Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. (lahir 13 Juli 1955) adalah teolog Kitab Suci[3] dan merupakan Uskup Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Malang yang terpilih pada 28 Juni 2016.[4]
Riwayat Hidup
Penahbisan dan pendidikan
Mgr. Pid mengucapkan kaul pertamanya sehingga menjadi Novis Ordo Karmelit Indonesia pada 15 Januari 1976.[5] Ia resmi menjadi anggota Ordo Karmelit dengan mengucapkan kaul kekal pada 18 Januari 1981.[6] Pada tahun 1982, ia menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana, Malang, Jawa Timur. Pada hari Minggu, 7 Februari 1982, ia ditahbiskan menjadi Imam di Gereja Katedral Malang oleh Mgr. Fransiscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm.[7] Ia ditahbiskan bersama beberapa imam lainnya, termasuk kakaknya R.P. Anton Gunawan, O.Carm.[8] dan R.P. Willy Malim Batuah, CDD.[9]
Ia kemudian melanjutkan studi magister S2 dalam bidang Kitab Suci di Institut Kitab Suci Kepausan, Roma dan lulus pada tahun 1986.[10] Pada tahun 1990, ia menyelesaikan program doktoral Teologi Biblis di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, Roma.[11][12]
Ia mendapat gelar Profesor bidang Kitab Suci Perjanjian Baru pada 14 Maret 2007, pada upacara yang berlangsung di Aula Seminari Surya Wacana sebelah STFT Widya Sasana, bersama dengan Prof. DR. Berthold Anton Pareira.[13]
Karier
Sejak selesai studi magisternya tahun 1986 hingga penunjukannya sebagai Uskup Malang, Mgr. Pidyarto merupakan dosen kitab suci di STFT Widya Sasana, Malang, sebelum kembali melanjutkan studi S3nya.[11] Pada tahun 1992 hingga 1996, ia menjadi Wakil Ketua Lembaga Biblika Indonesia (LBI), dan terpilih menjadi ketua lembaga yang sama sejak 1996 hingga 2004.[14] Pada tahun 1992, ia juga menjadi Pembantu Ketua II (setara Wakil Rektor) STFT Widya Sasana Malang, hingga tahun 2000 menjadi Ketua (setara Rektor) pada lembaga yang sama hingga tahun 2004.[11]
Pidyarto sempat menjadi pastor paroki di Gereja Santo Andreas, Tidar, Malang, tahun 1999 hingga 2000.[15] Pada tahun 1996 ia menjadi Anggota Institut Karmelit di Roma hingga tahun 2000.[10] Selama tahun 2001 hingga 2007, ia menjadi Anggota Komisi Spiritualitas di Institut Karmelit di Roma.[13][15] Ia juga aktif dalam Majalah Hidup, dengan mengasuh rubrik tanya jawab "Umat Bertanya, Romo Pid Menjawab".[3]
Sejak tahun 2004, ia menjadi Direktur Pascasarjana Program Magister, dan sejak tahun 2012, kembali menjadi Ketua STFT Widya Sasana hingga Juni 2016.[15] Jabatannya sebagai Ketua STFT diteruskan oleh Prof. Dr. FX. Eko Armada Riyanto, C.M. yang telah terpilih sejak 15 Februari 2016.[16]
Takhta Suci menunjuk Henricus Pidyarto Gunawan sebagai Uskup Malang pada hari Selasa, 28 Juni 2016.[10][12] Penunjukkan ini diumumkan oleh Uskup Malang, Mgr. Pandoyoputro, O.Carm. pada hari yang sama, tepatnya pada vigili Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, di Gereja Katedral Malang.[17] Mgr. Pandoyoputro yang telah berusia lebih dari 75 tahun, sesuai Kitab Hukum Kanonik, telah mengajukan permohoan untuk pensiun dan diterima oleh Tahta Suci.[12] Ia telah menerima tahbisan episkopal pada hari Sabtu, 3 September 2016.[18] Penahbisan berlangsung di Stadion Gajayana, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Ia akan mengembangkan Gereja sesuai dengan apa yang dimulai para pendahulunya, termasuk meneruskan kebijakan yang baik dan meningkatkan yang berpotensi lebih.[19] Ia memilih moto penggembalaan Fideliter Praedicare Evangelium Christi yang artinya "Dengan Setia Mewartakan Injil Kristus".[2] Bertindak sebagai Penahbis Utama adalah Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Ignatius Suharyo dengan didampingi oleh Uskup Bandung, Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. dan Uskup Surabaya, Vincentius Sutikno Wisaksono.[20]
Bersama dengan Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., Uskup Bandung, Mgr. Pidyarto bertindak sebagai Pentahbis Pendamping bagi Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang. Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta bertindak sebagai Pentahbis Utama. Pada 16 Oktober 2018, Mgr Pidyarto bersama dengan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. menjadi Uskup Ko-konskerator dalam penahbisan Mgr. Christophorus Tri Harsono sebagai Uskup Purwokerto. Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama adalah Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko.[21]
Kehidupan pribadi
Mgr. Pid memiliki seorang kakak kandung yang juga merupakan Imam Karmelit, yakni R.P. Antonius Maria Kristijanto Anton Gunawan, O.Carm. Pastor Anton telah meninggal dunia pada 2 Oktober 2015.[17][22]
Karya
- Spiritualita Noveho Zakona (Ceko, 2005)
- Umat Bertanya, Romo Pid Menjawab 1-7 (Kanisius, Dioma)
- Mempertanggungjawabkan Iman Katolik 1–5 (Dioma)[11][23]
Referensi
Pranala luar