Kondisi Halte Tangsil tahun 2024 saat diadakan penelusuran oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama Komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS)
Halte Tangsil (TGS) atau yang dikenal oleh warga Halte Tanggarang adalah halte kereta api non aktif yang terletak di Tenggarang, Tenggarang, Bondowoso. Halte yang terletak pada ketinggian +259 m[4] ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset IX Jember. Meskipun bernama Tangsil, halte ini sebenarnya secara administratif tidak terletak di Desa Tangsil Kulon, tetapi terletak ke barat dari Desa Tangsil itu sendiri.
Pada saat halte ini masih aktif, halte ini melayani pemberangkatan kereta api Lokal Jember-Panarukan pp. Kereta api ini sangat laris digunakan oleh masyarakat yang hendak bepergian dari Surabaya ke Bondowoso, Situbondo, dan tempat lain-lain. Halte ini hanya memiliki satu jalur kereta api per Gapeka 2002.[4]
Bangunan halte ini masih utuh dan tidak ditinggali oleh siapa pun. Kondisinya masih bagus tetapi tidak terawat. Warna cat halte ini juga masih mengusung warna khas PJKA yaitu krem-hitam. Kemungkinan besar halte ini dinonaktifkan lebih awal, yaitu sekitar dekade 1980/1990-an karena okupansi yang minim dan jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun Bondowoso, tetapi nama halte ini tercatat sampai Gapeka terakhir di jalur kereta api Kalisat–Panarukan digunakan, Gapeka 2002. Jalur ini dinonaktifkan penuh pada tahun 2004 oleh PT KA bersama dengan seluruh stasiun lainnya di jalur ini yang masih aktif karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[5]