Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) I Putu Sukreta Suranta (11 April 1938 – 16 September 2022)
adalah seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia dan pejabat pemerintahan. Ia merupakan salah satu tokoh organisasi Parisada Hindu Dharma Indonesia dan Paguyuban Ngesti Tunggal.
Masa kecil dan pendidikan
I Putu Sukreta Suranta lahir di Klungkung pada tanggal 11 April 1938 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan I Made Nyaboeh Soeranta dan Ni Putu Kerti.[1] Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Akademi Militer Nasional di Magelang. Ia menyelesaikan pendidikannya di akademi dan diangkat sebagai letnan dua pada tahun 1961.[2]
Karier militer
I Putu memulai karir militernya sebagai letnan dua. Sepanjang karirnya di ketentaraan, I Putu memegang berbagai posisi strategis seperti Wakil Komandan Kontingen Garuda VII[1] dan Asisten Operasi Kepala Staf Kodam Jaya.[3] I Putu juga menolak untuk mengejar gelar akademik meskipun ditawari beberapa kali, menyatakan bahwa ia ingin fokus mempelajari urusan militer.[1]
I Putu mencapai pangkat brigadir jenderal sekitar tahun 1986 dan menjadi Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Darat.[4] Dia dipromosikan menjadi mayor jenderal sekitar dua tahun kemudian dan menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Darat pada 17 Maret 1988. Ia menjabat posisi itu selama satu setengah tahun sampai 30 September 1989[5] dan kemudian diangkat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada 21 Oktober 1989. I Putu digantikan dari jabatannya pada 16 April 1993 dan pensiun dari militer beberapa bulan kemudian.[6]
Pensiun dan karier di pemerintahan
Setelah pensiun dari militer, I Putu diangkat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan Keamanan pada 24 April 1993.[6] Pengangkatannya sebagai inspektur jenderal departemen di luar kelaziman, karena posisi ini biasanya dipegang oleh perwira militer aktif bintang tiga. Oleh karena I Putu sudah pensiun dari militer, pemerintah memutuskan untuk menaikkan pangkatnya menjadi letnan jenderal kehormatan pada 1 September 1997.[7] Ia digantikan oleh Farid Zainuddin pada tahun 1998.[1]
I Putu kemudian diangkat oleh Presiden BJ Habibie menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada 13 Juni 1998 dan menjadi Wakil Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat di DPA.[8] Dewan tersebut dibubarkan lima tahun kemudian pada tanggal 31 Juli 2003.[9]
Karier organisasi
I Putu terpilih sebagai Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pada Mahasabha PHDI ke-7 yang berlangsung pada bulan September 1996.[10] Sebelumnya, sejak tahun 1992, I Putu sudah mewakili PHDI di MPR.[1]
Pada tahun 1998, ada tuntutan agar I Putu mengundurkan diri dari jabatannya di PHDI, karena diduga memanfaatkan posisinya sebagai ketua harian untuk kepentingan politik. Seorang aktivis mahasiswa Hindu di Denpasar mengatakan bahwa I Putu tidak dapat mengalokasikan waktunya untuk PHDI karena dia sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya di MPR dan DPA. Muncul pula tuntutan agar I Putu mengundurkan dari MPR.[11] Meskipun I Putu menolak mengundurkan diri dari PHDI dan menjabat hingga tahun 2001, ia dicopot dari MPR oleh Habibie pada 1 Juli 1998.[12]
Setelah menjabat sebagai ketua harian, I Putu terus aktif di PHDI sebagai salah satu ketua.[13] Ia juga menjadi penasehat Himpunan Pemuda Hindu Indonesia[14] dan Prajaniti Hindu Indonesia.[15] Pada tahun 2017, I Putu menjadi salah satu perwakilan umat Hindu yang bertemu dengan Raja Salman dari Arab Saudi di Hotel Raffles Jakarta.[16]
I Putu juga pernah menjadi anggota organisasi spiritual Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu).[17]
Keluarga
I Putu menikah dengan Niluh Gede Murwaningsih. Pasangan ini memiliki empat anak: I Putu Gede Arya Sasangka, Niluh Made Dewi Purnamaningsih, I Nyoman Bagus Wirya Suteja, dan Kolonel Pnb I Ketut Sadewa Wahyu Wijaya.[13]
Meninggal Dunia
Letnan Jenderal TNI (Purn) I Putu Soekreta Soeranta (Mantan Pati Itjen Kemhan), meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Jumat, 16 September 2022 dan almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Ir Up) Letnan Jenderal TNI Afini Boer Koorsahli Kasad, Perwira Upacara (Pa up) oleh Letnan Kolonel Arm Soni Adi Kamak Kogartap I/Jakarta dan bertindak sebagai Komandan Upacara (Dan up) Letnan Kolonel Inf Anton Prasetyo, S.E., M.I.P. Danyonif Mekanis 201/Jaya Yudha
Referensi