Olahraga ini diperkenalkan Nico Broekhuysen pada tahun 1902. Di Belanda, terdapat 500 klub dan 90,000 orang lebih yang memainkan Olahraga ini. Negara dengan pemain Bola keranjang terbanyak setelah Belanda adalah Belgia dan Taiwan, dan di 70 negara lainnya termasuk Indonesia.[1]
Aturan
Jika bermain di dalam ruangan, ukuran lapangan Korfball harus 20m x 40m atau jika bermain di luar ruangan harus 30m x 60m.
Tim harus terdiri dari delapan pemain dan hanya terdiri dari pemain wanita atau empat wanita dan empat pria.
Pertandingan Bola keranjang terdiri dari dua bagian, masing-masing berlangsung selama total 35 menit, dengan istirahat babak pertama 10 menit.
Setiap tim memiliki empat pemain di setiap babak dan selama pertandingan mereka tidak dapat berganti zona.
Permainan dimulai setelah lemparan koin memutuskan siapa yang akan memulai.
Di Bola keranjang, tujuannya adalah untuk mencetak gol dengan melemparkan bola melalui keranjang lawan.
Setelah dua gol dicetak, tim mengubah zona, dengan penyerang menjadi pemain bertahan dan sebaliknya. Tim juga bertukar berakhir di babak pertama.
Saat menerima bola, pemain tidak boleh menggiring bola, berjalan atau berlari dengannya, tetapi bisa menggerakkan satu kaki dengan satu kaki yang tersisa ditanam ke tanah seperti di bola net.
Menangani, memblokir dan menahan tidak diizinkan di Bola keranjang.
Tim dengan gol (poin) terbanyak di akhir pertandingan dinyatakan sebagai pemenang.Jika kedua tim memiliki poin yang sama di akhir pertandingan, pertandingan dinyatakan seri.