Ia merupakan putra sulung dan pewaris John yang Buta, yang wafat di (dalam Perang Crécy) pada tanggal 26 Agustus 1346. Charles mewarisi Kadipaten Luksemburg dan Kerajaan Bohemia. Pada tanggal 2 September 1347 Charles dimahkotai sebagai Raja Bohemia.
Pada tanggal 11 Juli 1346 pemilih Pangeran memilihnya sebagai Raja Romawi (rex Romanorum) di dalam oposisinya dengan Kaisar Louis IV. Charles dimahkotai pada tanggal 26 Nopember 1346 di Bonn. Setelah oponennya meninggal, ia dipilih kembali pada tahun 1349 (17 Juni) dan dimahkotai (25 Juli) sebagai Raja Romawi. Pada tahun 1355 ia juga dimahkotai sebagai Raja Italia pada tanggal 6 Januari dan Kaisar Romawi Suci pada tanggal 5 April. Dengan koronasinya sebagai Raja Burgundia, diundur sampai tanggal 4 Juni 1365, ia menjadi penguasa pribadi dari seluruh kerajaan Kekaisaran Romawi Suci.
Charles menerima pendidikan Prancis, terpelajar dan fasih di dalam lima bahasa: Latin, Ceska,[1]Jerman, Prancis, dan Italia. Pada tahun 1331 ia mendapatkan beberapa pengalaman perang di Italia dengan ayahnya. Dari tahun 1333 ia mengatur Wilayah Mahkota Bohemia karena kerap ketidakhadiran ayahnya dan kemudian juga penglihatannya yang memburuk. Pada tahun 1334, ia ditunjuk sebagai Margrave dari Moravia, gelar tradisional untuk para pewaris tahta. Dua tahun kemudian ia mengambil alih pemerintahan Tirol atas nama saudaranya John Henry, dan segera aktif terlibat dalam suatu pertikaian untuk warisan kadipaten ini.
Kaisar Romawi
Sebagai akibat dari suatu ikatan di antara ayahnya dan Paus Clement VI, musuh bebuyutan kaisar Louis IV, Charles yang memilih raja di dalam oposisi Romawi kepada Louis oleh beberapa pemilih pangeran di Rhens pada tanggal 11 Juli 1346. Seperti yang sebelumnya dijanjikan akan tunduk kepada Clement ia membuat konsesi luas kepada Paus pada tahun 1347. Menkonfirmasikan kepausan di dalam harta warisan wilayah-wilayah luas, ia berjanji untuk membatalkan tindakan-tindakan Louis melawan Clement, untuk tidak mengambil bagian di dalam urusan-urusan Italia, membela dan melindungi gereja itu.
Perang saudara di Jerman dapat dihindari, namun ketika Louis IV wafat pada tanggal 11 Oktober 1347, ketika ia menderita stroke ketika berburu seekor beruang. Di bulan Januari 1349 para pengikut setia Wittelsbach mencoba untuk mengamankan pemilihan Günther von Schwarzburg sebagai raja, namun ia menarik beberapa pendukung dan meninggal tanpa sepengetahuan orang dan tidak ada yang berkabung selama beberapa bulan. Setelah itu, Charles menghadapi secara tidak langsung ancaman tuntutannnya atas mahkota kerajaan.
Charles, mengambil kesempatan dari kesulitan oponennya, terpilih kembali dan dimahkotai kembali di Aachen pada tanggal 25 Juli 1349, dan segera menjadi penguasa kerajaan yang tidak diragukan. Hadiah-hadiah atau janji-janji telah memenangkan dukungan kota-kota Rhenish dan Swabia; sebuah ikatana pernikahan melindungi persahabatan Habsburg; dan Rudolf II dari Bayern, pangeran palatin Rhine, didapatkan ketika Charles, yang telah menduda pada tahun 1348, menikahi putrinya Anna.
Pada tahun 1350 raja dikunjungi di Praha oleh mimbar RomaCola di Rienzo, yang mendesaknya untuk pergi ke Italia, di mana penyair Petrarch dan warga Florence juga memohon kehadirannya.[2] Menutup telinga terhadap permohonan tersebut, Charles menyimpan Cola di dalam penjara selama setahun, dan kemudian menyerahkannya sebagai seorang napi kepada Clement di Avignon.
Kaisar Romawi Suci
Pada tahun 1354 ia menyeberangi Alpen tanpa pasukan, menerima Mahkota Lombardia di dalam Basilika St. Ambrose, Milan pada tanggal 5 Januari 1355, dan dimahkotai sebagai kaisar di Roma oleh seorang kardinal di bulan April pada tahun yang sama.[3] Objek tunggalnya tampaknya untuk memperoleh mahkota kerajaan dengan damai, sesuai dengan janji sebelumnya yang sebelumnya dibuat untuk Paus Clement ia hanya tinggal di dalam kota selama beberapa jam saja, meskipun untuk mengekspresikan harapan bangsa Romawi. Meninggalkan hak-hak kerajaan di Italia, kaisar menyeberangi kembali Alpen, dikejar oleh kata-kata yang membenci Petrarch namun sarat dengan kekayaan yang cukup.[4] Sekembalinya Charles disibukkan dengan administrasi Kekaisaran, kemudian hanya dipulihkan kembali dari Black Death, dan pada tahun 1356 ia menyebarluaskan Benteng Emas untuk mengatur pemilihan raja. Memberikan Moravia kepada saudaranya, John Henry, dan mendirikan kadipaten Luksemburg kedalam sebuah wilayah keadipatian untuk yang lain, Wenceslaus, ia tak henti-hentinya di dalam upaya-upayanya untuk mengamankan wilayah lain sebagai kompensasi dan untuk memperkuat monarki Bohemia. Untuk tujuan ini ia membeli bagian dari Palatinat atas Rhine pada tahun 1353, dan pada tahun 1367 menganeksasi Lusatia Bawah ke Bohemia dan membeli beberapa perumahan di berbagai bagian di Jerman. Atas kematian Meinhard, adipati Bayern Atas pada tahun 1363 dan pangeran Tirol, Bayern Atas dituntut oleh putra-putra kaisar Louis IV, dan Tirol oleh Rudolf IV, Adipati Austria. Kedua tuntutan tersebut diakui oleh Charles dengan pengertian bahwa jika keluarga tersebut meninggal kedua wilayah itu harus diserahkan kepada istana Luksemburg. Pada waktu yang sama ia menjanjikan suksesi kepada Margravate dari Brandenburg, yang sebenarnya didapat untuk putranya Wenceslaus pada tahun 1373. Ia juga mendapatkan bagian yang layak dari wilayah Silesia, sebagian berasal dari istri ketiganya, Anna von Schweidnitz, putri Henry II, Adipati Świdnica. Pada tahun 1365 Charles mengunjungi Paus Urban V di Avignon dan mengambil alih untuk mengawalnya ke Roma; dan pada kejadian yang sama dimahkotai sebagai raja Burgundia di Arles.
di Paris pada tahun 1378, dari sebuah naskah abad ke-15 di Bibliothèque de l'Arsenal
Perjalanan keduanya ke Italia terjadi pada tahun 1368, ketika ia mengadakan pertemuan dengan Paus Urban VI di Viterbo, yang dikepung di istananya di Siena, dan meninggalkan negara itu sebelum akhir tahun 1369. Selama tahun-tahun terakhirnya kaisar mengambil bagian kecil di dalam urusan-urusan Jerman mengamankan pemilihan putranya Wenceslaus sebagai raja Romawi pada tahun 1376, dan menegosiasikan suatu perdamaian antara liga Swabia dan beberapa nobel pada tahun 1378. Setelah membagi wilayah-wilayahnya kepada ketiga putranya, ia wafat pada bulan Nopember 1378 di Praha, di mana ia dimakamkan, dan sebuah patung didirikan untuk mengenangnya pada tahun 1848.
Charles IV menderita penyakit gout (metabolik artritis), suatu wabah penyakit yang cukup umum pada masa itu.
Evaluasi dan warisan
Pemerintahannya dikarakterisasikan dengan sebuah transformasi di dalam sifat kerajaan dan dikenang sebagai zaman keemasan Bohemia. Ia menyebarluaskan Banteng Emas 1356 di mana suksesi gelar kerajaan diletakkan, yang dipegang selama empat abad kedepan.
Ia juga mengorganisasikan negara-negara kerajaan kedalam konfederasi-konfederasi pembawa kedamaian. Dalam hal ini, kota-kota kerajaan menjadi terkemuka. Konfederasi Swabia Landfriede tahun 1370 dibuat hampir seluruhnya kota-kota kerajaan. Pada waktu yang sama, liga-liga diorganisasikan dan dipimpin oleh mahkota dan agen-agennya. Karena dengan para pemilihnya, kota-kota yang melayani di dalam liga-liga tersebut diberikan hak istimewa untuk membantu mereka di dalam upaya-upayanya menjaga kedamaian.
Ia menjamin kekuasaannya atas perbatasan-perbatasan kerajaan lewat perjanjian-perjanjian suksesi dengan Habsburg dan pembelian Brandenburg. Ia juga menuntut hak kedudukan kerajaan atas negara-negara pengikut perang salib Prusia dan Livonia.
Charles IV juga memiliki ikatana yang kuat dengan Nuremberg, tinggal dinatara kota dindingnya 52 kali dan dengan demikian memperkuat reputasinya di antara kota-kota Jerman. Charles adalah pelindung Nuremberg Frauenkirche, yang dibangun di antara tahun 1352 dan 1362 (sepertinya arsiteknya adalah Peter Parler), di mana istana kerajaan dipuja selama tinggal di Nuremberg.
Kebijakan kerajaan Charles difokuskan di lingkungan dinastik dan mengabaikan ideal luhur Kerajaan sebagai monarki universal Kristen. Pada tahun 1353, ia memberikan Luksemburg kepada keponakannya Jobst. Ia memusatkan energinya terutama terhadap perkembangan ekonomi dan intelektual Bohemia, di mana ia mendirikan universitas pada tahun 1348 dan mendorong humanisme awal. Tentu saja, ia berkomunikasi dengan Petrarch, yang diundangnya untuk mengunjungi tempat tinggalnya di Praha, namun harapan bangsa Italia yang hebat — sia-sia — untuk melihat Charles pindah tempat tinggal ke Roma dan membangun kembali tradisi Kekaisaran Romawi.
Saudari Charles Bona, menikahi putra sulung Philip VI dari Prancis, calon John II dari Prancis, pada tahun 1335. Dengan demikian, Charles merupakan paman maternal Charles V dari Prancis, yang meminta nasihat kerabatnya di Metz pada tahun 1356 selama Pemberontakan Parisian. Koneksi keluarga ini dirayakan di depan umum ketika Charles IV melakukan kunjungan khidmat ke keponakannya pada tahun 1378, hanya beberapa bulan sebelum kematiannya. Sebuah catatan rinci dari perisitiwa tersebut, diperkaya oleh banyak miniatur yang indah, yang dapat ditemukan di dalam salinan Charles V Grandes Chroniques de France.
Charles IV (autobiography), edited by Balázs Nagy, Frank Schaer: Autobiography of Emperor Charles IV; And, His Legend of St. Wenceslas: Karoli IV Imperatoris Romanorum Vita Ab Eo Ipso Conscripta; Et, Hystoria Nova de Sancto Wenceslao Martyre, Published by Central European University Press, 2001, ISBN 963-9116-32-7, 9789639116320, 259 pages [1]