Ia pertama kali dikenal luas sebagai salah satu anggota pendiri grup musik Sore. Setelah mengundurkan diri dari grup tersebut, Mondo Gascaro melanjutkan kariernya sebagai penyanyi tunggal. Di samping itu, ia juga dikenal sebagai pengarah musik dan produser jalur suara dari berbagai film Indonesia.
Kehidupan pribadi
Ramondo Gascaro lahir di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1975 dari keluarga campuran Jepang-Indonesia[3] dan tumbuh di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.[4] Kedua orangtuanya merupakan pemilik bar karaoke Jepang, dengan salah satu cabangnya terletak di Blok M yang kelak menjadi pencetus kawasan Little Tokyo.[4][5][6] Beberapa pengalaman masa kecilnya di antara lain adalah menyaksikan pertunjukan wayang kulit di daerah Senen, Jakarta Pusat bersama dengan kakeknya,[4] serta mendengarkan permainan piano neneknya.[3] Setelah lulus sekolah, ia melanjutkan studi di Los Angeles, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan teori musik.[5][7]
Karier
Pada tahun 2001, Mondo Gascaro bersama Ade Paloh dan Awan Garnida mendirikan grup musik Sore.[7] Grup musik itu merilis lagu pertamanya berjudul "Cermin" dalam album kompilasiJKT:SKRG di bawah label Aksara Records pada tahun 2004. Setahun kemudian, Sore merilis album perdananya yang berjudul Centralismo. Album tersebut masuk dalam daftar Five Asian Albums Worth Buying versi majalah Time Asia serta ditempatkan pada peringkat ke-40 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik" versi majalah Rolling Stone Indonesia.[8][9] Pada tahun 2008, grup musik tersebut merilis album keduanya yang berjudul Ports of Lima. Seperti album sebelumnya, album ini meraih respons positif; majalah Rolling Stone Indonesia menempatkan album tersebut sebagai album terbaik tahun 2008.[10]Album miniSombreros Kiddos yang dirilis pada tahun 2010 menjadi album Sore terakhir yang melibatkan Mondo Gascaro.
Setelah keluar dari grup musik Sore pada tahun 2012,[3] Mondo Gascaro mendirikan label rekaman bernama Ivy League Music bersama dengan istrinya, Sarah Glandosch.[7][11] Ia merilis dua singel pertamanya yang berjudul "Saturday Light" dan "Komorebi" pada tahun 2014. Singel tersebut dirilis baik di platform digital serta dalam bentuk fisik secara terbatas dan mendapatkan sambutan hangat.[12][13]
Pada tahun 2016, Mondo Gascaro merilis album tunggal perdananya yang berjudul Rajakelana. Album tersebut dirilis baik di Indonesia serta di Jepang[14] dan mendapatkan respons positif dari berbagai media.[15] Majalah Tempo dan situs web berita Medcom.id memilih album tersebut sebagai album terbaik tahun 2016.[16][17]
Pada tahun 2018, Mondo Gascaro mengeluarkan singel berjudul "April";[1][18] ia juga menulis lagu berjudul "Lebuh Rasa" sebagai salah satu dari beberapa lagu yang tampil dalam film Aruna & Lidahnya. Dua tahun kemudian lagu tersebut dirilis sebagai singel bersamaan dengan dirilisnya film pada platform media streaming Netflix.[19] Pada akhir tahun 2018, ia berperan sebagai pengarah musik, komponis, dan musisi dalam pembuatan album jalur suaraKucumbu Tubuh Indahku. Pada album tersebut, Mondo Gascaro menciptakan sebuah lagu baru berjudul "Dari Seberang" dan mendaur ulang lagu "Apatis" karya Benny Soebardja.[20][21] Album itu membawanya sebagai pemenang Festival Film Indonesia 2019 dalam kategori Penata Musik Terbaik. Pada tahun itu pula, ia melakukan kolaborasi dengan penyanyi jazz senior Rien Djamain yang menghasilkan singel "Dian Asmara".[22][23]
Musik
Mondo Gascaro mengatakan bahwa ia mengedepankan eksplorasi musik dan menciptakan suasana dalam setiap aransemen lagunya.[14][20][24] Beberapa musisi yang mempengaruhi Mondo Gascaro di antara lain adalah The Beatles, Antonio Carlos Jobim, Frank Zappa, Ismail Marzuki,[14] dan Steely Dan.[3]The Jakarta Post menulis dalam sebuah ulasan bahwa musik Mondo Gascaro berakar dari sebuah tradisi, terutamanya pada musik Indonesia dari masa lalu.[21] Sutradara Garin Nugroho mengatakan bahwa Mondo Gascaro memiliki aspek memori Indonesia masa lalu dan masa kini serta "mengedepankan kesederhanan dan kemampuan mengelola perasaan atas pilihannya".[20][24]
^ abcRefliyandi, Sofyan (30 Mei 2016). "Mondo Rilis Video Musik". Djarumcoklat.com. Diakses tanggal 8 November 2020.
^ abAlpito, Agustinus Shindu (30 Mei 2016). "Napak Tilas Mondo Gascaro". Medcom.id (dalam bahasa Indonesia). Jakarta. Media Group. Diakses tanggal 8 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Duo Budjang, Mondo Gascaro (13 November 2019). Ayah Mondo Gascaro Pencetus Little Tokyo di Blok M (Podcast) (dalam bahasa Indonesia). Narasi.tv. Berlangsung pada 7:00. Diakses tanggal 8 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Garger, Ilya; Perry, Alex; Shum, Keane; Tedjasukmana, Jason (5 September 2005). "Five Asian Albums Worth Buying" [Lima Album Asia Yang Layak Dibeli]. Time.com (dalam bahasa Inggris). Hong Kong: Time. Time Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-11. Diakses tanggal 8 November 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Lebih dari satu parameter |author4= dan |last4= yang digunakan (bantuan)
^"150 Album Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). No. 32. Jakarta: JHP Media. Desember 2007.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)