Drs. H. Zuiyen Rais, M.S. gelar Sutan Ibrahim (13 Desember 1940 – 10 November 2022)[1] adalah birokrat, politikus, dan akademikus Indonesia yang menjabat Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia selama dua periode sejak tahun 1993 hingga 2003.
Lulusan Jurusan Sejarah IKIP Padang dan Magister Institut Pertanian Bogor ini merupakan mantan wartawan surat kabar Aman Makmur. Ia memulai kariernya sebagai birokrat di Badan Pemerintah Harian (BPH) Kota Padang. Setelah BPH dibubarkan, ia berkiprah menjadi asisten, kemudian Sekretaris Daerah, sebelum terpilih jadi Wali Kota Padang.[2]
Setelah meraih gelar sarjana muda, Zuiyen bekerja sebagai asisten dosen dan wartawan. Ketika bekerja sebagai wartawan Harian Aman Makmur, Zuiyen terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Padang (1968-1970). Ia mengikuti pelatihan jurnalistik di Belanda tahun 1969.[1]
Sepulang dari Belanda, ia terpilih sebagai anggota Badan Pemerintahan Harian (BPH) Bidang Sosial Budaya Kotamadya Padang (1970-1974). Di sini ia memulai karier sebagai pegawai negeri bidang pemerintahan. Setelah itu, ia diangkat sebagai Kepala Terpedda Kotamadya Padang (1974-1980). Kemudian, ia menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan (1980-1981).[1]
Kemudian, Zuiyen diangkat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tingkat II Kotamadya Padang (1981-1987). Pada saat yang sama, ia menjabat Pembantu Rektor II Universitas Bung Hatta (1981-1986) - perguruan tinggi swasta yang didirikan oleh Hasan Basri Durin dan kawan-kawan termasuk Zuiyen sendiri.[1]
Terdorong karena sudah menjadi wakil rektor, Zuiyen melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ia meraih gelar S2 Master Penyuluhan Pembangunan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1986. Tesisnya berjudul Hubungan Ciri-Ciri Pribadi dan Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa dalam Perencanaan Pembangunan Desa.[3] Tamat dari IPB, ia diangkat menjadi Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekretariat Wilayah Daerah (Sekwilda) Padang (1987-1990).[1]
Ia lalu dipromosikan menjadi Kepala Bidang Sosbud Bappeda Sumbar (1990-1992). Ia juga diangkat sebagai Pembantu Rektor I Bidang Akademik UBH (1990-1993). Ia lalu diangkat sebagai Sekwilda Tingkat II Kotamadya Padang (1992-1993).[1]
Zuiyen menikahi Dra. Hj. Asni Ayub pada tahun 1969.[4] Asni bekerja sebagai seorang dosen/lektor kepala di IKIP Padang. Pasangan Zuiyen-Asni memiliki empat orang anak bernama Ezra Aditia, Raf Indria, Azri Satya, dan Irza Fitria.[1] Ezra Aditia bekerja sebagai dosen perencanaan wilayah dan kota di UBH,[5] Raf Indria bekerja sebagai birokrat yang menjabat Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kota Padang,[6] dan Azri Satya juga bekerja sebagai birokrat di Dinas Pariwisata Kota Padang.[7]
Wafat
Zuiyen Rais meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil, Kota Padang, pada 10 November 2022, sekira pukul 21.15 WIB. Jenazahnya dimakamkan pada hari berikutnya di daerah asalnya di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.[8]