Hubungan Israel dengan Mesir
Hubungan Israel dengan Mesir adalah hubungan luar negeri antara Mesir dan Israel. Perang antar kedua negara tersebut dimulai pada Perang Arab-Israel 1948 dan selesai saat Perang Yom Kippur pada 1973, dan disusul dengan Perjanjian Damai Mesir-Israel 1979 setahun setelah Perjanjian Perdamaian Camp David, yang ditengahi oleh presiden AS Jimmy Carter. Hubungan diplomatik penuh-nya dibentuk pada 26 Februari 1980. Mesir memiliki sebuah kedutaan besar di Tel Aviv dan sebuah konsulat di Eilat. Israel memiliki sebuah kedutaan besar di Kairo dan sebuah konsulat di Iskandariyah. Kedua negara tersebut berbagi batas di dua perbatasan resmi, yang satu di Taba dan yang satu di Nitzana. Perlintasan di Nitzana hanya untuk lalu lintas wisatawan dan komersial. Perbandingan negara
SejarahPerdamaian antara Mesir dan Israel berlangsung lebih dari tahun puluh tahun dan Mesir telah menjadi mitra strategis berpengaruh dari Israel. Pada Januari 2011, Binyamin Ben-Eliezer, seorang mantan menteri pertahanan yang dikenal karena hubungan dekatnya dengan para pejabat Mesir, mengatakan bahwa "Mesir tak hanya teman terdekat kami di wilayah tersebut, kerjasama dengan kami juga strategis."[1] Meskipun demikian, perjanjian tersebut terkadang dianggap sebagai "perdamaian dingin",[1][2] dengan beberapa orang Mesir bersikap skeptis terkait efektivitasannya.[3][4] Lihat pula
Referensi
Pranala luar |