Ledakan meteor BonePeristiwa ledakan meteor Bone adalah kejadian alam yang terjadi tanggal 8 Oktober 2009 menjelang pukul 11.30 WITA (03.30 GMT) berupa masuknya sebuah pecahan asteroid ke dalam atmosfer bumi dan meledak di angkasa sehingga menimbulkan kecemasan pada warga sekitarnya akibat suara dan getaran yang ditimbulkannya. Kejadian ini menelan satu korban jiwa tidak langsung akibat gangguan jantung karena terkejut.[1] PeristiwaMedia massa melaporkan[1] bahwa pada waktu antara pukul 11.00 dan 11.30 warga Kabupaten Bone dan beberapa wilayah kabupaten lain yang berbatasan melihat kilatan cahaya di angkasa, yang diikuti oleh ledakan sebanyak empat kali, terdengar hingga 10 km dan kemudian melihat lintasan asap putih dengan arah tidak beraturan di langit. Ledakan itu sangat kuat terdengar bahkan menimbulkan guncangan yang dapat dirasakan warga. BMKG mencatat guncangan berkekuatan 1,9 SR pada saat itu. Sebagian warga yang ketakutan berlarian ke luar rumah, beberapa sekolah memulangkan siswanya karena khawatir terjadi gempa bumi, dan seorang anak yang menderita kelainan jantung meninggal akibat terkejut dengan ledakan yang terjadi. Spekulasi muncul di masyarakat karena tidak ada kejelasan informasi dari pejabat berwenang. Lapan menduga kuat adanya meteor besar yang masuk ke bumi,[2] namun ada sebagian publik yang menduga adanya pesawat tempur yang berlatih yang melepaskan peluru kendali atau mengalami kecelakaan.[3] Pada tanggal 23 Oktober 2009 NASA mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa ledakan itu terdeteksi oleh analisis infrasonik dari beberapa lembaga pemantau ledakan nuklir ilegal. Ledakan diperkirakan terjadi 10 km dari permukaan bumi akibat masuknya asteroid kecil sebagai meteor ke atmosfer bumi. Kekuatan ledakan diperkirakan mendekati 50 kiloton TNT atau sekitar tiga kali kekuatan bom atom Hiroshima. Perikraan diameter material yang meledak adalah 10 meter, tetapi pecahan tidak ada yang sampai di permukaan bumi.[4] Catatan kaki
|