Berakar dari istilah propaganda Nazi “Bolshevisme budaya”, teori konspirasi tersebut bermula di Amerika Serikat pada 1990an.[5](Abstract) Meskipun awalnya hanya ditemuakn pada kalangan politik sayap kanan jauh, istilah tersebut mulai memasuki kalangan arus utama pada 2010an dan kini ditemukan di seluruh dunia.[5] Teori konspirasi perang budaya Marxis dipromosikan oleh para politikus sayap kanan, pemimpin relijius fundamentalis , komentator politik dalam percetakan arus utama dan media televisi, dan terorissupremasi kulit putih.[6] Analisis terhadap teori konspirasi tersebut menyatakan bahwa teori tersebut tak memiliki dasar pada faktanya.[5][7]
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Braune 2019
Bacaan tambahan
Catlin, Jonathon (2020). "The Frankfurt School on Antisemitism, Authoritarianism, and Right-wing Radicalism: The Politics of Unreason: The Frankfurt School and the Origins of Modern Antisemitism, by Lars Rensmann, Albany, NY, SUNY Press, 2017, xv + 600 pp., $25.95 (paperback), ISBN 978-1-43846-594-4". European Journal of Cultural and Political Sociology. 7 (2): 198–214. doi:10.1080/23254823.2020.1742018.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Grumke, Thomas (2004). "'Take this country back!': Die neue Rechte in den USA". Die Neue Rechte — eine Gefahr für die Demokratie? (dalam bahasa Jerman). VS Verlag für Sozialwissenschaften. hlm. 175–185. ISBN978-3-322-81016-8.
Jamin, Jérôme (2013). "Anders Breivik et le " marxisme culturel " : Etats-Unis/Europe". Amnis (12). doi:10.4000/AMNIS.2004.
Jamin, Jérôme (2014). "Cultural Marxism and the Radical Right". The Post-War Anglo-American Far Right: A Special Relationship of Hate (dalam bahasa Inggris). Palgrave Macmillan UK. hlm. 84–103. ISBN978-1-137-39621-1.
Richardson, John E. (2015). "'Cultural-Marxism' and the British National Party: A transnational discourse". Dalam Copsey, Nigel; Richardson, John E. Cultures of Post-War British Fascism (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN978-1-317-53937-7.