Avery Robert Dulles, S.J. (/ˈdʌləs/; 24 Agustus 1918 – 12 Desember 2008) adalah seorang imam Yesuit, teolog, dan kardinal Gereja Katolik. Dulles melayani sebagai pengajar di Woodstock College dari tahun 1960 sampai 1974, di Catholic University of America (CUA) dari tahun 1974 sampai 1988, dan sebagai Laurence J. McGinley Professor of Religion and Society di Fordham University dari tahun 1988 sampai 2008. Ia adalah juga seorang penulis dan pengajar yang dikenal secara internasional.
Dulles dibesarkan sebagai seorang Protestan Presbiterian, namun ia beralih menjadi seorang agnostik ketika berkuliah di Harvard.[1] Keraguannya akan hal-hal religius menjadi berkurang akibat suatu momen personal yang membekas di hatinya, yakni ketika sedang berjalan-jalan di luar saat hari hujan ia memerhatikan suatu pohon yang mulai berbunga di tepi Sungai Charles; setelah momen tersebut ia tidak pernah lagi "meragukan keberadaan Allah yang mahabaik dan mahakuasa".[2] Ia menuliskan bagaimana keyakinan teisme dalam dirinya berubah haluan ke iman Katolik: "Semakin saya menyelidikinya, semakin saya terkesan dengan konsistensi dan keagungan ajaran Katolik."[2] Konversinya ke iman Katolik terlaksana pada musim gugur tahun 1940.[1][3]
Setelah bebas tugas dari Angkatan Laut pada tahun 1946, Avery Dulles menggabungkan diri dalam Serikat Yesus (S.J.), dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1956. Setelah setahun di Jerman, ia menempuh studi eklesiologi di Universitas Gregoriana di Roma, dan mendapat gelar Doctor of Sacred Theology (S.T.D.) pada tahun 1960.
Kendati para anggota tarekat Yesuit mengucapkan suatu janji untuk tidak mengejar kehormatan gerejani dan normalnya tidak menerima kenaikan jabatan di dalam hierarki Gereja, Dulles ditunjuk sebagai kardinal pada tanggal 21 Februari 2001, oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia tidak ditahbiskan menjadi uskup, sebagaimana biasanya, karena sang paus memberinya dispensasi. Penugasan titulernya adalah sebagai Kardinal-DiakonSantissimi Nomi di Gesù e Maria in Via Lata. Karena telah mencapai usia 80 tahun sebelum menjadi kardinal, Kardinal Dulles tidak pernah memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf. Kardinal Dulles menjadi seorang anggota kehormatan tanpa hak memberikan suara di dalam USCCB.
Penghargaan
Penghargaan-penghargaan yang diterima Dulles misalnya Phi Beta Kappa, Croix de Guerre, Cardinal Spellman Award untuk pencapaian menonjol dalam bidang teologi, Boston College Presidential Bicentennial Award, Christus Magister Medal dari University of Portland (Oregon), Religious Education Forum Award dari National Catholic Educational Association, Campion Award dari majalah America, F. Sadlier Dinger Award untuk kontribusi kepada pelayanan kateketik Gereja, James Cardinal Gibbons Award dari CUA, John Carroll Society Medal, Jerome Award dari Roman Catholic Library Association of America, Fordham Founders Award, Gaudium Award dari Breukelein Institute, dan 33 gelar doktor kehormatan.
Pidato perpisahan dan wafatnya
Pada tahun-tahun terakhirnya, sang kardinal mengalami penderitaan akibat penyakit polio yang ia idap sejak masa mudanya. Pada hari Selasa tanggal 1 April 2008, Kardinal Dulles menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Laurence J. McGinley Professor of Religion and Society. Karena ia tidak dapat berbicara, Pastor Joseph O'Hare, S.J., selaku mantan pimpinan dari Fordham University membacakan pidatonya. Selain kehilangan kemampuan berbicara, kedua tangannya juga mengalami gangguan, tetapi ia masih mampu berpikir secara jernih, tetap melanjutkan pekerjaannya dan berkomunikasi menggunakan papan ketik komputernya.[6] Pimpinan Fordham University ketika itu, Pastor Joseph McShane, S.J., juga menganugerahkannya President's Medal pada malam itu. Tanggal 1 April 2008 juga menandai tanggal perilisan buku karyanya, Church and Society: The Laurence J. McGinley Lectures, 1988–2007 (Fordham University Press, 2008).
Dalam kuliah perpisahannya, Kardinal Dulles merefleksikan kondisinya yang melemah:
Penderitaan dan berkurangnya kemampuan bukanlah yang terbesar di antara kemalangan-kemalangan, namun adalah unsur-unsur penyusun yang normal dalam kehidupan, terutama pada hari tua. Semua itu perlu dinantikan sebagai elemen-elemen dari suatu keberadaan manusia secara penuh.
Sampai tahun ke-90 saya, saya dimampukan untuk bekerja secara produktif. Karena saya menjadi semakin lumpuh dan tidak mampu berbicara, saya dapat menyatukan diri dengan banyak orang lumpuh dan orang bisu dalam Injil, bersyukur atas perawatan yang penuh kasih sayang dan cakap yang saya terima serta atas harapan akan kehidupan kekal di dalam Kristus. Jika Tuhan sekarang memanggil saya untuk mengalami suatu masa kelemahan, saya tahu benar bahwa kuasa-Nya dapat dijadikan sempurna dalam kelemahan. "Terpujilah nama Tuhan!"[6]
Pada tanggal 19 April 2008, Paus Benediktus XVI menerima Kardinal Dulles yang sedang sakit dalam suatu audiensi pribadi selama kunjungan apostoliknya ke Amerika Serikat. Kardinal Dulles telah menyiapkan sambutan tertulisnya kepada sang paus sebelum kunjungan tersebut.[7]
Kardinal Dulles meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2008 di Fordham University, Bronx, tempat tinggalnya selama bertahun-tahun. Jenazahnya dikuburkan dalam pemakaman Yesuit di Auriesville, New York.[8]
Karya tulis
Kardinal Dulles menulis 25 buku serta ratusan artikel dan esai. Sebuah catalogue raisonné yang memuat banyak terjemahan, kata pengantar, introduksi, ulasan, dan suratnya kepada editor, diterbitkan oleh Fordham University Press pada tahun 2012 dengan judul The Legacy of Avery Cardinal Dulles, S.J.: His Words and His Witness.[9]
Daftar publikasi dalam bahasa Inggris
Daftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Princeps Concordiae: Pico della Mirandola and the Scholastic Tradition – The Harvard Phi Beta Kappa Prize Essay for 1940, Cambridge, MA: Harvard (1941).
A Testimonial To Grace Sheed & Ward, New York (1952); the fiftieth anniversary edition of this book was republished in 1996 by the original publishers, with an afterword containing his reflections on the past fifty years.
^(Inggris) Avery Dulles (1941), Princeps Concordiae: Pico della Mirandola and the Scholastic Tradition – The Harvard Phi Beta Kappa Prize Essay for 1940, Cambridge, MA: Harvard.
^(Inggris) Sarrocco, Clara (June 2012). "Briefly Reviewed". New Oxford Review. 79 (5). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal December 14, 2016.
Pranala luar
Initial text based on faculty bio posted with permission from Avery Dulles, S.J.