Penunjukan Ayrault sebagai kepala pemerintahan negara ini menghebohkan media massa berbahasa Arab karena pengucapan nama belakangnya bersifat ambigu. Jika namanya diucapkan dalam bahasa Prancis, maknanya "sangat mirip dengan sebuah kata kasar Lebanon dan Palestina" yang berarti penis.[6]Al-Arabiya memutuskan untuk menyebut nama ini secara wajar dan menuliskan transliterasi Arabnya "dengan cara menghapus makna kasarnya"; CNN Arabic menyebut nama belakang Ayrault dengan "mengucapkan dua huruf terakhirnya."[6]