Archer Martin
Archer John Porter Martin, FRS[1] (1 Maret 1910 – 28 Juli 2002) adalah kimiawan Inggris yang pada 1944 bersama Laurence Synge mengembangkan kromatografi Willstätter menggunakan kromatografi kertas saring berpori, yang memungkinkan mereka mengisolasi dan mengenali bahan kimia yang mirip asam amino. Archer dan Synge menerima Penghargaan Nobel Kimia 1952 untuk penemuan mereka. Pada 1953, Martin menyempurnakan kromatografi gas. Kehidupan pribadiArcher Martin lahir di utara London.[2] Ayahnya seorang dokter dan ibunya seorang perawat.[3] Saat kecil, ia menderita disleksia dan tidak mampu membaca dengan lancar hingga berusia delapan tahun.[2] Ia mengenyam pendidikan formal di Bedford School dan Peterhouse, Cambridge. Ia menikah dengan Judith Bagenal tahun 1943. Mereka dikarunia dua orang putra dan tiga orang putri.[4] Tahun 1980-an, Dr. Martin menderita alzheimer dan menjadi relawan uji coba obat terbaru untuk alzheimer saat itu, yaitu Cognex. Ia mampu bertahan dari penyakit itu.[2] Ia meninggal tanggal 28 Juli 2002. Tidak diketahui pasti tempat dan penyebab ia meninggal, meskipun diketahui ia pernah menderita alzheimer.[5] KarierAwalnya ia bekerja di Laboratorium Kimia Fisik, kemudian pindah ke Laboratorium Nutrisi Dunn, dan tahun 1938 pindah ke Lembaga Riset Industri Wol di Leeds. Ia menjadi kepala Divisi Biokimia Perusahaan Obat Pembersih Sepatu But dari 1946 hingga 1948, lalu ia bergabung dengan Medical Research Council (MRC) (Badan Riset Medis milik pemerintah Inggris). Di sana, ia ditunjuk sebagai Kepala Divisi Kimia Fisik di National Institute for Medical Research (Institut Nasional untuk Riset Medis) tahun 1952 dan Konsultan Kimia sejak 1956 hingga 1959. Spesialisasinya adalah Biokimia, dalam hal pengaruh dari Vitamin E dan B2, dan dalam teknik dasar beberapa tipe baru kromatografi.[6] Ia mengembangkan kromatografi partisi saat melakukan pemisahan asam amino,[7] dan kemudian mengembangkan kromatografi gas-cair.[8] Ia menerima banyak penghargaan dan yang tertinggi adalah Penghargaan Nobel tahun 1952.[9] Ia menerbitkan karya tulis yang jumlahnya lebih sedikit daripada peraih Nobel umumnya. Secara keseluruhan, karya tulisnya hanya 70, tetapi karya tulisnya ke-9 telah memenangkan Nobel. Universitas Houston mengeluarkan Martin dari jajaran staf fakultas kimia mereka tahun 1979 (saat ia berusia 69 tahun) karena karya tulisnya sedikit.[2] Referensi
Pranala luar
|