Royal Society
The Royal Society of London for the Improvement of Natural Knowledge, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Royal Society saja, adalah perkumpulan yang didirikan pada tahun 1660 dengan tujuan memajukan ilmu pengetahuan. Organisasi ini mendapat piagam dukungan dari raja Inggris saat itu, Charles II pada 1662.[1] Royal Society adalah akademi ilmiah tertua yang masih berdisi hingga sekarang.[2] Organisasi ini diatur oleh Majelisnya, yang dikepalai oleh presiden organisasi, menurut statuta dan perintah tetap yang telah ditetapkan. Anggota dari Majelis dan presiden diangkar dari dan oleh Anggota (Fellow), anggota dasar dari organisasi, yang mereka pun dipilih oleh Anggota yang sudah ada. Keanggotaan (fellowship) diberikan setelah dipilih oleh anggota yang sudah ada. Anggota disyaratkan memiliki kewarganegaraan salah satu anggota negara-negara persemakmuran atau Republik Irlandia. Tokoh-tokoh seperti Isaac Newton, Christopher Wren, Charles Darwin, Ernest Rutherford dan Dorothy Hodgkin adalah anggota Royal Society.[3] Hingga 2020, terdapat sekitar 1700 anggota, yang diperbolehkan menggunakan gelar FRS (Fellow of the Royal Society), dengan hingga 73 anggota baru yang ditunjuk setiap tahun dari kumpulan 800 kandidat.[4]. Terdapat juga anggota kerajaan (Royal Fellow), anggota kehormatan (Honorary Fellow), dan anggota asing (Foreign Member, yaitu anggota warga negara nonpersemakmuran atau Republik Irlandia). Hingga 24 anggota asing baru diangkat setiap tahun (dari kumpulan 800 kandidat yang sama) dan mereka diperbolehkan menggunakan gelar ForMemRS (Foreign Member of the Royal Society). Sejak 1967, organisasi ini berkantor pusat di Carlton House Terrace, sebuah bangunan terpelihara di Central London yang sebelumnya digunakan sebagai Kedutaan Jerman, London. Lambang kebesaranBlazon untuk perisai pada lambang kebesaran Royal Society adalah sebuah perisai argent terdapat tiga Singa Inggris di sudutnya, dan sebuah lambang helm dihiasi mahkota bertabur kuntum bunga, dengan elang warna tepat di atasnya yang memegang perisai bersisi Singa Inggris dengan satu kaki: ditopang oleh dua anjing putih dengan mahkota, dengan moto nullius in verba. John Evelyn, yang tertarik dengan struktur awal organisasi ini, membuat sketsa setidaknya enam desain. Namun, di Agustus 1662 Charles II memberitahu Royal Society bahwa mereka diperbolehkan menggunakan lambang Inggris sebagai bagian dari lambang mereka. Akhirnya, Royal Society telah mendapatkan lambang kebesarannya yang disetujui oleh Charles II. Ketika piagam kedua ditandatangani pada 22 April 1663, lambang ini diberikan kepada presiden, majelis, dan anggota dari organisasi ini bersama dengan suksesor mereka.[5] Helm pada lambang tidak dispesifikkan pada piagam, tapi pemahat membuat sketksa helm rekan pada desain final yang akhirnya digunakan. Ini bertentangan dengan aturan heraldik karena organisasi atau perusahaan biasanya menggunakan helm esquire. Dikatakan bahwa ada kemungkinan pemahat tidak peduli dengan aturan ini, yang memang tidak dipatuhi dengan ketat hingga sektar 1615, atau ia menggunakan helm rekan sebagai pujian kepada Lord Brouncker, seorang rekan dan Presiden Royal Society pertama.[6] Buku PiagamAnggota dan anggota asing diharuskan untuk menandatangani sebuah buku ketika mereka masuk dalam Royal Society. Buku ini dikenal dengan nama Charter Book ("Buku Piagam"), yang telah ditandatangani secara terus menerus sejak 1663. Seluruh monarki Britania Raya telah menandatangani buku tersebut, kecuali William dan Mary, dan Ratu Anne.[7] Pada tahun 2019, buku tersebut telah digitalisasi.[7] MotoMoto organisasi ini adalah Nullius in verba, bahasa Latin yang berarti "Take nobody's word for it" ("Jangan mempercayai perkataan orang"). Moto ini diadopsi untuk menandakan tekad anggota untuk menetapkan fakta dengan eksperimen. Moto ini diambil dari epistola Horatius, ketika ia membandingkan dirinya dengan gladiator, yang, setelah pensiun, bebas dari kontrol.[8] ReferensiRujukan teks
Bibliografi
Pranala luar
|