Ubume (kanji Jepang: 姑獲鳥 hiragana:うぶめ) adalah hantu wanita yang mati sebelum melahirkan anaknya.[1] Nama lainnya adalah obo, unme, ugume, ubametori. Menghuni di tempat di mana ia melahirkan.[2] Kisah ubume diceritakan pertama kali pada abad ke-12 dalam gulungan ke-17 Konjyaku Monogatari.[3]
Sekilas
Ketika seorang wanita mati sebelum, saat, atau sehabis melahirkan, biasanya arwahnya tak dapat bergerak bebas karena kekhawatiran terhadap anaknya sehingga Ia berubah menjadi ubume.[4] Mereka tampak pada malam yang gelap dan hujan, dan biasanya berjalan-jalan sambil membawa anak meminta pertolongan.[4] Jika ada ibu yang mati setelah melahirkan tetapi bayinya hidup, ubume akan memberikan perawatan pada bayi itu dengan segala cara yang Ia bisa.[1] Ubume akan memasuki rumah atau toko dan membeli makanan, pakaian, atau mainan untuk bayi yang masih hidup tersebut.[4] Uang yang digunakannya untuk membayar berubah menjadi daun tidak lama setelah itu.[4] Ubume juga terkadang mengiring manusia ke tempat di mana bayi telantar untuk diurus oleh orang tersebut.[4]
Ciri fisik
Ubume tampak dalam jubah putih, rambut panjang kusut terurai, dan wajahnya peyot.[2] Yokai ini juga dapat tampak dalam berbagai wujud: wanita yang membawa bayi, wanita hamil, wanita berlumuran darah sambil membawa janin muda.[2] Versi lain mengatakan Ia menyerupai wanita hamil telanjang yang menangis tersedu-sedu meminta pertolongan.[2]
Legenda
Kisah mengenai ubume terbagi menjadi dua versi, dan satu di antaranya berada di gulungan Konjyaku Monogatari terletak di nomor 43 dengan judul Kisah Urabe Suetake sang Pemberani.[3] Dalam kisah tersebut diceritakan seorang pemuda bernama Suetake yang berani menantang teman-temannya untuk melewati sungai angker di mana ubume berada.[3] Dalam perjalanannya, Suetake bertemu ubume dan dimintai tolong untuk membawakan anaknya.[3] Dia pun menggendong anaknya dan lari menyusuri sungai untuk membuktikan pada teman-temannya mengenai keberanian dirinya.[3] Sesampainya di sana, Suetake pun menunjukkan bayi yang diambilnya, namun ternyata itu hanyalah kumpulan sampah daun yang dipadatkan menyerupai bayi manusia.[3]
Kisah lainnya adalah diketahui bahwa di sepanjang sungai Sumida dekat daerah Tsukiji, terdapat beberapa penjual ikan dan sake manis untuk anak-anak yang dikenal dengan amazake.[3] Suatu malam, datang seorang wanita sambil menggenggam bayinya dan membelikan anaknya sake manis.[3] Sang penjual mulai merasakan sesuatu yang aneh pada wanita itu, dan memutuskan untuk mengikutinya.[3] Dia pun sampai di sebuah kuil, dan terkejut mengetahui wanita itu telah menghilang di kegelapan.[3] Dalam gelap, Ia mendengar suara tangisan bayi di area pekuburan dekat kuil, dan mencari asal suara tangisan tersebut.[3] Melihat ada kuburan yang baru saja dibuat, dia meminta orang lain untuk membantu menggali kuburan tersebut, dan terkesiap melihat seorang bayi menangis dipelukan seorang mayat wanita.[3]
Intrepretasi
Kekuatan dari cinta ibu membuat mereka tetap eksis secara fisik di dunia nyata untuk mencari anaknya yang gagal ditolong.[1] Biasanya mereka kembali ke dunia manusia untuk menolong anak-anak yang membutuhkan dan pergi meninggalkan kenang-kenangan untuk anak itu secara misterius.[1] Kisah ubume melambangkan pentingnya kisah kasih seorang ibu, dan kisah ini sangat populer di Jepang.[1]
Nama ubume tertulis dengan karakter yang berarti “burung pencuri anak-anak” dan beberapa teori menghubungkan arwah ini dengan yokai lainnya bernama ubumetori.[1] Yokai ini adalah burung jahat yang suka mencuri bayi dan membawanya dalam langit malam.[1]
Popularitas
Kisah tentang ubume menjadi dasar dari novel The Summer of The Ubume, yang merupakan novel misteri supernatural karya novelis jepang Natsuhiko Kyogoku. The Summer of Ubume menceritakan tentang penulis Tatsumi Sekiguchi, yang melakukan investigasi tentang rumor adanya seorang wanita (Kyoko Kuonji) yang telah hamil selama 20 bulan. Sekiguchi dengan bantuan sahabatnya Akihiko "Kyogokudo" Chuzenji berusaha untuk memecahkan misteri tentang fenomena yang dialami Kyoko, dan keberadaan suami Kyoko yang menghilang secara misterius.[5]