Yongey Mingyur Rinpoche (; lahir 1975)[1] adalah seorang guru dan master Nepal dari silsilah Karma Kagyu dan Nyingma dalam Buddhisme Tibet. Dia telah menulis dua buku terlaris dan mengelola Komunitas Meditasi Tergar, sebuah jaringan global pusat meditasi Buddhis.
Latar belakang
Mingyur Rinpoche lahir di Nepal pada tahun 1975[1] sebagai bungsu dari empat bersaudara. Saudara-saudaranya adalah Chokyi Nyima Rinpoche, Tsikey Chokling Rinpoche, dan Tsoknyi Rinpoche, dan keponakan laki-lakinya adalah Phakchok Rinpoche dan reinkarnasi dari Dilgo Khyentse Rinpoche, populer dikenal sebagai Khyentse Yangsi Rinpoche. Sejak usia sembilan tahun,[1] ayahnya, Tulku Urgyen Rinpoche,[1] mengajarkan kepadanya meditasi,[1] menyampaikan kepadanya instruksi-instruksi paling mendasar dari tradisi Dzogchen dan Mahamudra.
Pada usia sebelas tahun, Mingyur Rinpoche mulai belajar di Biara Sherab Ling[1] di India bagian utara, tempat kedudukan Tai Situ Rinpoche. Dua tahun kemudian, Mingyur Rinpoche memulai retret tiga tahun tradisional di Sherab Ling.[1] Pada usia dua puluh tahun, Mingyur Rinpoche menjadi kepala biara aktif di Sherab Ling.[1] Pada usia dua puluh tiga tahun, dia menerima penahbisan monastik penuh.[1] Selama masa ini, Mingyur Rinpoche menerima transmisi Dzogchen penting dari Nyoshul Khen Rinpoche.[1]
Pada tahun 2007, Rinpoche menyelesaikan pembangunan Biara Tergar di Bodhgaya, India, yang akan melayani sejumlah besar orang yang menghadiri acara-acara Buddhis di situs ziarah suci ini, berfungsi sebagai lokasi tahunan untuk perdebatan skolastik Karma Kagyu selama sebulan penuh, dan berfungsi sebagai sebuah lembaga studi internasional untuk Sangha dan umat awam. Lembaga ini juga akan memiliki sebuah klinik kesehatan untuk masyarakat setempat.[2]
Rinpoche telah mengelola Biara Tergar Osel Ling Kathmandu, yang didirikan oleh ayahnya, sejak tahun 2010. Dia juga membuka sebuah shedra (kolese monastik) di biara tersebut.[3]
Pada Juni 2011, Mingyur Rinpoche meninggalkan biaranya di Bodhgaya untuk memulai suatu periode retret yang diperpanjang. Rinpoche pergi di tengah malam, tidak membawa apa-apa bersamanya, namun meninggalkan sepucuk surat perpisahan.[4]
Dia menghabiskan empat tahun sebagai seorang yogi pengembara.[5]
Buku
Referensi
Pranala luar