Allen Welsh Dulles (7 April 1893 – 29 Januari 1969) adalah seorang tokoh intelijen, pengacara, ahli hukum dan diplomat Amerika Serikat yang menjadi orang sipil pertama sekaligus orang ketiga yang menjabat sebagai Direktur CIA, serta direktur terlamanya sampai saat ini. Sebagai pimpinan dari Central Intelligence Agency (CIA) selama Perang Dingin periode awal, ia berperan sebagai penanggung jawab dalam kudeta Guatemala 1954, kudeta Iran 1953, program pesawat terbang Lockheed U-2, dan Invasi Teluk Babi. Menyusul peristiwa pembunuhan John F. Kennedy, Dulles menjadi salah seorang anggota Komisi Warren. Di sela-sela tugas pemerintahannya, Dulles menjadi seorang pengacara korporat dan rekan di Sullivan & Cromwell. Kakak laki-lakinya, John Foster Dulles, adalah Menteri Luar Negeri selama masa pemerintahan Eisenhower.[1]
Kehidupan awal dan keluarga
Dulles lahir pada tanggal 7 April 1893, di Watertown, New York,[2] salah satu dari kelima anak Allen Macy Dulles, seorang pendeta Presbiterian, dan Edith F. (Foster) istrinya. Ia lima tahun lebih muda dari John Foster Dulles saudaranya, Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Dwight D. Eisenhower serta ketua dan rekan senior dalam Sullivan & Cromwell. Ia dua tahun lebih tua dari saudara perempuannya, diplomat Eleanor Lansing Dulles. Kakeknya dari pihak ibu, John W. Foster, adalah Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Benjamin Harrison, sementara pamannya karena pernikahan, Robert Lansing, adalah Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Woodrow Wilson.[3] Dulles adalah paman dari Avery Dulles, seorang imam Yesuit, teolog, dan kardinal dalam Gereja Katolik, yang mengajar di Fordham University dari tahun 1988 sampai 2008.
Dulles lulus dari Princeton University, tempat ia berpartisipasi dalam American Whig–Cliosophic Society,[4] dan memasuki dinas diplomatik pada tahun 1916. Pada tahun 1920, ia menikahi Clover Todd (yang bertahan sampai wafatnya Dulles). Mereka dikaruniai tiga orang anak; dua putri: Clover D. Jebsen, ("Toddy"), dan Joan Buresch Dulles Molden, ("Joan Buresch"); serta satu putra, Allen Macy Dulles Jr., yang terluka dan menderita cacat permanen dalam Perang Korea. Menurut Eleanor saudara perempuannya, Dulles pernah terlibat dalam perselingkuhan di luar nikah "setidaknya selama seratus kali", termasuk beberapa kali selama masa jabatannya di CIA.[6]
Pada tahun 1921, saat berada di Kedutaan Besar AS di Istanbul, ia berperan dalam pengeksposan Protokol Para Tetua Sion sebagai suatu pemalsuan. Dulles gagal dalam upayanya meyakinkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk secara terbuka mengecam pemalsuan tersebut.[7]
Referensi