Bencana alam di Indonesia sejak tahun 2004
Berikut ini adalah kronologi bencana alam di Indonesia. Salah satu bencana alam yang paling besar yang menimpa kawasan Indonesia adalah Tsunami Aceh 2004. Antara tahun 2009 hingga 2010 bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.[1] Selain itu letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik menyebabkan negara ini rentan terhadap gunung meletus. Selain itu Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia[2] Rata-rata setiap tahun terdapat sebuah gunung berapi yang meletus di Indonesia. Berikut adalah kronologi bencana alam di Indonesia yang menimbulkan korban jiwa mulai dari yang paling akhir terjadi. 2016
2014Selama tahun 2014, tercatat terdapat 1.525 kejadian bencana, yang menyebabkan 566 orang tewas, 2,66 juta jiwa mengungsi dan menderita, lebih dari 51 ribu rumah rusak, dan ratusan bangunan umum rusak. Kerugian ekonomi mencapai puluhan trilyunan rupiah. Bencana alam meliputi kebakaran hutan dan lahan, banjir, banjir bandang dan longsor. Sebanyak 99 persen bencana di Indonesia selama 2014 adalah bencana hidrometeorologi. Puting beliung adalah jenis bencana yang paling dominan selama 2014 yaitu 496 kejadian, kemudian banjir (458) dan longsor (413). Walaupun puting beliung adalah bencana yang paling banyak terjadi selama 2012-2014, namun longsor adalah bencana paling mematikan. Pada tahun 2014, 60 persen (343 jiwa) dari dari total korban meninggal akibat bencana adalah disebabkan longsor. Konsentrasi bencana terbanyak adalah di Provinsi Jawa Barat (290 kejadian), Jawa Tengah (272), Jawa Timur (213), Aceh (51), dan Sumatera Selatan (480). Dilihat dari sebaran kab/kota, maka paling banyak ada di Bogor (37), Bandung (31), Sukabumi (29), Garut (26), dan Cianjur (23).[4][5]
2013
2012Gempa bumi Aceh 2012 adalah rentetan gempa bumi di lepas pantai barat Sumatra yang mulai terjadi pada tanggal 11 April 2012 pukul 15:38:37 WIB dengan kekuatan 8,6 Mw. Gempa ini terjadi pada kedalaman 22.9 km dengan pusat gempa berada 500 km dari kota Banda Aceh, Aceh.[4] Gempa bumi ini menyebabkan 5 orang tewas yang disebabkan shock dan serangan jantung, sementara itu 1 orang dilaporkan kritis dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka.[3] Gempa bumi ini tercatat sebagai gempa terbesar yang diakibatkan pergerakan sesar geser (strike-slip fault), mengalahkan gempa serupa di San Francisco tahun 1906 (magnitudo 7,9) dan gempa bumi Wairarapa di Selandia Baru tahun 1855 (magnitudo 8,2)[5] 2011Gempa bumi Sumatera Utara 2011 yang terjadi di 30 km sebelah tenggara Tarutung, Sumatera Utara dengan kekuatan 5,5 skala richter pada pukul 07:08 WIB 14 Juni 2011. Sebelumnya, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala Richter dengan kedalaman 10 km dengan pusat gempanya berada di 178 Km tenggara Tahuna, Sulawesi Utara dan tidak berpotensi tsunami. 2010
2009
2007
2006
2004
Referensi dan pranala luar
|