Bencana kembang api Enschede
Bencana kembang api Enschede adalah ledakan kembang api yang dahsyat pada tanggal 13 Mei 2000 di Enschede, Belanda.[1] Ledakan tersebut menewaskan 23 orang termasuk 4 petugas pemadam kebakaran, dan melukai 950 lainnya.[2][3] Sebanyak 400 rumah hancur dan 1.500 bangunan rusak parah. Ledakan pertama mempunyai kekuatan sekitar 0,8 ton TNT (3,3 GJ), sedangkan kekuatan ledakan terakhir berkisar 4–5 ton TNT (17–21 GJ).[4] Ledakan terbesarnya terasa hingga jarak 30 kilometer. Petugas pemadam kebakaran dari seberang perbatasan Jerman dipanggil untuk membantu memadamkan api. Api kemudian dapat dikendalikan pada akhir hari. SE. Fireworks adalah pemasok kembang api utama untuk konser pop dan acara perayaan besar di Belanda. Sebelum terjadinya bencana, perusahaan ini memiliki catatan keselamatan yang baik dan memenuhi semua audit keselamatan.[5] PenyebabApi yang memicu ledakan diyakini berasal dari dalam pusat gedung depot S.E. Fireworks, di area kerja tempat sekitar 900 kg kembang api disimpan. Api kemudian menyebar ke luar gedung, ke dua kontainer penuh yang digunakan untuk menyimpan lebih banyak bahan pembakar secara ilegal. Ketika kembang api seberat 177 ton (174 ton panjang; 195 ton pendek) meledak, hal itu menghancurkan kawasan pemukiman di sekitarnya.[6] Salah satu teori yang menjelaskan besarnya skala bencana adalah pintu kebakaran internal di kompleks pusat (yang mungkin bisa menampung api) dibiarkan terbuka. Secara teoritis, kemungkinan terjadi sebuah ledakan sangat kecil karena kembang api disimpan di dalam bunker tertutup yang dirancang khusus untuk meminimalkan risiko tersebut. Namun, penggunaan peti kemas secara ilegal mengurangi keselamatan, karena peti kemas tersebut disusun berdekatan di permukaan tanah dan tidak dipisahkan oleh pembatas atau partisi lainnya.[7] Satu minggu sebelum ledakan, S.E. Fireworks telah diaudit. Perusahaan tersebut dinilai telah memenuhi seluruh peraturan keselamatan resmi, sementara kembang api yang diimpor secara legal telah diperiksa oleh otoritas Belanda dan dianggap aman.[8] Namun, setelah ledakan, warga dari distrik Roombeek yang terkena dampak (yang merupakan lingkungan kelas pekerja yang miskin) mengeluhkan lambannya pemerintah dan kurangnya minat, dan mengatakan bahwa seluruh bencana hanya menunggu waktu untuk terjadi.[5] Ketika dibangun pada tahun 1977, gudang tersebut berada di luar kota, namun seiring dengan dibangunnya kawasan pemukiman baru, gudang tersebut dikelilingi oleh hunian masyarakat menengah ke bawah. Warga dan anggota dewan kota menyatakan bahwa mereka bahkan tidak mengetahui bahwa ada gudang kembang api di daerah mereka. Kemudian dalam kasus pengadilan, hakim mengatakan bahwa pejabat kota gagal mengambil tindakan meskipun mereka tahu hukum telah dilanggar. Mereka bertindak "sama sekali tidak komprehensif" dengan mengizinkan perusahaan tersebut melakukan ekspansi, karena takut pemerintah kota harus membayar biaya pemindahan S.E. Fireworks ke lokasi lain.[9] KerusakanArea seluas 40 hektar (0,4 km2) di sekitar gudang hancur akibat ledakan ini.[10] Pabrik S.E. Fireworks adalah satu-satunya pabrik di Belanda yang berlokasi di kawasan pemukiman.[11] Hal ini menyebabkan sekitar 400 rumah hancur, 15 jalan terbakar, dan total 1.500 bangunan rusak, menyebabkan 1.250 orang kehilangan tempat tinggal, yang pada dasarnya menghancurkan lingkungan Roombeek. Sepuluh ribu penduduk dievakuasi, dan kerusakan akhirnya mendekati 1 miliar gulden (€454 juta).[12] Proses hukumPada tanggal 20 Mei, otoritas Belanda mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap dua manajer perusahaan, Rudi Bakker dan Willie Pater, setelah mereka meninggalkan rumah mereka yang kosong ketika digeledah.[13] Willie Pater menyerahkan diri di hari yang sama, diikuti Rudi Bakker keesokan harinya.[14][15] Pada bulan April 2002, pemiliknya masing-masing dijatuhi hukuman 6 bulan penjara karena pelanggaran peraturan lingkungan dan keselamatan dan perdagangan kembang api ilegal, serta denda masing-masing €2.250. Namun, keduanya dibebaskan dari dakwaan yang lebih serius, yaitu kelalaian dalam kebakaran tersebut.[16] Pada bulan Mei 2003, Pengadilan Banding Arnhem membebaskan André de Vries yang berusia 36 tahun dari tuduhan pembakaran. Pengadilan Almelo pada awalnya (Mei 2002) mengadili dan memvonis De Vries atas pembakaran dan menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara.[17] Pada bulan Februari 2005, setelah pertarungan hukum selama 4 setengah tahun, hukuman 6 bulan bagi masing-masing pemilik ditingkatkan menjadi masing-masing 12 bulan.[18] Sebanyak €8,5 juta kompensasi diberikan kepada para korban ledakan, menurut organisasi yang bertugas mendistribusikan kompensasi, UPV, yang telah menilai 3.519 klaim. Tiga ratus orang menerima uang tunai karena timbul biaya tambahan, 136 orang menerima uang karena kehilangan pendapatan, dan 1.477 orang menerima kompensasi masalah kesehatan.[19] Lihat pulaReferensi
|