Halaman ini berisi artikel tentang produsen mobil yang dimiliki oleh Stellantis. Untuk kegunaan lain, lihat Chrysler (disambiguasi).
Sebagian dari artikel ini (yang berkaitan dengan Stellantis) memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Stellantis North America (resminya bernama FCA US dan sebelumnya Chrysler (/ˈkraɪslər/) Group LLC)[2][3] adalah salah satu dari "Tiga Besar" produsen mobil di Amerika Serikat, yang berkantor pusat di Auburn Hills, Michigan. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Stellantis. Selain merek Chrysler, Stellantis North America menjual kendaraan di seluruh dunia dengan merek Dodge, Jeep, dan Ram. Perusahaan ini juga meliputi Mopar, divisi aksesoris dan suku cadang otomotif, serta SRT, divisi mobil performa.
Chrysler Corporation didirikan pada tahun 1925 oleh Walter Chrysler dengan memanfaatkan sisa aset milik Maxwell Motor Company. Chrysler lalu diakuisisi oleh Daimler-Benz, yang pada tahun 1998 mengubah namanya menjadi DaimlerChrysler. Setelah Daimler mendivestasi Chrysler pada tahun 2007, perusahaan ini beroperasi dengan nama Chrysler LLC (2007–2009) dan Chrysler Group LLC (2009–2014) sebelum diakuisisi oleh Fiat S.p.A. dan menjadi anak usaha dari Fiat Chrysler Automobiles (FCA) pada tahun 2014. Pada tahun 2021, Chrysler menjadi anak usaha dari Stellantis yang dibentuk melalui penggabungan antara FCA dan PSA Group (Peugeot Société Anonyme).
Setelah mendirikan perusahaan ini, Walter Chrysler menggunakan strategi hierarki dan diversifikasi merek dari General Motors yang ia kenal saat ia bekerja di divisi Buick dari General Motors. Ia kemudian mengakuisisi Fargo Trucks dan Dodge Brothers Company, serta membuat merek Plymouth dan DeSoto pada tahun 1928. Karena menghadapi penurunan pangsa pasar, produktivitas, dan profitabilitas pasca perang, seiring dengan berkembangnya GM dan Ford, pada tahun 1954, Chrysler pun meminjam $250 juta dari Prudential Insurance untuk melakukan ekspansi dan memperbarui rancangan mobil.[4][5][6]
Chrysler lalu berekspansi ke Eropa dengan mengambil alih sejumlah perusahaan otomotif asal Prancis, Inggris, dan Spanyol pada dekade 1960-an. Pada tahun 1978, Chrysler Europe dijual ke PSA Peugeot Citroën dengan harga $1. Perusahaan ini kesulitan untuk beradaptasi dengan berubahnya pasar, meningkatnya kompetisi dari impor, serta peraturan lingkungan dan keselamatan pada dekade 1970-an. Perusahaan ini lalu bermitra dengan Mitsubishi Motors, dan mulai menjual kendaraan Mitsubishi dengan merek Dodge dan Plymouth di Amerika Utara. Saat hampir bangkrut pada akhir dekade 1970-an, perusahaan ini diselamatkan dengan jaminan pinjaman sebesar $1,5 milyar dari pemerintah Amerika Serikat. CEO baru Lee Iacocca kemudian berhasil membawa perusahaan ini kembali mencetak laba pada dekade 1980-an. Pada tahun 1985, Diamond-Star Motors dibentuk, sehingga makin mempererat kemitraan antara Chrysler dan Mitsubishi. Pada tahun 1987, Chrysler mengakuisisi American Motors Corporation (AMC) yang memiliki merek Jeep. Pada tahun 1998, Chrysler bergabung dengan Daimler-Benz asal Jerman untuk membentuk DaimlerChrysler AG. Penggabungan tersebut pun menimbulkan kontroversi di kalangan investor. Sebagai hasilnya, Chrysler akhirnya dijual ke Cerberus Capital Management dan namanya diubah menjadi Chrysler LLC pada tahun 2007.
Seperti produsen mobil Tiga Besar yang lain, Chrysler juga terdampak oleh krisis industri otomotif 2008–2010. Perusahaan ini tetap dapat bertahan melalui sejumlah negosiasi dengan kreditur, mengajukan reorganisasi kebangkrutan Bab 11 pada tanggal 30 April 2009, dan berpartisipasi dalam sebuah bailout dari pemerintah Amerika Serikat melalui Troubled Asset Relief Program. Pada tanggal 10 Juni 2009, Chrysler berhasil selamat dari kebangkrutan dengan dana pensiun United Auto Workers, Fiat S.p.A., pemerintah Amerika Serikat, dan pemerintah Kanada sebagai pemegang sahamnya. Pada tanggal 24 Mei 2011, Chrysler berhasil membayar kewajibannya ke pemerintah Amerika Serikat lima tahun lebih awal. Dalam beberapa tahun kemudian, Fiat perlahan-lahan mengakuisisi saham perusahaan ini yang masih dipegang oleh pihak lain.
Pada tanggal 1 Januari 2014, Fiat S.p.A. mengumumkan kesepakatan untuk membeli sisa saham Chrysler yang masih dipegang oleh dana pensiun United Auto Workers. Kesepakatan tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 21 Januari 2014, sehingga Chrysler Group resmi menjadi anak usaha dari Fiat S.p.A.[7] Pada bulan Mei 2014, Fiat Chrysler Automobiles didirikan dengan menggabungkan Fiat S.p.A. ke dalam Chrysler. Penggabungan tersebut dapat diselesaikan pada bulan Agustus 2014. Chrysler Group LLC tetap menjadi anak usaha hingga tanggal 15 Desember 2014, saat namanya diubah menjadi FCA US LLC, untuk menegaskan penggabungan antara Fiat dan Chrysler.[8]
Chrysler mulai bekerja di Maxwell-Chalmers pada awal dekade 1920-an untuk mentransformasi operasi dari perusahaan tersebut. Chrysler sebelumnya juga dipekerjakan di Willys-Overland untuk melakukan hal serupa.[17] Pada akhir tahun 1923, produksi mobil Chalmers dihentikan.[17]
Pada bulan Januari 1924, Walter Chrysler meluncurkan mobil Chrysler. Chrysler Six dirancang untuk menjadi mobil yang canggih dengan harga yang terjangkau. Mobil tersebut telah dikembangkan oleh Chrysler sejak masih bekerja di Willys.[18] Mobil tersebut dilengkapi dengan filter udara karburator, mesin kompresi tinggi, pelumasan tekanan penuh, dan filter oli, yang tidak ada di kebanyakan mobil saat itu.[19][20] Salah satu inovasi yang diterapkan di mobil tersebut adalah rem hidraulik empat roda yang diproduksi secara massal. Rem tersebut hampir sepenuhnya direkayasa sendiri oleh Chrysler dengan menggunakan paten yang dimiliki oleh Lockheed. Inovasi lain adalah karet dudukan mesin, yang disebut sebagai "Floating Power" untuk mengurangi getaran. Chrysler juga mengembangkan roda dengan pelek bergerigi, yang dirancang untuk mencegah ban yang kempes terlepas dari roda. Roda tersebut kemudian diadopsi oleh industri otomotif di seluruh dunia.
Pada tahun 1925, merek Maxwell tidak lagi digunakan, dengan mobil Chrysler empat silinder yang diluncurkan pada tahun 1926 sebelumnya dijual dengan merek Maxwell.[18] Rekayasa dan pengujian canggih pun membawa Chrysler Corporation menempati peringkat kedua dalam hal penjualan mobil di Amerika Serikat mulai tahun 1936 hingga 1949.
Pada tahun 1928, Chrysler Corporation mulai membagi kendaraan buatannya berdasarkan kelas harga dan fungsi. Merek Plymouth diluncurkan sebagai merek dengan harga terjangkau (dibuat dengan memodifikasi model Chrysler Seri 50 empat silinder).[18] Pada saat yang sama, merek DeSoto diperkenalkan sebagai merek dengan harga menengah. Pada tahun 1928 juga, Chrysler membeli Dodge Brothers,[21] dan melanjutkan jajaran produk mobil dari Dodge serta truk dari Fargo. Pada pertengahan dekade 1930-an, DeSoto dan Dodge bertukar posisi dalam hierarki merek milik Chrysler.
Merek Imperial telah digunakan sejak tahun 1926, tetapi hanya sebagai merek kelas atas dari Chrysler. Namun, pada tahun 1955, perusahaan ini memutuskan untuk menawarkan Imperial sebagai merek tersendiri agar dapat lebih bersaing dengan Lincoln dan Cadillac. Pemisahan tersebut pun membuat perusahaan ini memiliki lima merek, yakni (secara berurutan dalam hal harga): Plymouth, Dodge, DeSoto, Chrysler, dan Imperial.[22][23]
Pada tahun 1954, Chrysler menjadi pemasok tunggal mesin Hemi untuk Facel Vega, sebuah karoseri asal Prancis yang menawarkan mobil performa mewah, dengan transmisi PowerFlite dan TorqueFlite. Facel Vega Excellence adalah sebuah hardtop empat pintu dengan pintu bunuh diri berengsel belakang yang dijual dengan harga US$12.800 ($111.155 dalam dolar tahun 2022[24]).[25]
Goolsbee, Austan D., and Alan B. Krueger. "A retrospective look at rescuing and restructuring General Motors and Chrysler." Journal of Economic Perspectives 29.2 (2015): 3-24. online