Film ini bercerita tentang tiga wanita dari kebudayaan berbeda namun sama-sama mempunyai suami yang melakukan poligami. Dalam proses pembuatannya, film ini melalui proses pengamatan dan riset. Film ini adalah kisah poligami dari sudut pandang perempuan.
Plot
Film Berbagi Suami terbagi dalam tiga segmen cerita yaitu cerita Salma, cerita Siti dan cerita Ming. Berbagi Suami adalah tuturan para perempuan yang menjalani kehidupan dipoligami dari kalangan usia, sosial dan etnis yang berbeda: Salma yang diperankan Jajang C Noer mewakili kalangan berpendidikan dengan strata sosial yang tinggi, berprofesi sebagai dokter, berlatar kultur Betawi di usia 50-an, bersuamikan pengusaha yang terjun ke dunia politik. Siti yang diperankan Shanty adalah perempuan dari pelosok Jawa, yang usianya mendekati 30-an; dan Ming yang diperankan Dominique, gadis keturunan Tionghoa yang berusia 19 tahun.
Ketiganya pernah bertemu meski tidak terlalu saling mengenal, tetapi mereka mengalami kondisi yang mirip: dipoligami. Berbagi Suami adalah penuturan Salma, Siti dan Ming tentang hidup dalam poligami.
Cerita Salma
Salma (Jajang C. Noer) adalah perempuan yang berhasil hidup dalam strata sosial yang tinggi dan mengecap kebahagiaannya berprofesi sebagai seorang dokter. Suaminya, Pak Haji Ali Imron (El Manik) adalah seorang pengusaha besar yang terjun ke ranah politik. Ali sangat gemar melakukan poligami, hingga ia mempunyai banyak istri muda seperti Indri (Nungki Kusumastuti) dan Ima (Atiqah Hasiholan). Dalam lubuk hatinya, Salma sendiri kurang menyukai kebiasaan suaminya, tetapi ia lebih memilih diam dan menjadi istri tua. Anak Salma yang kini sudah dewasa, Nadim (Winky Wiryawan) adalah alasan Salma menjalani kehidupan poligaminya. Namun Nadim malah menjadi anak yang menentang hal tersebut. Akhirnya, Ali terkena stroke dan lumpuh. Nadim yang menjaga Ali di rumahnya, mendengar pesan terakhir dari ayahnya, agar tidak boleh mempunyai istri lebih dari satu. Nadim yang sejak mengerti keadaan orangtuanya marah kepada ayahnya, kini bisa memaafkannya. Ali pun meninggal dengan damai. Saat pemakaman, ternyata Ali masih mempunyai seorang istri muda berusia remaja (Laudya Chintya Bella). Nadim, yang dulu menolak ikut membantu tsunami di Aceh bersama ayahnya, dan Nadim kini memilih menjadi relawan langsung untuk membantu mencari korban yang hilang.
Cerita Siti
Siti (Shanty) adalah seorang gadis Jawa yang dibawa dari kampung ke Jakarta oleh Pak Liknya (Lukman Sardi). Keinginan Siti ke Jakarta adalah untuk kursus kecantikan. Di kampung, Pak Lik selalu bergaya seakan ia adalah orang penting di industri perfilman di Jakarta karena foto-foto Pak Lik bersama aktor-aktor terkenal. Kenyataannya, ia hanyalah sopir studio film dengan perolehan gaji yang pas-pasan. Siti harus menghadapi kenyataan ketika ia dipersunting Pak Liknya yang padahal sudah beristri dua, Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Diah Pitaloka). Siti terpaksa melambatkan cita-citanya dengan merawat anak-anak dari Sri dan Dwi yang jumlahnya sangat banyak. Pak Lik dikirim pergi ke Aceh untuk peliputan dokumentasi akibat tsunami di sana. Selama itu, Siti dan Dwi menjalani hubungan lesbian dan keteguhan untuk ingin keluar dari rumah tersebut dengan membawa dua anak. Siti yang belum sempat hamil, mengantar Sri ke dokter kandungan yang memberitakan bahwa Sri terkena gonorhea akibat suaminya. Hal itu membuat Siti dan Dwi semakin yakin untuk kabur. Beberapa hari setelah Pak Lik pulang dari Aceh membawa seorang istri baru bernama Santi, pada dini hari Dwi dan Siti pergi.
Cerita Ming
Ming (Dominique) adalah seorang gadis berusia 19 tahun yang bekerja disebuah restoran bebek Koh Abun (Tio Pakusadewo), sang koki dan pemilik restoran. Koh Abun mempunyai istri bernama Cik Linda (Ira Maya Sopha) yang menjadi pengurus keuangan restoran dan dianggap Koh Abun sebagai pembawa hoki bagi dirinya. Kehadiran Ming sebagai pelayan restoran menambah pelanggan restoran bebek yang sedari dulu memang sudah laris, kesuksesan restoran itu disimpan oleh Cik Linda yang pelit, sehingga kendati restoran ini menghasilkan laba yang sangat besar, segala pernak-pernik restoran masih seperti dulu. Kecantikan Ming membuat banyak lelaki terpesona termasuk Koh Abun dan teman Ming yang berprofesi sebagai sutradara, Firman (Reuben Elishama). Akhirnya Koh Abun tidak tahan dan berniat menikahi Ming, tetapi setelah menikah dengan siasat, Koh Abun tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepada Cik Linda. Ming diberikan fasilitas berupa apartemen dan mobil, di samping itu, Ming menggunakan semuanya untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang aktris. Ming tenggelam dalam kehidupan rumah tangganya, apalagi setelah Cik Linda pergi sementara ke Amerika untuk mengunjungi anak-anaknya yang sekolah di sana. Firman mendatangi Ming dan berkata bahwa jalan hidup Ming masih panjang dan tidak pantas untuk langsung hidup enak. Firman menawari Ming untuk belajar akting dan mengikuti casting dalam film panjang perdana Firman. Ming menyetujuinya dan belajar mengimbangi sebagai istri simpanan dan calon aktris. Di suatu pagi, ia dilabrak oleh Cik Linda dan anak-anaknya yang baru pulang dari Amerika. Ternyata, sikap Ming dan Koh Abun yang mesra, dicurigai banyak pihak dan semua orang sudah menyangka. Akhirnya, Koh Abun pindah ke Amerika sekeluarga karena Green Card yang lama mereka ajukan lolos. Segala aset Ming dijual karena semuanya beratasnamakan Koh Abun. Ming diberikan sejumlah uang untuk membantu masa depannya. Ming pun membeli sebuah rumah kontrakan sekaligus mengawali masa depannya yang baru.
Salma dan Siti: Salma adalah dokter yang memeriksa kandungan Sri yang diantar Siti.
Salma dan Ming: Salma sekeluarga adalah pelanggan tetap restoran bebek Koh Abun
Siti
Siti dan Salma: Siti mengantarkan Sri ke dokter kandungan, dokter itu adalah Salma
Siti dan Ming: Saat Dwi kabur membawa anaknya, Ming datang memberikan boneka. Lalu, rumah kontrakan Ming yang baru berdekatan dengan rumah Pak Lik.
Ming
Ming dan Salma: Ming mengenali Salma sekeluarga sebagai pelanggan tetap restoran.
Ming dan Siti: Rumah kontrakan baru Ming dekat dengan rumah Pak Lik. Ming memberikan boneka kepada anak Dwi saat Dwi dan anak-anak kabur.
Produksi
Berbagi Suami diproduksi Kalyana Shira Film yang berkolaborasi dengan rumah produksi asal Prancis, WallWorks. Pekerja film yang terlibat adalah Ipung Rachmat Syaiful sebagai director of photography, Yoga K. Koesprapto sebagai editor, Wencislaus sebagai art director dan Claude Kunetz sebagai co-producer dari WallWorks Prancis.
Film ini mendapatkan penghargaan Golden Maile Award sebagai Best Feature Film dalam Hawaii International Film Festival, Amerika Serikat dan juga "Movie of the Year"[1] dari Guardians e-Awards pada tahun 2007, berdampingan dengan Nagabonar Jadi 2.
FFI 2006 - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (El Manik)
FFI 2006 - Tata Artistik Terbaik (Wencislaus)
Nominasi Piala Citra - Sutradara (Nia Dinata)
Nominasi Piala Citra - Pemeran Utama Wanita (Jajang C Noer, Shanty)
Nominasi Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria (Ruben Elishama)
Nominasi Piala Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Ira Maya Sopha, Ria Irawan, Rieke Diah Pitaloka)
Nominasi Piala Citra - Skenario Asli (Nia Dinata)
Nominasi Piala Citra - Sinematografi (Ipung Rachmat Syaiful)
Nominasi Piala Citra - Penyunting Gambar (Yoga K Koesprapto)
OST. Berbagi Suami adalah album kompilasi yang dirilis di bawah label Aksara Records pada tahun 2006 untuk mengiringi film Berbagi Suami,[1] dengan didukung grup musik indie seperti Sore (grup musik).