Kota madya Enschede terdiri dari kota Enschede sampai tahun 1935, ketika kota madya pedesaan Lonneker, yang mengelilingi kota, dianeksasi setelah ekspansi industri Enschede yang cepat yang dimulai pada tahun 1860-an dan melibatkan pembangunan rel kereta api dan penggalian Twentekanaal.
Dalam olahraga dan budaya, Enschede mungkin paling dikenal sebagai rumah bagi klub sepak bola FC Twente, satu kali juara Belanda dan Universitas Twente.
Sejarah
Sejarah awal Enschede sebagian besar tidak diketahui, tetapi sebuah pemukiman telah ada pada awal Abad Pertengahan. Nama pemukiman ini disebut sebagai Anescede atau Enscede yang berarti "di dekat perbatasan" atau "di dekat Es", dan memiliki gereja, pasar, dan rumah para bangsawan yang dibentengi.[2] Enschede ditetapkan sebagai kota pada tahun 1325 oleh Uskup Jan III van Diest.
Kota ini terhindar dari kehancuran pada tahun 1597 selama Perang Delapan Puluh Tahun. Pasca pengepungan itu, garnisun Spanyol menyerahkan kota ini dan pertahanan kota dihancurkan.
Enschede tumbuh menjadi pusat produksi tekstil yang besar yang berawal dari industri rumahan, tetapi sejak awal abad ke-19 tekah berkembang menjadi skala industri, terutama pembuatan bombazijn (campuran kapas dan linen) terbukti sukses sebagai komoditas ekspor.
Industrialisasi mendorong peningkatan besar dalam populasi, yang pada tahun 1894 populasinya diperkirakan telah mencapai 18.267 jiwa[3], walaupun pertumbuhan perkotaan di abad ke-19 pada awalnya agak kacau.
Selama Perang Dunia II, Enschede adalah salah satu kota Belanda pertama yang direbut pasukan Jerman karena adalah kota yang paling dekat dengan perbatasan Jerman. Enschede menjadi target pengeboman pada 10 Oktober 1943 dan 22 Februari 1944 oleh Angkatan Udara AS untuk menghancurkan rel dan jalur kereta api Jerman di Münster.[4][5]
Enschede dulunya merupakan pusat produksi tekstil. Kini, pusat perbelanjaan modern dan department store yang biasanya hanya ditemukan di kota-kota besar telah dibuka di kota ini. Enschede telah menjadi tuan rumah bagi banyak festival tahunan, dan lapangan Oude Markt sering menjadi tempat berbagai acara, musik live, dan kegiatan lainnya di akhir pekan.
Kedekatannya dengan Jerman secara historis telah menjadi faktor utama lain dalam aktivitas ekonomi di kota ini, mulai dari penyelundupan kopi dan tembakau pada abad ke-19 dan ke-20, hingga banyaknya warga Jerman yang mengunjungi toko-toko dan pasar mingguan di Enschede. Sehingga, banyak warga asli Enschede yang dapat berbahasa Jerman dengan lancar.
Enschede bekerja sama dengan kotamadya terdekat seperti Almelo, Borne, dan Hengelo sebagai Netwerkstad Twente.
Bir merk Grolsch diproduksi dan berkantor pusat di Enschede, pabrik produsen ban Apollo Vredestein B.V. juga berada di kota ini. Enschede merupakan salah satu pemberi kerja terpenting di wilayah tersebut.
Terdapat pula Universitas Ilmu Terapan Saxion (Saxion Hogeschool), sebuah universitas ilmu terapan (politeknik) yang menawarkan gelar Sarjana dan Magister dalam berbagai bidang, termasuk teknik, ekonomi, pekerjaan sosial, investigasi dan kesehatan.[9] Kampus lainnya terdapat di Apeldoorn dan Deventer.
Ke arah timur terdapat jalur menuju Gronau, Jerman, yang memiliki dua stasiun lagi di sisi Belanda: Stasiun Enschede De Eschmarke dan Stasiun Glanerbrug. Jalur ini dilayani oleh DB Regionalbahn Westfalen (bagian dari Deutsche Bahn) menuju Münster dan ke Dortmund.
Jalan raya
Di sekitar pusat kota Enschede terdapat jalan lingkar lengkap dengan panjang sekitar 8 km.[10] Enschede terhubung ke jaringan jalan raya nasional melalui A/N35 dan N18. Terdapat juga berbagai fasilitas parkir, yang paling terkenal adalah Van Heekgarage yang terletak di bawah Van Heekplein. Van Heekgarage adalah fasilitas parkir bawah tanah terbesar di Belanda dengan kapasitas 1.650 mobil.[11]
Bus
Terdapat jaringan bus yang menghubungkan pusat kota Enschede ke hampir setiap bagian kota, dan ke kota-kota terdekat seperti Hengelo, Oldenzaal, dan ke selatan menuju Haaksbergen, Neede, dan Eibergen. Rute dalam kota dioperasikan oleh Syntus, sementara rute interlokal dioperasikan oleh Syntus dan Arriva.
Udara
Sebelumnya, Enschede memiliki bandara sipil regional gabungan, Bandar Udara Enschede, dan Pangkalan Udara Twenthe milik Angkatan Udara Kerajaan Belanda yang ditutup pada tahun 2007. Namun, bandara ini tetap beroperasi untuk lalu lintas pesawat sewaan atau pribadi, serta untuk penerbangan rekreasi.[12]
Olahraga
Klub sepak bola Enschede adalah FC Twente. FC Twente adalah juara Eredivisie 2010 dan juara tiga kali Piala KNVB, tetapi mereka terdegradasi ke liga lapis kedua, Eerste Divisie setelah musim 2017–18. Sejak musim 2019–2020, FC Twente telah kembali ke Eredivisie. Stadion De Grolsch Veste adalah markas klub dan memiliki kapasitas 30.205 penonton.
Enschede Marathon adalah maraton tertua kedua di Eropa dan tertua di Belanda, yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak 1947. Enschede juga menjadi tempat finisnya lomba Batavierenrace setiap tahunnya. DOS-WK bermain di Liga Korfbal hingga tahun 2006.
Enschede memiliki arena seluncur cepat indoor, yakni IJsbaan Twente. Ini adalah lintasan 400 meter indoor kedua di Belanda setelah Thialf di Heerenveen.
^"Enschede: Stedenbouw & Architectuur". web.archive.org. 2015-02-14. Archived from the original on 2015-02-14. Diakses tanggal 2022-06-08.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^The Century Cyclopaedia of Names, coordinated by Benjamin E Smith and published by the De Vinne Press, New York 1894 (Page 363)