Oasis atau wahah adalah suatu daerah yang subur dan terpencil yang berada di tengah gurun, umumnya mengelilingi suatu mata air atau sumber air lainnya dan memiliki beberapa pepohonan disekitarnya.[1] Oasis juga dapat menjadi habitat bagi hewan dan bahkan manusia jika memiliki area yang cukup luas. Lokasi oasis sangatlah penting dalam rute perdagangan dan transportasi di daerah gurun. Para kafilah harus melintasi oasis sehingga persediaan air dan makanan dapat diisi kembali. Dengan demikian, kendali politik maupun militer terhadap suatu oasis pada umumnya terjadi untuk mengendalikan rute perdagangan tertentu. Sebagai contoh, oasis Awjila, Ghadames dan Kufra, terletak di daerah Libya, menjadi bagian vital dalam rute perdagangan lintas Sahara.
Oasis dibentuk dari sungai bawah tanah atau akuifer seperti akuifer artesis, di mana air dapat mencapi ke permukaan melalui tekanan secara alami maupun melalui sumur buatan manusia. Hujan dan badai sesaat yang kadang kala terjadi menyediakan air bawah tanah yang mempertahankan keberadaan oasis, seperti Tuat. Lapisan bawah dari batuan tak berpori menjebak air dan menahannya di suatu kantong; atau penyimpanan bawah tanah yang lama di punggung bukit atau tanggul gunung dapat terkumpul dan menapis ke permukaan. Munculnya air kemudian digunakan oleh burung yang bermigrasi yang juga menjatuhkan bibit-bibit tanaman di pinggiran air membentuk sebuah oasis.