Curut adalah desa di kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di antara 07°05’03” LS dan 110°49’35” BT, Desa Curut terbagi menjadi dua dusun, yaitu dusun Tajem dan Curut (12 RT, 3RW)
Sejarah
Nama Curut berasal dari nama binatang curut (sejenis tikus tanah). Pada zaman dahulu, terdapat seorang laki-laki yang gagah perkasa, yang bernama Joko Prakoso. Dia ingin membangun sebuah pemukiman penduduk, serta membuat batas dari wilayahnya tersebut dengan cara menanam 100 (seratus) biji pohon kemiri. Namun biji yang akan ditanam tersebut ternyata hilang satu. Ketika dicari tidak kunjung ketemu, maka dia membuat sayembara, yang isinya barang siapa menemukan satu biji kemiri yang hilang tersebut, apabila yang menemukan adalah seorang wanita akan dijadikan istri, dan apabila yang menemukan seorang laki-laki maka akan dijadikan saudara. Akhirnya yang dapat menemukan biji kemiri tersebut adalah seorang wanita yang berasal dari desa Pulutan bernama Nyai Wono Polo, dari pernikahan tersebut, mereka mempunyai anak laki-laki yang bernama Kebo Anyabrang.
Ketika Ki Joko Prakoso membersihkan batas wilayah yang dibangunnya, dia diganggu oleh binatang yang memiliki suara khas seperti koin jatuh, yaitu Curut Putih. Atas kejadian tersebut, maka Ki Joko Prakoso menamakan wilayahnya yaitu Curut.
Referensi