang Bayang terutama di sekitar Api-api. SejarahSejarah terbentuknya Nagari Koto XI Tarusan lebih dulu dibandingkan dengan terbentuknya Nagari Bayang Nan VII dan Nagari Padang VIII Suku termasuk Bungus dan Teluk Kabung bahkan sebagian penduduk kota Padang sekarang merupakan penyebaran dari keturunan orang Tarusan. Dahulu di Koto XI Tarusan terdapat sebuah kerajaan tua bernama Kerajaan Sungai Nyalo yang semula berpusat di Nagari Taratak Sungai Lundang, yang masih merupakan kerabat dari Kerajaan Pagaruyung dan Kerajaan Sungai Pagu. Kemudian pusat kerajaan berpindah ke Tarusan sekarang, arah ke muara sungai Batang Barus atau dikenal juga Batang Tarusan. Penamaan Koto XI Tarusan memang awalnya terdapat sebelas koto di kerajaan ini yang juga berasal dari sepuluh bandar atau Bandar Sepulu yang awal. Namun kemudian nama Bandar Sepuluh digunakan untuk menyebut wilayah antara Painan dan Indrapura di kemudian hari, yang merupakan wilayah perluasan dari Kerajaan Sungai Pagu. Di sepanjang kecamatan ini masih banyak ditemui rumah-rumah tradisional berarsitektur Kajang Padati seperti yang ditemui di perkampungan di kota Padang. Disebut Koto XI Tarusan karena awalnya wilayah kecamatan ini asalnya terdiri dari sebelas koto, yang sekarang adalah:
Batas wilayahBerikut merupakan batas wilayah kecamatan Koto XI Tarusan.
KantorAlamat kantor kecamatan:[1]
Wilayah administratifKecamatan Koto XI Tarusan meliputi sejumlah nagari berikut:
Kondisi geografisKecamatan ini terletak di sepanjang Jalan Raya Painan - Padang sesudah kecamatan Bayang. DemografiPada tahun 2003 tercatat penduduknya sekitar 23.949 orang. Secara administratif, pada tahun 2022 tercatat penduduknya sebanyak 54.525.[2] PotensiDi Kecamatan ini terdapat banyak objek wisata, diantaranya pantai Batu Kalang dan pantai Taluak Sikulo, pantai Mandeh dan beberapa objek wisata lainnya. Selain itu, Kecamatan ini juga merupakan daerah penghasil gambir terutama di nagari Baruang-Baruang Balantai, Barung-Barung Balantai Selatan dan nagari Siguntua (Siguntur), ikan didaerah pantai seperti di Nagari Ampang Pulai. Daerah kecamatan ini juga penghasil padi dan daerah peternakan yang sangat berkembang seperti ternak sapi Referensi
Pranala luar |