Dinda yang sukses di kariernya di Jakarta sebagai General Manager di sebuah hotel bintang empat, selalu dianggap kurang oleh orang tuanya, karena masih single hingga usianya yang sudah melewati 30 tahun. Untuk Gatot dan Dewi, orang tua Dinda yang tinggal di Jogja, status Dinda yang masih single ini adalah kegagalan mereka sebagai orang tua.
Bosan di terror oleh orang tuanya yang terus bertanya “kapan kawin Dinda?” Dinda akhirnya menyusun sebuah rencana. Ia memutuskan untuk menyewa Satrio, seorang aktor teater idealis kenalan sahabatnya untuk berpura-pura menjadi pacar Dinda. Satrio bahkan terlalu idealis sehingga menjadi tidak realistis dan sangat ‘annoying’ untuk orang normal. Dinda sempat ragu menyewa Satrio tetapi karena terdesak waktu ia tidak punya pilihan lain.
Dinda berencana hanya membawa Satrio ke Jogja hanya untuk meredam rongrongan orang tuanya, sekaligus menghadiri acara ulang ulang tahun pernikahan orang tuanya. Tanpa disangka Dinda, rencana ini malah menjadi sebuah malapetaka bagi Dinda, karena Gatot dan Dewi ternyata mempunyai rencana sendiri untuk ‘memaksa’ Satrio segera menikahi Dinda. Satrio yang sangat idealis pun ternyata sangat susah mengikuti ‘skenario’ rencana Dinda. Dinda yang terjebak ditengah-tengah semua kekacauan ini pun akhirnya makin menderita.
Satrio yang semula selalu menyulitkan Dinda pelan-pelan menyadari bahwa semua anggota keluarga Dinda memperlakukan Dinda dengan tidak adil dan mempressure Dinda hingga ia selalu merasa ‘tidak cukup baik’ dalam hal apapun.[1]