Johannes KruytJohannes "Jan" Kruyt (30 Maret 1893 – 7 Februari 1978) adalah seorang peneliti dan misionaris Belanda. Meneruskan pekerjaan ayahnya, dia melakukan misi penginjilan di Indonesia, secara khusus di Sulawesi Tengah.[1][2][3] Kehidupan pribadiJan Kruyt adalah putra dari pasangan Albertus Christiaan Kruyt dan Johanna Moulijn. Pada tahun 1915, dia menikah dengan Jo Osterlee dan memiliki 5 orang anak, yang masing-masing bernama: Wilhelmina Lucretia Kruyt (lahir 1917), Johanna Hendrik Kruyt (1918-1953), Anna Elizabeth Kruyt (1920-1999), Albertus Christiaan Kruyt Jr. (1921-2000) dan Maria Suzanna Kruyt (lahir 1926).[4] KarierDia pindah pada usia muda ke Belanda, tempat dia dilatih untuk menjadi misionaris dan guru diploma. Pada bulan Oktober 1916, dia kembali ke Sulawesi Tengah. Dia bekerja beberapa tahun sebagai yurisdiksi misionaris. Dari tahun 1922 hingga 1924, dia harus menggantikan ayahnya sebagai pejabat direktur sekolah pelatihan guru di Pendolo. Setelah empat tahun belajar di Belanda di bidang studi Melayu dan Etnologi, dia kembali menjadi direktur pada tahun 1929, hingga masa pengabdiannya berakhir pada tahun 1953. J. Kruyt menulis sejarah pekerjaan misionaris di Sulawesi Tengah yang berjudul "Het zendingsveld Poso. Geschiedenis van een confrontatie".[5] Referensi
Sumber |