Mayor Jenderal TNI (Purn.) Hasudungan Simanjuntak (1 Mei 1936 – 24 November 2020) adalah seorang perwira militer dan birokrat berkebangsaan Indonesia. Jabatan militer terakhirnya adalah sebagai Panglima Daerah Militer VIII/Trikora dari tahun 1985 hingga 1986, sedangkan jabatan sipil terakhirnya adalah sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perindustrian.
Kehidupan awal
Simanjuntak lahir pada tanggal 1 Mei 1936.[1]
Karier militer
Simanjuntak menempuh pendidikan militernya di Akademi Militer sebagai siswa kecabangan angkatan darat. Ia lulus dari akademi tersebut pada tahun 1960.[2] Simanjuntak lalu memegang berbagai jabatan di militer, salah satunya adalah sebagai Komandan Kompi Resimen Taruna Akademi Militer. Pada tahun 1973, Simanjuntak mengikuti kursus lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan lulus pada tahun 1974.[1] Setelahnya, Simanjuntak ditempatkan di Komando Daerah Militer VI/Siliwangi, dan menjabat sebagai Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Kodam VI/Siliwangi dari tahun 1 Desember 1979 hingga 1 September 1981.[3] Ia dipindahkan dua tahun kemudian ke Pusat Kesenjataan Infanteri dan menjabat sebagai komandan dari kesatuan tersebut selama beberapa bulan pada tahun 1983.[1]
Pada tanggal 17 Mei 1983, Simanjuntak dilantik menjadi Panglima Daerah Militer (Pangdam) XV/Pattimura, menggantikan Sebastian Soekoso yang terpilih sebagai Gubernur Maluku.[4] Dua tahun kemudian, pada tanggal 8 Mei 1985, Komando Daerah Militer (Kodam) Pattimura dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk Kodam VIII/Trikora yang merupakan gabungan dari Kodam tersebut dengan Kodam XVII/Cenderawasih. Simanjuntak ditetapkan sebagai Pangdam VIII/Trikora dan dilantik pada hari yang sama dengan pembentukan Kodam VIII/Trikora.[5] Pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor Jenderal tepat seminggu setelah pelantikan tersebut dilaksanakan.[6]
Setelah menjabat sebagai Pangdam VII/Trikora selama kurang lebih satu tahun, Simanjuntak dipindahkan ke Bandung dan dilantik sebagai Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia Bagian Umum Darat (Akabri Udarat) pada tanggal 8 Maret 1986. Sebagai tindak lanjut, ia menyerahkan jabatannya sebagai Pangdam VII/Trikora lima hari kemudian kepada Brigjen Setiyana.[7] Jabatannya sebagai Gubernur Akabri Udarat berakhir pada 27 Agustus 1987 dan ia digantikan oleh Toni Hartono yang sebelumnya menjabat sebagai wakilnya.[8] Simanjuntak dikembalikan ke markas besar TNI-AD sebagai perwira tinggi tanpa jabatan.[8]
Setelah beberapa hari menjadi perwira tinggi tanpa jabatan, Simanjuntak dilantik sebagai Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) pada tanggal 3 September 1987.[9] Jabatan tersebut diembannya hingga 18 Februari 1989 dan ia kembali digantikan oleh Setiyana, yang kini sudah berpangkat mayjen.[10] Simanjuntak lalu dikaryakan ke Departemen Perindustrian dan ia pensiun dari militer pada tanggal 11 November 1991.[11][12]
Kehidupan selanjutnya
Di tengah masa jabatannya sebagai Irjenad, Simanjuntak ditunjuk oleh Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perindustrian. Ia dilantik sebagai Irjen pada tanggal 18 Agustus 1988 dan merangkap jabatan selama beberapa waktu hingga ia mengakhiri kariernya di Angkatan Darat.[13][14]
Meninggal dunia
Simanjuntak wafat pada tanggal 24 November 2020 di Jakarta. Ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.
Referensi