Kereta rel diesel elektrik di Indonesia

Kereta rel diesel elektrik di Indonesia diproduksi oleh PT Inka di Kota Madiun dan diketahui merupakan modifikasi dari kereta-kereta rel listrik yang diproduksi di PT Inka. Setiap satu rangkaian KRDE terdiri atas lima unit kereta. Lima unit kereta tersebut terdiri atas satu unit kereta bermesin dan berkabin masinis, satu unit kereta ko-trailer, dua unit kereta trailer (tanpa mesin), dan satu unit trailer ujung yang berkabin masinis. Pada kondisi normal satu set KRDE dapat mengangkut total penumpang duduk dan berdiri sebanyak 920 orang. KRDE ini diberi kode KDE-3, yang berarti KRDE kelas ekonomi (no. baru: K3 2 xx xx).

KRDE Prameks

KRDE Prameks merupakan prototipe pertama dari PT Inka Madiun diuji coba pada 1 Maret 2006[1] untuk dioperasikan pada lintasan Yogyakarta- Surakarta pada tanggal 13 Maret 2006. Rangkaian KRDE Prameks ini adalah yang pertama kali dioperasikan KRDE di Indonesia, merupakan hasil modifikasi dari Kereta Rel Listrik (KRL) BN-Holec.[butuh rujukan]

KRDE Baraya Geulis dan Rencang Geulis

KRDE Baraya Geulis dan Rencang Geulis[2] diresmikan pertama sekali pada 22 April 2009 yang melayani lintasan Padalarang - Cicalengka. Pengoperasian KRDE tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelayanan penumpang KA jurusan Padalarang-Cicalengka yang selama ini hanya mengandalkan Kereta api Lokal Bandung Raya.[butuh rujukan]

KRDE Arek Surokerto

KRDE[3] Arek Surokerto dioperasikan pada tanggal 29 Agustus 2009 untuk melayani lintas Surabaya - Mojokerto. KRDE ini terdiri dari 2 set (sepuluh unit) merupakan hasil modifikasi dari KRL ABB-Hyundai[4] menjadi KRDE, dengan lingkup pengerjaan meliputi penggantan komponen utama, perbaikan carbody existing dan penambahan 1 unit kereta (bodi) baru pada setiap set KRDE. Perubahan mendasar adalah pada sumber daya utama yang semula berasal dari listrik aliran atas menjadi 2 unit diesel generator set aplikasi traksi kereta api dengan kapasitas masing-masing 559 kW dipasang pada trailer engine cabin.[butuh rujukan]

KRDE Sriwedari

KRDE Sriwedari dioperasikan pada tanggal 5 November 2012 untuk membantu tugas Prameks.[butuh rujukan]

KRDE Bandara

KRDE Bandara yang pertama beroperasi di Indonesia KRDE ARS Kualanamu produksi Woojin (Korea Selatan). Lalu terdapat KRDE generasi terbaru produksi INKA diproduksi perdana pada tahun 2018 dengan kelas eksekutif khusus angkutan Bandar Udara Internasional Minangkabau, Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, dan Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Terdapat 5 set KRDE Bandara yang diproduksi oleh PT Inka dan 2 set produksi 2021 dan 2023 telah beroperasi menggunakaan komponen kelistrikan dari Medcom Poland (Perusahaan Propulsi Kelistrikan Kereta Api di Polandia).[5][6]

Referensi

  1. ^ Cikal Bakal Prameks [1]
  2. ^ KRDE Rencang Geulis diluncurkan, Harian Seputar Indonesia, Kamis 23 April 2009
  3. ^ Pengoperasian Arek Surokerto [2] Diarsipkan 2016-03-01 di Wayback Machine.
  4. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014
  5. ^ https://www.antaranews.com/berita/669388/inka-garap-krde-bandara
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-16. Diakses tanggal 2018-04-16. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41