Kapal perusak kelas Asashio merupakan penerus dari kelas Shiratsuyu. Kapal dalam kelas Asashio berukuran lebih besar dan tentunya lebih kuat dibanding kelas Shiratsuyu. Itu karena para insinyur perkapalan Jepang sudah tidak terikat lagi dengan Traktat Angkatan Laut London. Kapal dalam kelas ini dirancang untuk memanfaatkan keunggulan Jepang dalam teknologi torpedo, dan untuk mendampingi pasukan utama Jepang dan dalam pertempuran siang dan malam melawan Angkatan Laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik.[2] Meski menjadi salah satu kelas perusak terkuat di dunia pada saat selesai dibangun, tidak ada satupun dari mereka yang sintas dari Perang Pasifik.[3]
Arare mulai dibangun di Arsenal Angkatan Laut Maizuru pada tanggal 5 Maret 1937, diluncurkan pada tanggal 16 September 1937, dan ditugaskan pada tanggal 15 April 1939.[4] Setelah selesai, ia ditugaskan ke Armada Kedua sebagai bagian dari Divisi Perusak ke-18 dalam Skuadron Perusak ke-2 di bawah komando Komandan Tomoe Ogata.
Arare berangkat ke Staring-baai pada tanggal 27 Maret untuk mengawal kapal induk dalam Serangan Samudra Hindia setelah Jepang melakukan serangan udara ke Kolombo dan Trincomalee di Ceylon. Dia kembali ke Kure pada tanggal 23 April untuk diperbaiki.
Arare berlayar dari Saipan pada tanggal 3 Juni sebagai bagian dari pengawalan bagi konvoi pasukan Pertempuran Midway. Setelah itu, dia mengawal kapal penjelajah Kumano dan Suzuya dari Truk kembali ke Kure.