Entente Cordiale
Entente Cordiale (pengucapan bahasa Prancis: [ɑ̃tɑ̃t kɔʁdjal]) adalah sejumlah perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 8 April 1904 oleh Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia dan Republik Prancis Ketiga yang memperbaiki hubungan kedua negara tersebut.[1] Entente Cordiale mengakhiri permusuhan selama seribu tahun dan menggantikan modus vivendi yang berlaku semenjak berakhirnya Peperangan Era Napoleon pada tahun 1815 dengan perjanjian yang lebih resmi.[2] Entente Cordiale merupakan kebijakan menteri luar negeri Prancis Théophile Delcassé dari tahun 1898 yang meyakini bahwa hubungan kedua negara dapat mengamankan Prancis dari sistem persekutuan Jerman di Eropa Barat. Keberhasilan negosiasi merupakan pencapaian duta besar Prancis di London Paul Cambon dan sekretaris luar negeri Britania Lord Lansdowne. Salah satu isi perjanjian yang paling penting adalah kebebasan bertindak untuk Britania di Mesir dan Prancis di Maroko (dengan ketentuan bahwa Prancis harus memperhatikan kepentingan Spanyol di situ). Pada saat yang sama, Britania menyerahkan Kepulauan Los (di dekat Guinea Prancis) kepada Prancis, menetapkan batas Nigeria yang menguntungkan Prancis, dan mengakui kendali Prancis atas Lembah Gambia Hulu, sementara Prancis mencabut hak perikanan eksklusifnya di Newfoundland. Selain itu, zona pengaruh Prancis dan Britania di Siam (yang tidak boleh dijajah) dijabarkan: wilayah timur yang bersebelahan dengan Indochina Prancis menjadi zona Prancis, sementara wilayah barat yang bersebelahan dengan Tenasserim di Burma menjadi zona Britania. Perjanjian-perjanjian ini juga dibuat untuk menenangkan persaingan Britania dan Prancis di New Hebrides. Entente Cordiale mengurangi isolasi kedua negara. Satu-satunya sekutu Britania adalah Jepang (1902) yang tidak berguna dalam peperangan di Eropa; Prancis tidak memiliki teman selain Rusia yang akan rusak reputasinya akibat Perang Rusia-Jepang 1904–05. Perjanjian ini mengecewakan Jerman yang ingin agar Britania dan Prancis tetap saling bermusuhan. Upaya Jerman untuk menahan upaya Prancis di Maroko pada tahun 1905 (Insiden Tangier atau Krisis Maroko Pertama) malah memperkuat Entente ini. Perbincangan militer antara staf umum Prancis dan Britania pun dimulai. Solidaritas Prancis-Britania diperkuat oleh Konferensi Algeciras (1906) dan semakin diperkuat selama Krisis Maroko Kedua (1911).[3] Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Entente cordiale.
|