Tianwen-1 adalah misi antariksa berupa pengorbit, pendarat, dan penjelajah Mars yang diluncurkan oleh Tiongkok.[12] Misi ini meluncur pada 23 Juli 2020[13][14] menggunakan roket peluncur kelas berat Long March 5.[15][16][17] Tujuan utama misi ini adalah untuk mencari bukti kehidupan di masa kini dan masa lalu, serta untuk meneliti lingkungan di Mars.[18]
Pada 24 April 2021, CNSA mengumumkan nama Zhurong sebagai nama penjelajah mereka. Zhurong merujuk pada karakter dalam folklor Tiongkoka yang berhubungan dengan api.[19] Penjelajah ini akan mendarat di Mars pada 14 Mei 2021.[9] Penjelajah ini kemudian akan menggunakan wahana pengorbit sebagai penghubung komunikasi dengan pusat kendali di Bumi.[20]
Nama "Tianwen" (Hanzi: 天問), yang berarti Pertanyaan Surgawi atau Pertanyaan ke Surga, berasal dari puisi panjang dengan nama yang sama yang ditulis oleh Qu Yuan (sekitar 340-278 SM), salah satu penyair terhebat Tiongkok kuno.[21]
Gambaran
Program Mars Tiongkok dimulai sejak terbentuknya kemitraan dengan Rusia. Pada November 2011, wahana antariksa Rusia bernama Fobos-Grunt yang ditujukan untuk meneliti Mars dan Fobos diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome. Wahana antariksa Rusia tersebut membawa sebuah wahana antariksa lain bernama Yinghuo-1 yang ditujukan untuk menjadi pengorbit Mars pertama milik Tiongkok. Sayangnya, unit propulsi utama Fobos-Grunt gagal untuk mendorong tumpukan wahana antariksa itu menuju Mars dari orbit parkir Bumi. Gabungan proyek wahana antariksa multinasional dan eksperimen yang dibawanya memasuki kembali atmosfer Bumi pada Januari 2012.[22] Tiongkok kemudian memulai proyek Mars secara independen[23] dan misi saat ini adalah hasilnya.
Wahana antariksa Mars baru milik Tiongkok, yang terdiri dari pengorbit dan pendarat (dengan sebuah robot penjelajah) dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) dan dikelola oleh National Space Science Center (NSSC) di Beijing.[15] Bagian pendarat wahana antariksa akan menggunakan parasut, retrorockets, dan airbag untuk melakukan pendaratan halus di permukaan Mars.[24] Jika pendaratan berhasil, pendarat kemudian akan melepaskan sebuah robot penjelajah. Robot tersebut akan didukung oleh panel surya untuk sumber tenaga dan diharapkan untuk menyelidiki permukaan Mars menggunakan radar dan melakukan analisis kimia di tanahnya untuk mencari biomolekul dan biosignature.
Tujuan misi meliputi: menemukan bukti kehidupan saat ini dan masa lalu di Mars, menghasilkan peta permukaan Mars, mengkarakterisasi komposisi tanah dan distribusi es air Mars, meneliti atmosfer Mars, ionosfernya, dan beberapa objektif lain.[25] Simulasi pendaratan Mars telah dilakukan sebagai bagian dari persiapan misi oleh Beijing Institute of Space Mechanics and Electricity.[12]
Misi Mars ini juga akan berfungsi sebagai demonstrasi teknologi yang nantinya dibutuhkan untuk misi pengembalian sampel Mars Tiongkok yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2030-an.[15] Ada juga rencana yang melibatkan misi saat ini untuk menyimpan sampel batuan dan tanah Mars untuk nantinya diambil oleh misi di masa depan.[26]
Perencanaan misi
Pada akhir 2019, Xi'an Aerospace Propulsion Institute (anak perusahaan CASC) menyatakan bahwa kinerja dan kontrol sistem propulsi untuk wahana antariksa di masa depan telah diverifikasi dan lulus semua uji pra-penerbangan yang diperlukan, termasuk tes untuk melayang, menghindari bahaya, memperlambat, dan mendarat. Komponen utama dari sistem propulsi pendarat terdiri atas satu mesin yang mampu memberi dorongan sebesar 7500 newton. Sistem parasut supersonik wahana antariksa juga telah berhasil diuji sebelumnya.[11]
CNSA awalnya menargetkan Chryse Planitia dan daerah Elysium Mons di Mars sebagai kemungkinan lokasi pendaratan bagi pendarat dan penjelajah. Namun, pada bulan September 2019, selama pertemuan bersama Divisi Kongres Ilmu Planet Eropa Untuk Ilmu Planet di Jenewa, penyaji dari Tiongkok mengumumkan bahwa dua lokasi pendaratan awal telah dipilih di wilayah Utopia Planitia di Mars, dengan masing-masing lokasi memiliki area pendaratan berbentuk elips dengan ukuran 100x40 kilometer.[11]
Pada 23 Januari 2020, China Youth Daily melaporkan bahwa menurut sumber dari CASC, misi penyelidikan Mars akan diluncurkan pada Juli 2020 dengan roket peluncur Long March 5 Y4. Ini adalah pertama kalinya Tiongkok secara resmi mengumumkan bulan diluncurkannya sebuah misi. Surat kabar itu juga melaporkan bahwa mesin hidrogen-oksigen roket Long March 5 Y4 telah menyelesaikan tes berdurasi 100 detik, yang merupakan uji mesin terakhir sebelum perakitan akhir roket peluncur.
Instrumen ilmiah
Pengorbit dan robot penjelajah akan membawa total 12 instrumen:[15]
Pengorbit
Medium Resolution Camera (MRC) dengan resolusi 100 m dari orbit 400 km [12]
Kamera Resolusi Tinggi (HRC) dengan resolusi 2 m dari orbit setinggi 400 km
^The Global Exploration Roadmap. NASA International Space Exploration Coordination Group. January 2018 Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
^Zhou; et al. (13–16 June 2016). "The subsurface penetrating radar on the rover of China's Mars 2020 mission". 2016 16th International Conference on Ground Penetrating Radar (GPR). hlm. 1–4. doi:10.1109/ICGPR.2016.7572700. ISBN978-1-5090-5181-6.