Velociraptor (/vəˌlɒsɪˈræptər,vəˈlɒsɪræptər/;[1] terj. har.'pencuri gesit') adalah genus dari dinosaurusDromaeosaurid yang hidup di Asia pada kala Kapur Akhir, sekitar 75 hingga 71 juta tahun lalu. Dari genus tersebut, dua spesies sudah dideskripsikan. Spesies tipenya adala V. mongoliensis, yang dinamai dan dideskripsikan pada 1924. Fosil dari spesies tersebut ditemukan di Formasi Djadokhta, Mongolia. Spesies lainnya, V. osmolskae, dinamai pada 2008 bedasarkan material tengkorak yang ditemukan di Formasi Bayan Mandahu, Tiongkok.
Deskripsi
Lebih kecil daripada dromaeosaurida lainnya seperti Deinonychus dan Achillobator, genus ini memiliki panjang 1.5 - 2.07 m, dengan berat 14.1 - 19.7 kg. Velociraptor memiliki kesamaan fitur anatomis dengan anggota dromaeosaurid lainnya, yaitu memiliki tubuh berbulu[2] dan berkaki dua (bipedal) dengan ekor yang panjang serta cakar berbentuk sabit pada kedua kaki, yang dianggap digunakan untuk menjatuhkan dan menahan mangsa, serta memiliki gaya hidup sebagai karnivor.[3] Pembeda genus ini dengan dromaeosaurid lainnya adalah tengkoraknya yang panjang dan rendah, dengan moncong yang mengarah keatas. Velociraptor juga termasuk pintar bila dibandingkan dengan dinosurus lainnya, dan hal ini membuat mereka mampu bersaing dengan predator besar lain yang hidup di tempat yang sama. Fosilnya ditemukan di daerah Mongolia, Rusia, dan Cina.
Seperti dromaesaurid lainnya, Velociraptor merupakan sebuah pemburu soliter. Hal ini diketahui dengan analisa ratio karbon dari D. antirrhopus yang menunjukkan adanya perubahan diet seiring bertumbuh dewasa, sebuah perilaku yang masih dapat dilihat pada hewan-hewan soliter masa kini.[4]
Velociraptor (biasa dirujuk sebagai "raptor") adalah salah satu genera dinosaurus yang paling dikenal orang awam karena kemunculan utamanya pada film-film Jurassic Park. Namun pada kenyataannya, dinosaurus ini hanya seukuran burung kalkun, jauh lebih kecil daripada Velociraptor dengan tinggi sekitar 2 m (6,6 ft) dan bobot 90 kg (200 pon) yang diceritakan di film-film dan novelnya (yang didasari oleh anggota genus Deinonychus yang berkerabat). Sekarang, genus ini sangat dikenal paleontolog, dengan selusin lebih kerangka fosil yang telah dideskripsikan. Satu spesimen yang terkenal mengawetkan seekor Velociraptor yang terkunci dalam posisi bertarung dengan seekor Protoceratops.
Mangsa
Velociraptor adalah predator oportunis. Mereka menyerang hampir semua binatang yang hidup bersamanya dengan cara berburu soliter dan mengandalkan pada pengelihatan yang tajam, kemampuan berlari yang cepat, otak yang cerdas, dan cakar-cakar yang dahsyat. Velociraptor diketahui telah menyerang Gilmoreosaurus, sejenis Ornithopoda, dan juga Protoceratops, sejenis Ceratopsida awal sepanjang 3 m dengan berat 100 kg. Fosil pertarungan antara Velociraptor dan Protoceratops pernah ditemukan tahun 1960-an, memperlihatkan Velociraptor yang sedang melukai Protoceratops dengan cakar sabitnya, sedangkan Protoceratops membalas dengan menggigit lengan Velociraptor dengan paruhnya yang kuat.[5] Kedua binatang ini diduga mati akibat tertimbun oleh badai pasir sebelum pertarungan selesai.
Kladogram
Berikut dibawah adalah hasil filogeniEudromaeosauria bedasarkan sebuah analisis filogenetika oleh James G. Napoli dkk. pada 2021 sata deskripsi Kuru, menunjukkan posisi Velociraptor.[6]
Velociraptor diperlihatkan dalam film Jurassic Park I, II, dan III, dan Jurassic World sebagai pemangsa cerdas dengan panjang 4 m dan tinggi sekitar 2 m. Nyatanya yang ditampilkan dalam film itu adalah Deinonychus, sejenis Dromaeosauridae lain sepanjang 3,2 m dan tinggi hanya 1,5 m. Ukurannya diperbesar dua kali lipat untuk membuatnya terlihat lebih menakutkan. Pada tahun 1993 ketika film Jurassic Park I dirilis, para ahli paleontologi mengejek dengan mengatakan tidak ada Dromaeosaurida yang berukuran sebesar itu. Bagaimanapun juga, setahun kemudian fosil Utahraptor ditemukan di Amerika Serikat, yang bahkan mencapai panjang 7 m, tinggi 2,2 m dan berat hingga 500 kg, sehingga bahkan lebih besar dari yang ditampilkan di film itu.
[7]