Arisan! adalah sebuah filmdramasatir Indonesia yang dirilis pada tahun 2003 yang diproduseri, disutradari, dan ditulis oleh Nia Dinata, dengan kolaborasi bersama Joko Anwar pada skenario. Film ini dibintangi oleh Cut Mini Theo, Tora Sudiro, Aida Nurmala, Surya Saputra, dan Rachel Maryam. Arisan! telah berulang kali dinobatkan sebagai salah satu film Indonesia terbaik yang pernah dibuat oleh berbagai media dan publik, dan ditunjuk (bersama film-film lain seperti Petualangan Sherina dan Ada Apa dengan Cinta?) sebagai film penggerak semangat perfilman Indonesia yang sempat mati suri di akhir dekade 1990-an.
Saat dirilis, Arisan! membuat kontroversi yang cukup menghebohkan, yaitu menjadi film Indonesia pertama yang menampilkan adegan ciuman antara dua orang pria dalam layar perak. Meskipun banyak yang ragu atas keputusan dimasukkannya adegan kontroversial ini, sutradara Nia Dinata tetap memasukkan adegan tersebut dalam "final cut". Saat filmnya dirilis, mendapat reaksi yang sangat positif dan masing-masing Tora Sudiro dan Surya Saputra mendapatkan Piala Citra untuk akting mereka.
Pada Festival Film Indonesia 2004 – yang pertama kali digelar setelah absen 12 tahun lamanya, Arisan! mendapatkan total 11 nominasi, meliputi seluruh nominasi yang bisa diikuti sebuah film, yang merupakan sebuah rekor sampai saat itu. Film ini memenangkan total 5 piala; termasuk Film Terbaik dan tiga penghargaan untuk akting: Aktor Terbaik untuk Tora Sudiro, Aktor Pendukung Terbaik untuk Surya Saputra dan Aktris Pendukung Terbaik untuk Rachel Maryam. Selain respons yang sangat positif dari kritikus dan masyarakat, film ini juga ditampilkan dalam Festival Film Asean di Washington, DC pada tahun 2005.
Setelah delapan tahun, film ini diikuti oleh sebuah sekuel, Arisan! 2, yang dirilis pada tahun 2011.
Plot
Memey (Cut Mini), Sakti (Tora Sudiro), dan Andien (Aida Nurmala) adalah tiga teman SMA yang telah bersahabat sampai mereka dewasa dan telah memiliki kehidupan masing-masing. Sifat ketiganya yang bertolak belakang - Memey adalah orang yang no-nonsense dan serius, Sakti lebih reserved dan mengikuti arus, sementara Andien lebih spontan, justru membuat ketiganya melengkapi kehadiran satu sama lain. Memey bekerja sebagai desainer interior, Sakti berprofesi sebagai arsitek, sedangkan Andien adalah seorang mantan sekretaris yang akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga karena menikah dengan atasannya, Bob (Joshua Pandelaki) dan telah memiliki sepasang anak kembar. Memey sendiri telah menikah dengan suaminya yang berprofesi sebagai pengacara, Ical (Nico Siahaan) meski belum mendapatkan anak, dan Sakti sendiri masih single.
Memey diundang Andien untuk bergabung di klub arisan-nya, yang juga diikuti oleh ibu Sakti, Grace. Arisan menjadi ajang para masyarakat yang memiliki kehidupan berada untuk saling memamerkan kemapanan hidup mereka dan membicarakan satu sama lain, dan ini adalah running theme dari film ini. Sama halnya pada Memey, Sakti dan Andien. Meskipun ketiganya dekat dan berjanji untuk selalu bercerita tentang masalah masing-masing, mereka punya rahasia yang dianggap tidak perlu untuk dibicarakan pada sahabatnya. Kehidupan rumah tangga Memey dan Ical tidaklah harmonis karena Memey belum juga mendapatkan buah hati, sementara Andien harus mengalami kenyataan pahit karena Bob ketahuan selingkuh. Puncaknya, Sakti menyadari kalau dia adalah seorang gay.
Andien, yang semula adalah istri rumah tangga yang bahagia karena suami dan anak kembarnya, berubah menjadi wanita metropolitan bebas yang berlaku semaunya dan menuntut Bob cerai, meskipun Bob mengaku menyesal berkali-kali dan memohon permintaan maaf Andien. Perilaku Andien yang berubah ini membuat Memey khawatir, tetapi ia sendiri juga disibukkan dengan masalah pernikahan dan pekerjaannya sendiri. Sakti kedatangan sepupunya dari Sumatera Utara, Lita (Rachel Maryam) yang sekilas lugu dan kampungan namun sebenarnya adalah seorang sarjana lulusan Fakultas Hukum. Lita berkenalan dengan Andien dan Memey, dan akhirnya tinggal di Jakarta bersama Sakti dan Grace.
Suasana semakin ramai ketika Nino (Surya Saputra) datang. Nino adalah seorang sutradara muda tampan yang baru-baru ini mengundang kontroversi karena terus menyutradarai film dengan unsur LGBT, dan ia berniat untuk berbisnis dengan Sakti karena rekomendasi dari kolega lain. Setelah bertemu, ternyata Nino berbohong ingin berbisnis dengan Sakti karena rekomendasi - ia tertarik pada Sakti dan ingin mengenalnya lebih jauh. Mereka pun berciuman dan resmi menjadi pasangan meskipun berstatus discreet, karena Sakti tidak ingin ibunya tahu. Memey, di lain pihak, akhirnya diberi tahu oleh dokter bahwa ia infertile alias tidak bisa hamil, sementara Andien semakin berperilaku liar dengan mengencani pria-pria muda meskipun belum bercerai dari Bob.
Setelah Nino datang secara tiba-tiba ke acara arisan yang dilaksanakan di rumah Sakti dan Grace, Memey pun salah paham terhadap perhatian Nino yang ditujukan pada Sakti, dan Memey mengutarakan pada Sakti bahwa ia ingin berhubungan lebih jauh dengan Nino, karena ia tahu ia sudah tidak bahagia lagi dengan Ical. Sakti yang jelas tidak mau kehilangan pasangannya pun bingung bagaimana cara menyampaikannya pada sahabatnya. Beberapa hari kemudian, pada sebuah event yang diatur oleh Memey, Andien terlihat flirting dengan pria muda lain. Memey yang kesal, akhirnya menyudutkan Andien dan mengingatkannya bahwa ia masih menikah dengan Bob. Andien yang marah balik menyerang Memey dengan dalih bahwa Memey sendiri terlalu uptight dan tidak tahu cara menikmati hidup. Keduanya marah dan hampir berkelahi, tetapi diakhiri dengan Andien meninggalkan acara.
Masalah yang paling ditakutkan Sakti terjadi - ternyata saat ia dan Nino sedang berdebat di kamarnya pada acara arisan tempo hari, sebenarnya Lita sedang mendengarkan di balik pintu, dan Grace juga ada di sana. Grace bicara dengan Nino bahwa sebagai seorang ibu ia hanya ingin melihat Sakti, anak satu-satunya itu bahagia. Meskipun Sakti awalnya merasa sangat khawatir karena ibunya tahu ia menyukai sesama jenis, ibunya ternyata suportif dan tidak mengindahkan aspek itu, karena Sakti tetaplah anaknya. Sakti yang bernapas lega, ternyata ditelepon oleh Memey, yang mengatakan bahwa ia butuh jemputan untuk membawa Andien yang tertangkap membawa narkoba yang diselundupkan oleh salah satu teman mainnya dan ditahan di kantor polisi. Dalam perjalanan setelah menebus Andien kembali, Sakti akhirnya berterus terang pada Memey dan Andien bahwa ia menyukai sesama jenis, dan Nino adalah pacarnya. Memey menolak untuk berkomentar karena shock, tetapi terlihat jelas bahwa ia terpukul saat melihat Sakti dan Nino berpelukan setelah mengantarkan Andien.
Ketiga sahabat itu akhirnya mengambil keputusan besar dalam hidup mereka untuk menjadi lebih baik. Sakti, yang sudah nyaman dengan statusnya sebagai pria gay, hidup tanpa beban bersama Grace, Lita, dan Nino. Memey meninggalkan Ical, sementara Andien dan Bob saling memaafkan satu sama lain dan menjadi harmonis lagi. Film berakhir pada kegiatan yang menyambungkan film ini menjadi satu: arisan, yang sekali ini digelar oleh Memey. Memey masih sedikit kesal terhadap Sakti, tetapi bukan karena Nino, melainkan karena Sakti tidak bercerita padanya dan Andien tentang jati dirinya. Akhirnya, ketiganya bersama-sama keluar dari grup arisan yang penuh dengan hedonisme dan superficiality itu, dan bahagia sebagai sahabat tanpa ada rahasia di antara mereka.
Arisan! adalah salah satu film yang paling dipuji pada tahun 2004, dan pada penyelenggaraan kembali Festival Film Indonesia setelah absen dua belas tahun lamanya, Arisan! adalah salah satu film yang dijagokan untuk menang. Film ini mendapatkan total 11 nominasi, termasuk empat untuk akting, tetapi Cut Mini gagal mendapatkan nominasi Aktris Terbaik. Arisan! memenangkan lima piala Citra, termasuk Film Terbaik dan tiga piala untuk akting. Arisan! juga mendapatkan tujuh nominasi Festival Film Bandung, memenangkan dua untuk Film dan Sutradara Terpuji, dan lima nominasi MTV Indonesia Movie Awards, memenangkan satu.