Bahasa Ping, juga disebut Pinghua (Hanzi sederhana: 平话; Hanzi tradisional: 平話; Pinyin: Pínghuà; Yale: Pìhng Wá) adalah sebuah kesinambungan dialek Tionghoa yang banyak dituturkan di Guangxi, dan beberapa dituturkan di Hunan. Ping adalah basantara di beberapa wilayah di Guangxi, dan dituturkan sebagai bahasa kedua oleh penutur bahasa Zhuang. Beberapa penutur Ping secara resmi dikategorikan sebagai Suku Zhuang, dan banyak yang secara genetik berbeda dari kebanyakan Suku Han.[2] Dialek Ping Utara berpusat di Guilin dan dialek Ping Selatan berpusat di Nanning. Ping Selatan memiliki beberapa fitur penting seperti memiliki empat nada hambat yang berbeda, dan menggunakan berbagai kata serapan dari bahasa-bahasa Zhuang, seperti partikel akhir wei untuk kalimat imperatif.
Sejarah dan penggolongan
Penelitian bahasa di Guangxi selama dasawarsa 1950-an mencatat ragam-ragam bahasa Tionghoa yang termasuk dalam kelompok Yue tetapi berbeda dengan yang ada di Guangdong. Ping ditetapkan sebagai kelompok dialek terpisah dari Yue oleh Akademi Ilmu Sosial Tiongkok pada dasawarsa 1980-an[3]:15 dan sejak itu diperlakukan sebagai dialek terpisah dalam buku pelajaran dan penelitian selanjutnya.[4]
Sejak digolongkan sebagai kelompok dialek yang terpisah, Ping telah menjadi fokus penelitian yang meningkat. Pada tahun 2008 sebuah laporan oleh Akademi Ilmu Sosial Tiongkok tentang penelitian ragam bahasa Tionghoa mencatat peningkatan dalam makalah penelitian dan survei bahasa Ping, dari 7 penelitian sebelum terbitan Language Atlas of China berdasarkan penggolongan yang direvisi, meningkat drastis menjadi 156 penelitian sejak terbitan tersebut hingga tahun 2004.[5]
Pada dasawarsa 1980-an, jumlah penutur tercatat lebih dari 2 juta jiwa;[3]:21 dan pada 2016 sebanyak 7 juta jiwa.[6]
Ping Selatan memiliki enam nada kontras dalam suku kata terbuka, dan empat dalam suku kata nada hambat,[12] yang juga ditemukan pada bahasa-bahasa Yue yang berdekatan seperti dialek Bobai.
Pemisahan nada masuk yang lebih rendah ditentukan oleh konsonan awal, dengan kontur naik rendah terjadi setelah awalan sonoran.[13]
Genetika penutur
Secara genetik, penutur Ping memiliki lebih banyak kesamaan dengan suku minoritas non-Han di Tiongkok selatan dibandingkan dengan kelompok Suku Han lainnya.[2]
Referensi
Catatan kaki
^Chappell, Hilary; Li, Lan (2016). "Mandarin and Other Sinitic Languages". Dalam Chan, Sin-Wai. The Routledge Encyclopedia of the Chinese Language. Oxon: Routledge. hlm. 605–628. ISBN978-1-317-38249-2.
^ abGan, Rui-Jing; Pan, Shang-Ling; Mustavich, Laura F.; et al. (2008). "Pinghua Population as an Exception of Han Chinese's Coherent Genetic Structure". Journal of Human Genetics. 53 (4): 303–313. doi:10.1007/s10038-008-0250-x. PMID18270655.
^Kurpaska, Maria (2010). Chinese Language(s): A Look Through the Prism of "The Great Dictionary of Modern Chinese Dialects". Walter de Gruyter. hlm. 55–56, 76. ISBN978-3-11-021914-2.
^Yu, Jin 余瑾 (2016). Guǎngxī Pínghuà yánjiū 广西平话研究 (dalam bahasa Tionghoa). Beijing: Zhongguo shehui kexue chubanshe. hlm. 24. ISBN978-7-5161-8896-5.
^Chappell, Hilary; Li, Lan (2016). "Mandarin and Other Sinitic Languages". Dalam Chan, Sin-Wai. The Routledge Encyclopedia of the Chinese Language. Oxon: Routledge. hlm. 624. ISBN978-1-317-38249-2.
^de Sousa, Hilário (2016). "Language contact in Nanning: Nanning Pinghua and Nanning Cantonese". Dalam Chappell, Hilary M. Diversity in Sinitic Languages. Oxford University Press. hlm. 157–189. ISBN978-0-19-872379-0. p. 162.