Tegar Saputra, seorang polisi yang juga menjadi host acara realitasHit & Run, ditugaskan untuk menangkap Coki, seorang raja narkoba yang baru saja keluar dari penjara berkat bantuan sekutunya. Tegar mengambil Lio, seorang penipu yang tahu rutinitas hidup Coki, untuk menangkapnya. Menyamar menjadi seorang ratu drag, Tegar menuju ke tempat Coki biasanya bertemuan, namun Coki menuju gedung yang lain, dan sudah pergi sebelum Tegar mampu menangkapnya. Kecewa, Tegar memenjarakan Lio kembali.
Keesokan harinya, Tegar membawa Lio kembali, bersama Jefri, teman Lio yang gagal meyakinkan Helena, ibu dari Manda, kekasihnya. Lio memperlihatkan kepada Tegar foto Meisa Sandraina, penyanyi yang dikencani Tegar. Foto tersebut memiliki ikon Black Scorpion di latar belakang, ikon yang berafiliasi dengan Coki. Keesokan harinya, ketiganya mengetahui bahwa ibu mantan pacar Jefri juga merupakan bagian dari geng Coki. Dia mencoba membajak truk untuk mengejar Coki, tetapi menyebabkan pengemudi kehilangan kendali dan menghancurkan pinggiran kota. Tegar karenanya ditangguhkan dari pekerjaannya.
Tegar mengungkapkan kepada Lio alasan dia menjadi polisi. Beberapa waktu lalu, adik Tegar, Mila, diberi manisan yang mengandung narkoba hasil kreasi Coki. Dia diracuni dan menderita amnesia. Hit & Run adalah simbolisme kemarahan dan cintanya, menurutnya. Saat Tegar diganti dari acaranya karena dituduh sebagai seorang homoseksual, kru setia Iwan dan Barep ikut bersamanya, bersama Lio dan Jefri, untuk menangkap Coki selamanya. Mereka menentukan pesta ulang tahun Manda sebagai tempat mereka dapat menemukan Coki, karena Helena diketahui berafiliasi dengannya. Tegar pun meyakinkan Meisa untuk ikut berburu.
Di pesta yang berlatarkan pulau itu, Tegar berhasil merekam kejahatan Coki dan sekutu. Dia ketahuan, dan sekutu Coki melawannya. Lio, Jefri, dan kru juga ditangkap oleh Helena, dan dia mencoba mendapatkan kamera. Ketika tawurannya terlihat oleh para pengunjung, Meisa berpura-pura bahwa itu adalah serangan teroris, dan semua orang melarikan diri. Meisa juga bersembunyi di kapal. Sektu Coki sudah terluka parah. Meski kehilangan kamera, Tegar tetap menyimpan kartu memorinya, dan kru menyiapkan siaran langsung di tempat kejadian.
Tegar bertarung dengan Coki. Saat Coki mengungkit-ungkit adik Tegar, Tegar menggunakan seluruh energinya untuk membunuhnya, tapi gagal. Saat Lio dan Meisa memasuki ruang bawah tanah tempat mereka bertarung, Tegar berhasil mengikat Coki menggunakan tali yang menggantung lampu. Coki mencoba melarikan diri, tetapi kehilangan kesadaran karena dicekik, dan mati. Komandan Tegar meminta Tegar untuk memakan obat beracun itu, atau dia akan menembak adiknya. Bersedia mati untuknya, dia memakannya; tiba-tiba, Mila sadar kembali dan lepas dari cengkeraman komandan. Ketika Tegar meludahkan obat itu, komandannya menembaknya; dia ditembak kembali. Malam itu, Tegar dipulihkan.
Semua orang yang terlibat dalam aksi Coki ditangkap. Jefri kembali dengan Manda. Tegar juga kembali sebagai polisi, dan dia kembali dengan perannya sebagai host ikonik-nya Hit & Run. Saat sebuah kasus baru ditugaskan padanya, Tegar beserta krunya, Lio, Jefri, Meisa, dan Mila langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Film Hit & Run digarap oleh Screenplay Films bersama dengan Legacy Pictures, Bukalapak Pictures, Nimpuna Sinema, dan CJ Entertainment. Ody C. Harahap ditunjuk sebagai sutradara dengan pemain utama Joe Taslim. Film ini merupakan penampilan perdananya dalam film bergenri komedi aksi.[1] Dalam film ini, Joe tidak hanya bertindak sebagai aktor melainkan juga sebagai produser kreatif. Ini adalah debut Joe Taslim bekerja dibalik layar sebuah film. Skenario film ditulis oleh Upi Avianto bersama Fajar Putra S. Film ini juga dibantu oleh Timo Tjahjanto untuk mengarahkan adegan aksi bersama Uwais Team sebagai koreografer laga.[2] Tatjana dan Joe Taslim melakukan persiapan dengan berlatih untuk adegan berkelahi selama 1 bulan penuh. Hal ini dilakukan karena mereka tidak menggunakan pemain pengganti khusus untuk adegan berkelahi selama syuting.[3]
Lagu
Lagu tema dalam film Hit & Run berjudul "Bukan Taman Safari" dinyanyikan oleh Tatjana Saphira yang berperan sebagai Meisa.[4]Saykoji juga dipercaya untuk menciptakan sekaligus menyanyikan lagu tema berjudul "Hit & Run".[5] Beberapa lagu lain yang juga digunakan untuk mengisi jalur suara film ini adalah "Malam Ini Indah" oleh Iwa K, "I'm Da Man" oleh Ramengvrl, "Dari Mata" oleh Jaz, "Dance Tonight" oleh BCL & JFlow, "Sakitnya Tuh Disini" oleh Cita Citata, dan "Flyin' Mony" oleh Boy William & Karen Vendela. Sedangkan, lagu "Aku dan Dirimu" yang dinyanyikan oleh Ari Lasso dan Bunga Citra Lestari dalam film ini dinyanyikan oleh Joe Taslim bersama Tatjana Saphira dalam sebuah adegan.