Daftar kecelakaan dan insiden pesawat penumpang di Indonesia
Berikut adalah daftar kecelakaan pesawat penumpang di Indonesia.
1967
1971
1972
1974
- 7 September: Garuda Indonesia, dengan registrasi PK-GFJ, jatuh saat mendarat di bandar udara Branti, Tanjung Karang, Lampung, akibat cuaca buruk. Dari jumlah 3 awak dan 33 orang penumpang, seluruh awak dan 30 penumpang tewas, 3 orang selamat
1975
1979
- 11 Juli: Pesawat Fokker F-28 Garuda Indonesia (nomor penerbangan tidak diketahui) dengan registrasi PK-GVE terbang dari Bandara Mahmud Badaruddin II, Palembang menuju Medan dipiloti Kepten A.E. Lontoh menabrak dinding Gunung Pertektekan, anak Gunung Sibayak dalam pendekatan untuk mendarat di Bandara Polonia, Medan. Kesemua 4 awak dan 57 penumpangnya tewas.
1981
- 28 Maret: Garuda Indonesia Penerbangan 206 dengan rute dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan mengalami insiden pembajakan pesawat oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis "Komando Jihad". Dua awak, termasuk pilot, tewas dalam insiden ini. Insiden ini menjadi peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia. Insiden ini kemudian dikenal dengan sebutan "Peristiwa Woyla"
1982
1987
1992
1994
1995
1996
1997
- 19 April: Merpati MZ 106 jurusan Jakarta - Tanjungpandan jatuh di desa Bulutumbang, kecamatan Tanjungpandan, kabupaten Belitung. 15 orang tewas dari total 48 penumpang.
- 17 Juli 1997 pesawat F-27, Sempati Air Penerbangan 304 dengan nomor penerbangan SSR 304 PK-YPM, yang dioperasikan oleh Sempati air dari bandara Husein Sastranegara, Bandung, tujuan Halim Perdana Kusuma Jakarta, jatuh di kompleks Perumahan Margahayu Permai, Bandung. Dari total 45 penumpang dan 5 awak pesawat, tewas sebanyak 30 orang, dan beberapa korban akibat rumah yang tertabrak.
- 26 September: Garuda Indonesia Penerbangan 152 jurusan Jakarta - Medan jatuh di desa Buah Nabar, dekat Medan, Sumatera Utara. Seluruh 234 penumpang dan awak pesawat tewas. Kecelakaan ini menjadi kecelakaan pesawat terparah dengan jumlah korban jiwa terbanyak di Indonesia hingga saat ini.
- 19 Desember: SilkAir Penerbangan 185 jurusan Jakarta - Singapura jatuh di Sungai Musi, Palembang. Seluruh 104 penumpang dan awak pesawat tewas.
2002
2004
2005
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014
2015
2018
2021
Pesawat sewaan
Berikut adalah pesawat milik maskapai asing yang disewa oleh maskapai Indonesia dan jatuh di luar wilayah Indonesia:
- 4 Desember 1974 - Martinair Penerbangan 138, penerbangan sewaan dari Surabaya, Indonesia ke Kolombo, Sri Lanka. Pesawat ini dioperasikan atas nama Garuda Indonesia. Pada tanggal 4 Desember 1974, pesawat yang sudah dekat dengan bandara itu (tinggal lima belas menit lagi mendarat di Bandar Udara Internasional Bandaranaike) menabrak sebuah bukit sebelum sempat mendarat dan menewaskan seluruh penumpangnya, 182 jamaah haji Indonesia menuju Mekkah dan 9 awak.
- 15 November 1978 - Icelandic Airlines Penerbangan 001, sebuah penerbangan sewaan, jatuh pada tanggal 15 November 1978 saat mendekati landasan pacu bandara internasional Colombo, Sri Lanka. Jatuhnya Douglas DC-8 ini menewaskan 8 dari 13 awak Islandia, 5 awak cadangan dan 170 jamaah Haji dari Kalimantan Selatan, Indonesia, dari total 262 penumpang dan awak pesawat. Laporan resmi otoritas Sri Lanka menyebutkan bahwa kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat ini adalah awak pesawat gagal mengikuti prosedur pendekatan.
Referensi
- Sudibyo, Dudi (2011). Aviapedia Ensiklopedia Umum Penerbangan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. ISBN 978-909-709-547-5. (Indonesia)
|
|