Yang Mulia
Henricus Martin Mekkelholt
|
---|
|
Gereja | Gereja Katolik Roma |
---|
Keuskupan agung | Palembang |
---|
Penunjukan | 19 Januari 1934 (37 tahun, 328 hari) |
---|
Masa jabatan berakhir | 5 April 1963 (67 tahun, 39 hari) |
---|
Pendahulu | Harrie van Oort, S.C.J. |
---|
Penerus | Joseph Hubertus Soudant, S.C.J. |
---|
Jabatan lain | Uskup Tituler Dausara (1963–1969) |
---|
|
Tahbisan imam | 18 Juli 1926 (30 tahun, 143 hari) |
---|
Tahbisan uskup | 29 Oktober 1939 (43 tahun, 246 hari) oleh Paus Pius XII |
---|
|
Nama lahir | Henri Martin Mekkelholt |
---|
Lahir | (1896-02-25)25 Februari 1896 Lonneker, Twente, Overijssel, Belanda |
---|
Meninggal | 26 Desember 1969(1969-12-26) (umur 73) Helmond, Belanda |
---|
Kewarganegaraan | Belanda |
---|
Denominasi | Katolik Roma |
---|
Jabatan sebelumnya | - Uskup Tituler Athyra (1939–1961)
|
---|
Semboyan | Pax a Deo (Damai dalam Tuhan) |
---|
Mgr. Henricus Martin Mekkelholt, S.C.J. (25 Februari 1896 – 26 Desember 1969) adalah Uskup Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Palembang sejak 3 Januari 1961 hingga 5 April 1963, setelah sebelumnya menjabat sebagai Prefek Apostolik Benkoelen sejak 19 Januari 1934 dan Vikaris Apostolik Palembang sejak 11 Juli 1939.
Karya
Dalam usia 30 tahun, pada 18 Juli 1926, Mekkelholt menerima tahbisan sebagai imam Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Ia kemudian ditunjuk sebagai Prefek Apostolik Benkoelen pada 19 Januari 1934.
Seiring dengan peningkatan status prefektur aposotolik dan perubahan nama dari Benkoelen menjadi Palembang pada 13 Juni 1939, Mekkelholt terpilih menjadi Vikaris Apostolik Palembang pada 11 Juli 1939, dengan bergelar Uskup Tituler Athyra. Penahbisannya sebagai uskup berlangsung pada 29 Oktober 1939, di mana ia ditahbiskan oleh Paus Pius XII. Paus didampingi oleh Uskup Agung Celso Benigno Luigi Costantini yang merupakan Sekretaris Kongregasi Propaganda Fide bergelar Uskup Agung Tituler Theodosiopolis di Arcadia dan juga oleh Uskup Agung Henri Streicher, M. Afr. yang merupakan Vikaris Apostolik Emeritus Uganda bergelar Uskup Agung Tituler Brysis.
Mgr. Mekkelholt menjadi uskup penahbis pendamping bagi Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J. sebagai Vikaris Apostolik Semarang dan Uskup Tituler Danaba, bersama dengan Vikaris Apostolik Malang Mgr. Antoine Everard Jean Avertanus Albers, O. Carm. yang bergelar Uskup Tituler Thubunae di Numidia pada 6 Oktober 1940. Vikaris Apostolik Batavia, Petrus Johannes Willekens, S.J. menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Soegijapranata. Bersama dengan Mgr. Jan Michiel Jozef Antoon Hanssen, Uskup Koajutor Roermond di Belanda bergelar Uskup Tituler Birtha, Mekkelholt kembali menjadi penahbis pendamping bagi Mgr. Nicolas Martinus Schneiders, C.I.C.M. pada 27 September 1948. Dalam penahbisan tersebut, Uskup Harleem, Mgr. Johannes Petrus Huibers menjadi Uskup Penahbis Utama.
Seiring peningkatan status Vikariat Apostolik Palembang menjadi Keuskupan Palembang berdasarkan Konstitusi Apostolik Qoud Christus Adorandus tentang berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri oleh Paus Yohanes XXIII, Mgr. Mekkelholt terpilih menjadi Uskup Palembang pertama pada 3 Januari 1961. Pada 5 April 1963 dalam usia 67 tahun, ia mengundurkan diri dari posisi sebagai Uskup Palembang dan tahta titulernya berpindah menjadi Dausara. Kepemimpinan Keuskupan Palembang dilanjutkan oleh Uskup Koajutor Palembang, Mgr. Joseph Hubertus Soudant, S.C.J. yang telah mengisi jabatan tersebut sejak tahun 1961.
Pada 26 Desember 1969, Mgr. Mekkelholt meninggal dunia dalam usia 73 tahun.
Referensi
Pranala luar