C/2019 Y4 (ATLAS), atau Komet ATLAS, adalah komet dengan bentuk orbit mendekati parabola yang ditemukan oleh survei ATLAS pada 28 Desember 2019.[1]
C/2019 Y4 (ATLAS) merupakan komet paling terang pada tahun 2020 hingga saat ini dan dapat ditemukan di rasi bintang Camelopardalis menggunakan binokular atau teleskop. Magnitudo komet C/2019 Y4 (ATLAS) diperkirakan akan cukup terang sehingga mungkin saja dapat terlihat dengan mata telanjang sekitar bulan April atau Mei 2020. Komet ini akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 23 Mei dan sampai pada perihelion (titik terdekat dengan Matahari) pada 31 Mei.
Penemuan
Komet Atlas ditemukan pada gambar CCD yang diambil pada 28 Desember 2019 oleh teleskop pemantul berdiameter 05 m (200 in) di Mauna Loa di Hawaii.[2] Pada saat penemuannya, komet ini memiliki magnitudo sebesar 19,6 dan berada di arah rasi bintang Ursa Major.[3][4] Larry Denneau adalah orang pertama yang mengidentifikasi sifat-sifat komet pada objek ini, menempatkannya pada Halaman Konfirmasi Objek Diduga Komet di Pusat Planet Minor, serta memperingatkan para astronom tentang keberadaan objek ini.[3] Pengamatan lebih lanjut pada hari-hari berikutnya mengidentifikasi koma; ekor komet yang semakin jelas terlihat ketika dilakukan pengamatan berlanjut.[2]
Pengamatan dan kecerahan awal
Antara awal Februari dan menjelang akhir Maret, Komet Atlas mengalami perubahan kecerahan dari yang awalnya memiliki magnitudo 17 menjadi magnitudo 8, yang berarti komet tersebut mengalami peningkatan kecerahan sebesar 4000 kali lipat.[5] Pada Maret 2020, kecerahan komet meningkat sebesar empat satuan magnitudo.[6]
C/2019 Y4 tampak berwarna hijau atau aqua yang disebabkan oleh emisi karbon diatomik dengan ekor berwarna kuning kehijauan berukuran 0,75° atau 10'.[7] Sebagai objek yang tampak buram, komet perlu mencapai magnitudo sekitar 3-4 untuk dapat terlihat oleh mata telanjang.
Orbit
Pada saat penemuannya, Komet Atlas berjarak hampir 3 satuan astronomi (SA) dari Matahari.[6] Perhitungan orbital pertama untuk komet ini telah diterbitkan di Minor Planet Electronic Circular berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan antara 28 Desember 2019 dan 9 Januari 2020. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan periode orbital komet selama 4.400 tahun dan perihelion 0,25 SA. Berdasarkan kesamaan elemen orbital yang didapat pada Komet C/2019 Y4 dan Komet C/1844 Y1, diduga kedua komet ini merupakan fragmen dari tubuh induk yang sama.[8][9]
Menggunakan epos 18 Februari 2020, Database Objek Kecil JPL menunjukkan bahwa Komet Atlas memiliki periode orbit sekitar 6.000 tahun. Meskipun demikian, hasil perhitungan ini mencakup pesturbasi saat komet berada di dalam wilayah planet. Perhitungan yang lebih akurat, barycentric inbound, yang dikalkulasi ketika komet belum memasuki wilayah planet mendapatkan periode orbit sekitar 4.800 tahun. Komet itu akan mencapai titik terdekatnya ke Matahari pada 31 Mei 2020.[10] Setelah meninggalkan wilayah planet, komet akan memiliki periode orbit sekitar 5.200 tahun.
Lokasi
Selama Januari hingga Maret 2020, komet Atlas dapat diamati di arah rasi bintang Ursa Mayor. Sepanjang bulan April, komet akan terlihat di rasi bintang Camelopardalis. Pada 12 Mei, komet ini akan berpindah menuju rasi bintangPerseus. C/2019 Y4 akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi pada 23 Mei saat Bulan Baru ketika komet itu berada 17 derajat dari Matahari. Ketika komet mencapai perihelion pada 31 Mei, objek tersebut akan berada 12 derajat dari Matahari di rasi bintang Taurus.[11]
^ abGreen, Daniel W. E. (January 11, 2020). "COMET C/2019 Y4 (ATLAS)". Liste de distribution des circulaires de l'Union Astronomique Internationale et du Minor Planet Center (Mailing list). Diakses pada 25 Maret 2020.
^ ab"MPEC 2020-A112 : COMET C/2019 Y4 (ATLAS)". minorplanetcenter.net. Minor Planet Electronic Circular. Cambridge, Massachusetts: Minor Planet Center. January 10, 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2020.