Meskipun Maroko sampai tahun 2020[1] tak mengakui Israel sebagai sebuah negara, hubungan antar dua negara tersebut diam-diam dijalin setelah pendirian Israel pada 1948. Selama beberapa tahun, Raja Maroko Hassan II memfasilitasi hubungan rahasia dengan Israel, dan ini dianggap penting dalam menstabilisasikan Maroko dan menumpas ancaman anti-kerajaan di negara tersebut.[2] Hubungan rahasia berlanjut untuk memainkan peran penting dalam menumbuhkan hubungan Israel-Maroko, meskipun hubungannya kurang resmi sampai 2020.[1]Paspor Israel diterima untuk masuk ke Maroko dengan visa diberikan saat keberangkatan.[3] Pada 10 Desember 2020, Israel dan Maroko sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik, menjadikannya anggota liga Arab keenam yang mengakui Israel dan keempat dalam kurun waktu empat bulan, bersama dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan.[4] Negara tersebut kemudian menyatakan pengakuannya terhadap Israel kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.[1]