Kaliabu adalah desa di kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Kaliabu berjarak kurang lebih 10 km dari ibu kota kecamatan dan dapat dijangkau menggunakan berbagai macam angkutan. Dari kota Magelang untuk menuju desa ini bisa dicapai menggunakan mikro bus jurusan Magelang-Sapuran via salaman atau beberapa mikro bus yang melanjutkan trayeknya menuju Wonosobo. Pada malam hari mikro bus ini tidak beroperasi, untuk mencapainya bisa menggunakan bus jurusan Purworejo atau Purwokerto dan turun di pertigaan Mangklong. Pertigaan ini sangat dikenal di kalangan awak angkutan, karena hampir semua bus jurusan Purworejo kecuali bus besar akan berhenti disini sekadar menurunkan, menaikkan atau mencari penumpang tambahan. Dari pertigaan Mangklong dilanjutkan dengan ojek sepeda motor. Kawasan Mangklong sudah merupakan daerah perbatasan desa kaliabu.
Sejarah
Konon kabarnya nama Kaliabu berasal dari nama sesepuh yang pertama membangun desa ini. Nama sesepuh tersebut adalah mbah Abu, tetapi entah kenapa namanya menjadi Kaliabu, mungkin mbah Abu tersebut tinggalnya di dekat kali/sungai..entahlah Wallahu a'lam. Karena letak geografis desa ini berada pada ketinggian dibanding desa-desa lain dalam kecamatan yang sama, maka pada malam hari kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu-lampu di Kota Magelang. Begitu pula para Perusahaan operator telekomunikasi banyak membangun menara BTS di Desa Kaliabu karena sinyalnya bisa menjangkau lebih luas.
Di desa Kaliabu juga ada sebuah pasar tradisional harian yang berada di ujung barat desa yang berbatasan dengan desa Kwaderan, Kajoran, Magelang. Nama pasar ini adalah Ngebruk yang terletak di cekungan desa. Di bawah pasar terdapat sungai yang biasa disebut warga Kali Buthek karena sepanjang tahun air sungai selalu keruh (buthek).
Pembagian Administratif
Desa Kaliabu terdiri dari 8 dusun/padukuhan :
- Jamblang
- Krajan
- Kopen
- Ngampel
- Demangan Timur
- Demangan Barat
- Losari
- Kantor
Geografis
Desa Kaliabu ini terletak di dataran yang lebih tinggi dibanding desa-desa lainnya, kodisinya tidak merata, naik turun dengan jalan yang berkelok-kelok. Beberapa tempat dinamai sesuai geografisnya, seperti Punthuk karena letaknya yang di atas, kemudian Cawangan karena ada pertigaan yang menuju desa lain di kecamatan lain.
Penduduk
Pekerjaan masyarakatnya sangat beragam, ada yang menjadi petani, pedagang, penjahit, karyawan, guru, dosen, TNI/Polri dan sebagainya. Banyak juga warga di desa ini yang sudah merantau ke berbagai daerah di Indonesia dan sukses di perantauan. Listrik di desa ini sudah masuk sejak tahun 1980an, tetapi telepon kabel sampai saat ini belum masuk kendati banyak warga yang mendaftar dalam antrian. Tetapi kondisi ini sudah dapat di atasi dengan hadirnya BTS dari perusahaan telepon seluler. Untuk lebih maju, desa Kaliabu masih memerlukan sentuhan warganya yang telah mampu dan berhasil untuk bersama-sama saling bahu membahu untuk membangun desa ini.
Para pemuda-pemudi desa Kaliabu sangat aktif dalam kegiatan organisasi dan kesenian. yaitu kesenian jatilan dan klub sepak bola.Yang menarik di desa Kaliabu adalah sebagian besar pemuda-pemudinya adalah bekerja sebagai perajin logo yang dijual ke luar negeri dalam dolar, dan sebagian besar perajin logo tersebut terkoordinir dalam suatu wadah komunitas yang bernama Rewo-Rewo Community. Rewo-Rewo mempunyai arti bahwa orang-orang yang bergabung dalam komunitas tersebut adalah sangat kompleks dilihat dari segi latar belakang pendidikan, status, agama maupun golongan.