Abura-akago (Jepang: 油赤子code: ja is deprecated ) adalah salah satu yokai dalam cerita rakyat Jepang yang berwujud bola api atau terkadang dapat berubah wujud menjadi seorang bayi, yang sumber ceritanya berasal dari Provinsi Ōmi. Cerita yokai ini pertama kali muncul dalam antologi tahun 1743 Shokoku Rijindan (諸国里人談 - Cerita Rakyat Bersama) dan Honchō Koji Innen Shū (本朝故事因縁集) yang memuat cerita berjudul “Api si Pencuri Minyak.”[1]
Mitologi
Berdasarkan literasi mengenai yokai yang lebih modern, abura-akago diilustrasikan sebagai bola api supranatural yang bergentayangan pada malam hari di perumahan penduduk. Ia mengunjungi setiap rumah yang ditinggali oleh manusia, dan ketika berhenti di salah satu rumah wujudnya berubah menjadi seorang bayi kecil. Dalam wujud bayi tersebut ia melakukan kebiasaan aneh yaitu menjilati minyak dari lampu minyak dan lampion kertas. Setelahnya, ia kembali berubah wujud menjadi bola api dan pergi menjauh.[2]
Dalam buku kumpulan cerita horor (kaidan) Tōhoku Kaidan no Tabi karya novelis Yamada Norio, terdapat satu cerita dari Prefektur Akita berjudul Abura-Name Akago (Bayi yang Menjilat Minyak) di mana, terdapat seorang wanita perawat bayi yang tinggal di rumah kepala desa. Di sana bayi tersebut menghisap minyak lentera sampai benar-benar kering. Menurut legenda, abura-akago lahir dari hantu seorang pencuri minyak yang telah mati. Di Prefektur Shiga, Cerita abura-akago diyakini berasal dari jiwa mayat hidup seorang pedagang minyak yang ditolak rohnya pergi ke nirwana sebagai hukuman akibat mencuri barang-barang dari Kuil Jizo.[3]