Zhengzhou
Zhengzhou (Hanzi: 鄭州, Pinyin: Zhèngzhōu) adalah ibu kota Provinsi Henan, Republik Rakyat Tiongkok. Terletak di utara-tengah Henan, Zhengzhou merupakan salah satu Kota Pusat Nasional di Tiongkok,[3] menjadi sentra wilayah Dataran Tengah dan berfungsi sebagai pusat politik, ekonomi, teknologi, dan pendidikan di kawasan tersebut. Wilayah metropolitan Zhengzhou (termasuk Zhengzhou dan Kaifeng) adalah wilayah inti Zona Ekonomi Dataran Tengah.[4][5] Kota ini terletak di tepi selatan Sungai Kuning dan menjadi pusat utama jaringan transportasi nasional Tiongkok, dengan jalur kereta yang menghubungkan Zhengzhou ke Eropa dan bandara internasional. Zhengzhou termasuk kategori Kota Beradab Nasional serta Kota Sejarah dan Budaya Terkenal di Tiongkok, sekaligus menjadi tempat kelahiran Kaisar Kuning. Pada tahun 2020, terdapat dua situs di kota ini yang masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia. Bursa Komoditas Zhengzhou merupakan bursa berjangka pertama di Tiongkok dan Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou juga menjadi Zona Ekonomi Bandara yang pertama di Tiongkok.[6] Zhengzhou merupakan salah satu kota besar yang masuk peringkat dunia berdasarkan penelitian ilmiah seperti yang tercantum dalam daftar Nature Index Science Cities 2020.[7] Di samping itu, kota ini juga memiliki beberapa universitas negeri terkemuka di Tiongkok, seperti Universitas Zhengzhou dan Universitas Henan. SejarahDinasti Shang membangun Aodu (隞都, Ibu kota Ao) atau Bodu (亳都, Ibu kota Bo) di Zhengzhou.[8] Ibu kota prasejarah tersebut telah ditinggalkan dan menjadi reruntuhan jauh sebelum era Kaisar Pertama Tiongkok pada 260 SM. Sejak tahun 1950, temuan arkeologis di kota bertembok Zhengzhou Timur memberikan bukti tentang adanya pemukiman Dinasti Shang.[9][10] Di luar kota Zhengzhou, sisa-sisa bangunan besar dan kompleks pemukiman kecil juga telah ditemukan. Situs ini umumnya diidentifikasi sebagai bekas Kota Ao, ibu kota Dinasti Shang dan dijadikan monumen Reruntuhan Dinasti Shang di Guancheng. Dinasti Shang, yang terus-menerus memindahkan ibu kotanya karena sering dilanda bencana alam, meninggalkan Kota Ao sekitar abad ke-13 SM. Namun demikian, kota tersebut masih sering didiami, terbukti dengan telah ditemukannya Makam Zhou (setelah 1050 SM).[11] Legenda lokal mengisahkan bahwa pada periode Zhou Barat (1111-771 SM), Kota Ao menjadi wilayah kekuasaan keluarga bernama Guan, sehingga dinamakan "Guancheng" (Kota Guan), dan dari kota ini kemudian berkembang istilah "xian" (县/縣, county) sejak akhir abad ke-6 SM. Kota ini pertama kali menjadi pusat pemerintahan prefektur pada 587 M, ketika saat itu dinamakan Guanzhou. Pada tahun 605, kota ini untuk pertama kalinya disebut Zhengzhou hingga saat ini.[12] Nama kota "Zhengzhou" sudah digunakan sejak Dinasti Sui (582 M), tetapi untuk kota lain yang terletak di Chenggao. Pemerintah Kota Zhengzhou sempat pindah ke kota kontemporer selama Dinasti Tang. Zhengzhou menjadi tekenal pada masa Dinasti Sui (581-618), Dinasti Tang (618-907) dan awal Dinasti Song (960-1127), ketika Zhengzhou menjadi bagian hulu Kanal Bian Baru, yang tersambung dengan Sungai Kuning di barat laut. Di Heyin, yang masih termasuk wilayah Zhengzhou, terdapat sebuah kompleks lumbung yang luas, didirikan untuk memasok Chang'an (sekarang bernama Xi'an), ibu kota Luoyang di barat dan pasukan perbatasan di utara. Namun, pada periode Dinasti Song, pemindahan ibu kota ke Kaifeng yang berada di timur Zhengzhou, membuat peran penting Zhengzhou menjadi jauh berkurang.[butuh rujukan] Pada tahun 1903, jalur Kereta Api Beijing-Hankou melintasi Zhengzhou dan pada tahun 1909, tahap pertama jalur Kereta Longhai membuat Zhengzhou terhubung dari timur ke barat yaitu Kaifeng dengan Luoyang, kemudian diperpanjang ke arah timur hingga ke pantai di Lianyungang, Jiangsu, dan ke arah barat hingga ke Xi'an (Chang'an), Shaanxi, serta ke Shaanxi barat. Zhengzhou, dengan demikian menjadi persimpangan kereta api utama dan pusat regional produksi kapas, biji-bijian, kacang, dan produk pertanian lainnya.[butuh rujukan] Pada awal tahun 1923, terjadi pemogokan buruh yang dimulai dari Zhengzhou hingga menyebar ke kota-kota lain yang ada di sepanjang jalur rel kereta api, sebelum akhirnya berhasil dihentikan. Untuk memperingati peristiwa pemogokan ini, dibangun menara kembar 14 lantai di pusat kota. Pada 10 Juni 1938, Tentara Revolusioner Nasional Chiang Kai-shek membuka tanggul penahan Sungai Kuning di Huayuankou (antara Zhengzhou dan Kaifeng), dalam upaya untuk membendung gelombang invasi Jepang, namun kebijakan tersebut mengakibatkan banjir Sungai Kuning tahun 1938 yang menewaskan ratusan ribu penduduk.[13] Zhengzhou memiliki pabrik perbaikan lokomotif, bakal pelanting, perakitan traktor, dan stasiun pembangkit panas. Pertumbuhan industri kota telah menyebabkan jumlah populasi Zhengzhou terus meningkat, yang sebagian besar berasal dari pekerja industri yang datang dari utara. Proyek pengalihan air dan stasiun pompa, yang dibangun pada tahun 1972, telah menyediakan irigasi bagi pedesaan-pedesaan yang ada di sekitar Zhengzhou.[butuh rujukan] Kota ini juga memiliki universitas pertanian. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Zhengzhou. Lihat entri Zhengzhou atau Cheng-chou di kamus bebas Wiktionary. Wikiwisata memiliki panduan wisata Zhengzhou.
|